Gridhot.ID - Kasus covid-19 memang sedang naik-naiknya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Kudus dan Demak bahkan dilaporkan sudah dalam masa siaga.
Tak terkecuali di beberapa kota lainnya seperti di wilayah Solo Raya.
Mengganasnya kasus Corona di Solo Raya, membuat Pemkab Karanganyar membuat aturan baru.
Di antaranya menyasar pesta nikah atau hajatan yang biasanya mengundang orang banyak alias tamu-tamu.
Kini, Pemkab segera resmi mengubah sistem hajatan dari prasmanan dan piring terbang, menjadi sistem banyumili alias pakai nasi box.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, Bupati Karanganyar, Juliyatmono menjelaskan sistem banyumili diterapkan kembali setelah adanya evaluasi tentang pesta nikah di tengah pandemi.
"Konsep piring terbang masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan", ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (16/6/2021).
Konsep hajatan banyumili yang dimaksud adalah hajatan tidak menyiapkan kursi untuk tamu undangan, sehingga meminimalisir penularan kasus Corona.
"Maka per 1 Juli kembali ke sistem bayumili," terang dia tegas.
Juliyatmono menjelaskan, mereka yang mengabaikan protokol kesehatan yakni saat tamu undangan makan bersama.
Sebenarnya dia mengakui selama ini jaga jarak sudah bagus tetapi saat makanlah mereka membuka masker dengan leluasa dan asyik mengobrol.
"Tempat duduk sudah berjarak, tempat cuci tangan dan hand sanitizer tersedia, pengukur suhu juga ada tapi saat makan semua buka masker, jadi sama saja," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penerapan banyumili bakal mengurangi tingkat penyebaran corona.
"Semua ditertibkan pasti lebih bagus, tanpa ada yang buka masker," tegasnya.
Ia menjelaskan dalam penyelenggaraan tidak ada minum, tidak ada snack langsung pulang bawa nasi bingkisan yang sudah ada alias nasi box.
Serta seluruh menu hajatan sudah dikemas dalam box atau tempat sejenis.
"Datang sebentar langsung pulang, dan membawa dus makanan yang disediakan tamu undangan," jelasnya.
(*)