GridHot.ID - Kisruh antara Ratu Rizky Nabila dan Alfath Fathier hingga kini belum juga reda.
Dikutip dari TribunStyle, Alfath Fathier diketahui tidak menganggap anak Ratu Rizky Nabila sebagai darah dagingnya.
Karena hal itu, Alfath Fathier meminta tes DNA dilakukan.
Dilansir dari Wartakotalive.com, melalui akun Instagram pribadinya, Ratu mengaku tak didampingi suami saat melahirkan.
Bek sayap Persija Jakarta itu mengeluarkan jawaban yang tak kalah mengejutkan: meminta sang anak dites DNA-nya.
Fathier ragu kalau anak yang dilahirkan Ratu merupakan darah dagingnya sendiri.
Selain tes DNA, Fathier dikabarkan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga menuduh Ratu melakukan open booking online (BO) atau menjual diri, sejak sebelum dinyatakan hamil.
Bagaimana penjelasan Ratu? Berikut wawancara eksklusif jurnalis Warta Kota Arie Puji Waluyo dengan model yang dinikahi Fathier secara siri pada 6 Februari 2020:
Curahan hati Anda setelah melahirkan menarik banyak perhatian. Boleh diceritakan secara lengkap?
Iya, kemarin sudah direspons baik sama figur yang aku kagumi, bunda Maia Estianty, mungkin semua orang tau.
Bunda Maia jadi berkah buat aku dengan segala kemelut, alasan, dan fitnah yang terjadi, nanti kita buktikan di tes DNA karena pihak sana (suami) enggak percaya saya mengandung anak dari beliau.
Nah sekarang sudah ada yang mau bantu tes DNA, mau alasan apa lagi? Aku mau difitnah apa lagi?
Bukan suuzon, cuma kok to be continue aku dibilang tidur sama lelaki lain. Enggak dapat bukti dibilang bukan anaknya.
Aku juga disebut open BO saat hamil. Aku bingung, emang laku open BO saat hamil? Terus saya dibilang gila. Satu-satu lah dibuktikannya.
Jadi waktu lahiran Anda enggak didampingi suami?
Sama sekali enggak padahal janjinya ke teman aku, dia (suami) mau datang dan mengazankan anaknya.
Berarti secara tidak langsung sebelum lahiran, dia mengakui bahwa itu adalah anaknya.
Tiba-tiba hari aku lahiran berubah, anak aku diazanin sama dokter.
Aku bersama dia itu sampai usia kandungan enam bulan lebih (saja). Pokoknya ancur-ancurnya (bulan) Desember (2020).
(Suami) Ketahuan selingkuh Januari 2021.
Anda juga mengaku mengalami KDRT, sejak kapan?
Dari awal menikah dari nikah siri sudah ada KDRT, di salah satu hotel kawasan Senayan. Jadi sampai tiga bulan nikah aku sering kabur.
Nah kalau mereka bilangnya aku kabur-kaburan padahal aku kabur karena dipukulin.
Aku sempat minta pertolongan orangtua tapi orangtua enggak percaya karena suami ini kan dilihatnya pendiam.
Lalu keluarga dia mempertanyakan, "Kenapa direkam?".
Saya bilang, "Tidak akan ada yang percaya kalau aku cerita ini".
Lalu keluarga dia bilang ke aku untuk dihapus saja semuanya (rekaman).
Feeling aku benar, ending-nya akan seperti ini. Untung aku rekam.
(KDRT) Yang paling ringan itu dijambak, diseret. Dijambak sampai ke kamar utama, aku ada visumnya.
Di timnya pun dia pernah kena hukuman (karena KDRT).
Paling parah aku pernah dilempar (kemudian Ratu berhenti untuk menahan tangis).
Aku pernah dilemparin satu set make up, kamera Canon M50, dilempar vas bunga di vila di Bali.
Kerusakannya diserahkan ke aku. Ada satu saksinya teman kami, tapi dia enggak mau jadi saksi pas sidang cerai kami, katanya enggak enak dan enggak mau ikut campur urusan rumah tangga.
Banyak orang yang nanya kenapa enggak dipenjarain saja? Aku bilang enggak lah, itu bapaknya anak aku.
Aku pernah punya cerita makan gado-gado berdua, momen lebaran, ya banyak pertimbangannya.
Aku enggak boleh egois, aku memikirkan kepentingan Nio (nama anaknya) saja. Aku capek nangis, hamil dan nikahku jadi enggak indah.
Sekarang status hubungan kalian bagaimana?
Saya sudah jadi janda dan sekarang bahagia. Putusannya 6 Mei 2021.
Soal anak, kalau dia berubah seperti dulu akan aku kasih kesempatan (bertemu) karena anak itu darah daging dia dan dia punya hak buat ketemu.
Untuk balik? Kayaknya enggak, aku cuma dianggap sampah sama dia.
Tapi bicara kesempatan, Tuhan itu maha pengampun, aku siapa? Aku bukan orang suci, jauh dari kata sempurna. Dosa dan khilaf aku banyak.
Mungkin ada perlakuan aku yang salah sehingga aku diperlakukan seperti itu. Aku tidak sepenuhnya benar. (*)