GridHot.ID - Di tengah merebaknya varian Delta yang membuat cemas masyarakat hingga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
Kini masyarakat kembali dikejutkan dengan adanya kasus virus corona varian baru di Indonesia.
Dikutip Kompas.com, varian tersebut yakni virus corona varian Kappa B.1617.1 yang telah ditemukan dalam kasus infeksi Covid-19 di DKI Jakarta.
Varian Kappa memiliki nama resmi B.1.617.1, merupakan varian baru virus corona yang juga berasal dari India, seperti varian Delta.
Di Indonesia sendiri, sudah ditemukan satu kasus terkait varian Kappa yakni di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan langsung terkait temuan varian Kappa saat rapat koordinasi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada Selasa (29/6/2021) lalu.
Selain di Indonesia, varian Kappa juga sudah merambah di negara-negara lain seperti Australia.
Dilansir dari SBS News, Jeroen Weimar, Deputy Secretary di Department for Health dan Human Services Australia mengatakan bahwa varian Kappa bisa menyebar melalui kontak singkat.
Varian Kappa juga dilaporkan memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan (spike protein) yang bisa menjadi faktor yang menyebabkan penyebaran virus.
Berikut sederet fakta terkait virus corona varian Kappa yang sudah ditemukan di Indonesia:
Baca Juga: Jangan Panik, Ini Deretan Vitamin yang Dianjurkan untuk Diminum Saat Isolasi Mandiri Corona
Belum menjadi perhatian WHO
Meski dikatakan lebih cepat menular, virus corona varian Kappa tidak terdaftar sebagai variants of concern atau varian yang diperhatikan oleh Badan Kesehatan Tunia (WHO).
Virus corona varian Kappa sendiri digolongkan sebagai variants of interest, atau varian yang menarik.
Meski demikian, varian Kappa dikatakan memiliki penularan yang cepat dan berpotensi mematikan.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini Deretan Vitamin yang Dianjurkan untuk Diminum Saat Isolasi Mandiri Corona
"Saudara" dari varian Delta
Varian Kappa pertama kali ditemukan di india pada Oktober 2020 lalu.
Sama seperti varian Delta, kedua varian ini juga berasal dari strain yang sama yakni B.1.617.
Varian Kappa sendiri bisa disebut sebagai "saudara" dari varian Delta.
Berdasarkan studi awal modelling WHO ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), dikatakan varian Akappa bisa berkembang lebih cepat dari varian lainnya yang ada di India.
Memiliki resistensi antibodi
Diketahui, varian Delta dan Kappa ini memiliki resisten terhadap antibodi Bamlanivimab atau pengobatan darurat Covid-19.
Khusunysa pada varian Kappa berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi.
Lebih cepat menyebar
Dilansir dari Kompas.com. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat bahwa varian baru ini perlu diwaspadai karena penyebarannya yang cepat.
Selain menular dengan cepat, varian ini juga dikatakan berpotensi mematikan.
Dinas Kesehatan DKI melakukan penelusuran melalui survelians genomic atau pelacakan varian baru Covid-19, serta menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).
Dari penelusuran tersebut ditemukan bahwa sebanyak 128 kasus varian baru ditemukan di Jakarta, yakni 111 varian Delta, 11 varian Alpha, 5 varian Beta dan 1 varian Kappa.
Teridentifikasi pada anak-anak
Dari beberapa varian baru yang sudah terdeteksi sebelumnya, juga teridentifikasi pada anak-anak.
Sehingga, sangat penting untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dikutip Tribunstyle.com, sejumlah varian baru Covid-19 ini terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 6-18 tahun sebanyak 26 kasus, 19-59 tahun sebanyak 71 kasus, dan usia 60 tahun keatas sebanyak dua kasus.
(*)