Tempati Posisi Kedua Penambahan Kasus Baru Terbanyak, Indonesia Disebut Berada di Ambang Malapetaka, Perhimpunan Palang Merah Indonesia: Setiap Hari Lebih Dekat ke Tepi Bencana

Rabu, 30 Juni 2021 | 11:13
Pixabay

Ilustrasi negatif Covid-19.

GridHot.ID - Lonjakan kasus covid-19 di Tanah Air semakin mengerikan.

Melansir Kompas.com, Indonesia masih menempati urutan kedua di dunia terkait penambahan kasus baru Covid-19 dalam sehari.

Tercatat pada Selasa (29/6/2021), ada sebanyak 20.467 tambahan pasien baru di Indonesia hari ini.

Baca Juga: Indonesia Masih Mati-matian Dihajar Wabah Corona, Negara-negara Ini Justru Kini Sudah Bisa 'Merdeka' dan Berdamai di Tengah Pandemi, Tenyata Ini Rahasianya

Sebelumnya pada (28/6/2021), Indonesia juga berada dalam urutan kedua tertinggi dengan penambahan kasus baru terbanyak dalam sehari yaitu 20.694 orang.

Pada urutan pertama ditempati Rusia dengan tambahan kasus baru sebanyak 20.616. Pada urutan ketiga ditempati Thailand dengan tambahan kasus sebanyak 4.662, disusul Filipina 4.479 dan Mongolia 1.727.

Indonesia juga masuk di urutan kedua di dunia dengan jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19 dalam sehari. Tercatat ada 463 orang yang meninggal hari ini.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas, Masyarakat Jangan Sembarangan Konsumsi Vitamin C Berlebihan, Salah Dosis Ginjal Terancam

Sehingga, total ada sebanyak 58.024 kasus kematian akibat Covid 19. Ini juga merupakan jumlah kematian tertinggi kedua dalam sehari selama pandemi di Tanah Air.

Dilansir dari Kontan.co.id, lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia berada di ambang "malapetaka" karena varian Delta yang lebih menular mendominasi transmisi dan membebani rumahsakit di epidemi terburuk di Asia Tenggara, IFRC mengatakan pada Selasa (29/6/2021).

“Setiap hari kami melihat varian Delta mendorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana COVID-19,” kata Jan Gelfand, Kepala Delegasi Indonesia dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), seperti dikutip Reuters.

IFRC menyebutkan, butuh peningkatan mendesak dalam perawatan medis, pengujian, dan vaksinasi. Sebab, Indonesia menghadapi keadaan darurat medis yang sudah membanjiri rumahsakit dan mengancam pasokan oksigen medis, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: India Berhasil 'Memerdekakan' Negaranya dari Tsunami Covid-19, Banyak Pasien yang Sembuh dan Pusat Perawatan Mulau Lenggang, Ternyata Warganya Ramai-ramai Konsumsi Ini

“Kita membutuhkan tindakan secepat kilat secara global, sehingga negara-negara seperti Indonesia memiliki akses ke vaksin yang diperlukan untuk mencegah puluhan ribu kematian," sebut IFRC.

"Kita harus fokus untuk mendapatkan vaksinasi ke tangan mereka yang paling berisiko dan semua orang dewasa di mana pun untuk menghadapi virus ini,” imbuh IFRC.

IFRC mencatat, Indonesia menghadapi ketidakadilan vaksin global dalam memperoleh 360 juta dosis yang dibutuhkan untuk memvaksinasi setidaknya 70% penduduknya, ambang batas ideal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai kekebalan kawanan.

Baca Juga: India Berhasil 'Memerdekakan' Negaranya dari Tsunami Covid-19, Banyak Pasien yang Sembuh dan Pusat Perawatan Mulau Lenggang, Ternyata Warganya Ramai-ramai Konsumsi Ini

Melansir data Satgas Penanganan COVID-19, pada Selasa (29/6/2021) ada tambahan 20.467 kasus baru virus corona di Indonesia. Tambahan ini mengantarkan total kasus di negara kita menjadi 2.156.465, tertinggi di Asia Tenggara.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Kontan.co.id