Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
Dilansir dari Tribunnews, awalnya9 remaja di Bekasi tersebut inginmembuat konten prank "Challenge Malaikat Maut".
Namun, rencananya gagal total usai satu dari mereka tewas terlindas truk.
Selain tewas, satu teman lainnya juga mengalami luka berat.
Mereka pun nekat mengadang truk yang sedang melaju di Jalan RE Mratadinata, Cikarang Utara pada Minggu (11/7/2021) lalu.
Namun, dua dari sembilan bocah tersebut mengalami nasib nahas.
Dalam tantangan tersebut, para remaja prlaku prank itu mengenakan pakaian layaknya pocong dan berusaha membuat kaget sopir truk.
"Di TikTok itu (awalnya), tapi untuk yang remaja kemarin di Facebook (unggahnya), dari hasil cyberpatroli kami, ternyata juga ada sembilan kegiatan serupa di Bekasi," jelasnya dikutip dari Tribunnews, Minggu ini saat memaparkan detik-detik Challenge Malaikat Maut.
Dia adalah FA (13), sedangkan satu rekannya RA (16) masih mengalami perawatan serius di rumah sakit akibat luka terlindas truk.
"Satu orang remaja berinisial FA (13), tewas terpental akibat kepalanya terbentur separator pembatas jalan," ujarnya.
Sejauh ini, kepolisian sudah memeriksa enam orang teman yang ikut dalam kelompok remaja pembuat konten berbahaya.
"Jadi ada 6 orang yang sudah kami periksa, mereka ada yang merekam, ada yang edit (video), lalu tiga orang lagi sebagai pentolannya yang mengadang," jelasnya.
RA mengalami luka berat sedangkan satu rekannya lagi yang sama-sama ikut mengadang truk belum tahu keberadaannya.
Argo Wiyono menambahkan kelompok remaja itu sudah lima kali beraksi membuat konten video adegan berbahaya.
Pembuatannya dilakukan di titik yang berbeda, di antaranya sepanjang jalan utama wilayah Cikarang Utara, Cikarang Barat, Kedungwaringin, Cikarang Selatan dan Tambun Selatan.
Argo menambahkan, masyarakat diminta agar membantu pihak kepolisian jika di dekat wilayahnya kerap terjadi aksi nekat remaja membuat konten berbahaya.
"Kalo ada info seperti ini, infokan ke polisi, di mana (lokasinya), jadi kita akan lakukan upaya pencegahan yang lebih optimal," ucapnya.
"Laporannya ke mana, kita ada IG (instagram) dan twitter. Hal-hal itu lebih cepet kalo di sosmed biar ke depannya nggak terjadi yang tidak diinginkan," tambahnya.
Masih berkaitab dengan kasus ini,Argo Wiyono mengatakan, sampai saat ini pihaknya juga masih memburu sopir truk yang melindas remaja FA yang bikin video berbahaya itu.
Sampai saat ini memang kita masih melakukan upaya pencarian dari sopir truk itu," kata Argo.
Argo menambahkan, status sopir truk dalam kasus ini juga belum ditentukan apakah dia tersangka atau masih sebatas saksi.
"Kemudian untuk penentuan status si supir truk sendiri, kami juga masih menunggu. kita harapkan pengemudi truk ini koperatif bisa datang untuk memberikan keterangan ke kantor kepolisian," jelasnya.
Identitas sang sopir juga belum dapat diketahui, sebab, video yang merekam detik-detik remaja terlindas dan rekaman CCTV jalan tidak dapat membantu mengidentifikasi nomor kendaraan. (*)