GridHot.ID - Satgas Nemangkawi menangkap seseorang yang diduga jaringan penjual senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Puncak Jaya, Papua.
Melansir Kompas.com, Satgas Nemangkawi menangkap Ratius Murib atau Neson Murib yang diduga pemasok senjata api untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebutkan, Neson Murib merupakan bagian dari KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Hanya saja, Neson berada di bawah komando kelompok yang berada di kawasan Ilaga, di bawah pimpinan Numbuk Telenggen.
"Dia anak buahnya Numbuk Telenggen yang merupakan sempalan kelompoknya Lekagak," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/6/2021).
Neson Tabuni ditangkap di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Menurut Fakhiri, saat ditangkap Neson Murib berusaha pergi ke Kabupaten Mimika untuk membeli senjata api.
Hal ini diketahui dari jumlah uang yang diamankan dari Neson Murib.
Dilansir dari TribunJabar.id, Polisi terus menyelidiki pemasok senjata ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Setelah menangkap Neson Murib yang diduga menjadi pemasok senjata ke KKB, polisi pun menduga adanya keterlibatan Ketua DPRD Tolikara dalam kasus yang sama.
Ketua DPRD Tolikara tersebut berinisial SAW, politikus dari Partai Nasional Demokrat ( NasDem ) Kabupaten Tolikara.
Polisi memang mengindikasikan keterlibatan sejumlah oknum di Papua yang mendukung kegiatan KKB.
Foto barang bukti yang disita Satgas Nemangkawi dari Ratius Murib alias Neson Murib.
Saat menangkap Neson Murib, polisi juga menyita uang tunai Rp 370 juta dari Neson. Uang ratusan juga itu diduga akan digunakan untuk membeli senjata api.
"Kami masih lakukan penyidikan terkait bukti transaksi yang ditemukan, termasuk benar atau tidaknya aliran dana ke Lekagak Telenggen," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy, kepada Tribun-Papua.com, Rabu (16/6/2021).
Penelusuran penyidik, ucap Iqbal, uang Rp 370 juta diserahkan SAW kepada Neson Murib di Hotel Metta Star Waena, Kota Jayapura, pada pertengahan April 2021.
"Uang itu diterima Neson Murib secara langsung," katanya.
Selain uang tunai, polisi juga menemukan catatan bantuan Pemerintah Kabupaten Puncak Rp 600 juta untuk pimpinan KKB, Lekagak Telenggen, pada 6 Februari 2021.
Catatan penolakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua, juga ditemukan dari tangan Neson.
"Semua nama yang ada bukti transfer tersebut pasti akan dipanggil penyidik," tegasnya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut Neson Murib sebagai pemasok senjata api untuk KKB di Kabupaten Puncak.
Menurutnya, Neson Murib sudah berulang kali melakukan transaksi jual beli senjata api dan amunisi ilegal. Jumlahnya mencapai miliaran rupiah. "Total yang dikirim dan diterima Rp 1,3 miliar," kata Mathius D Fakhiri.
Menurutnya, uang tersebut diduga kuat akan digunakan untuk membeli senjata api di Kabupaten Mimika.
"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta. Informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika. Kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," ujar Mathius D Fakhiri.
Fakhiri menyatakan Neson Murib di Puncak Jaya karena sedang transit, sebelum kembali terbang ke Mimika.
Hingga berita ini diterbitkan, pengurus partai NasDem Kabupaten Tolikara belum bisa dihubungi. (*)