Pemerintah Jepang Langsung Evakuasi Warganya dari Indonesia Gara-gara Kasus Covid-19 Tanah Air Terus Meroket

Kamis, 15 Juli 2021 | 05:42
(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Suasana pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2021). Dari tiga hektar lahan tempat pemakaman Covid-19, sudah terisi hingga 900 petak. Hingga siang petugas TPU Rorotan memakamkan tak kurang dari 50 jenazah Covid-19.

Gridhot.ID - Indonesia memang sedang mengalami krisis wabah covid-19.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kasus covid-19 akhir-akhir ini bahkan sedang meroket tajam.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat Pemerintah Jepang turun tangan.

Baca Juga: Suaminya Divonis 16 Tahun Penjara Gara-gara Korupsi Impor Daging Sapi hingga Terciduk Selingkuh dengan Artis dan Sahabatnya Sendiri, Pedangdut Ini Kini Pontang-panting Sendiri Demi Anak-anaknya

Dikutip Gridhot dari Kontan, Jepang memfasilitasi evakuasi warganya di Indonesia yang ingin kembali ke Jepang.

Pemerintah Jepang menyediakan penerbangan khusus untuk warganya yang ingin pulang dari Indonesia.

"Dari sudut pandang melindungi warga negara Jepang, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan ... sehingga orang Jepang yang ingin kembali dapat kembali ke Jepang sesegera mungkin, dan sebanyak mungkin orang," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato seperti dikutip Nikkei Asia Review, Selasa (13/7).

Baca Juga: Pantas Sudah Jarang Ngonten Bareng, Ternyata Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Pisah Ranjang, Kenapa?

Kato mengatakan beberapa warga Jepang di Indonesia akan terbang pulang pada Rabu ini (14/7) dengan penerbangan khusus yang diatur oleh maskapai Jepang, yang didukung oleh pemerintah.

"Setelah itu, kami berencana untuk melakukan upaya serupa dalam menanggapi permintaan dari warga Jepang," tambahnya.

Indonesia mencatat 47.899 kasus baru COVID-19 pada Selasa (13/7), yang menjadi rekor harian tertinggi sepanjang pandemi.

Baca Juga: Bocorkan Kondisi Pacarnya yang Sedang Sekolah, Nikita Mirzani Ngotot Ingin Jokowi Jadi Saksi Nikahnya Nanti Entah Bagaimanapun Caranya: Nggak Mau Tahu...

Selain itu, kasus kematian bertambah 864 kasus.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan mengatakan pada sidang parlemen, kasus diperkirakan akan "melonjak" hari ini karena peningkatan pengujian.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan