Gridhot.ID-Belakangan ini kejadianseorang pria pasien Covid-19 dari Jakarta terbang ke Ternate, Maluku Utara, dengan membawa hasil PCR istrinya viral.
Tak hanya itu, dikabarkan dari Kompas.com sebelumnya, pria ini juga menyamar menggunakan cadar demi mengelabuhi petugas bandara.
Berita ini pun ternyata sampaimendapatkan sorotan dari beberapa media asing.
Dilansir dari Intisari-Online, beberpa media asing sepertimedia India Hindustan Times, media Amerika Serikat (AS) USA Today, media Inggris Daily Mail, CNN International, Insider, Euronews, Channel News Asia, Los Angeles Times, dan Bloomberg memuat peristiwa ini.
Masih banyak lagi media lain yang juga memberitakan aksi pria ini.
Disebutkan pria tersebut menyamar menjadi istrinya dengan mengenakan niqab untuk menutupi wajahnya.
Ia membawa KTP palsu dan membawa hasil PCR milik istrinya.
Namun sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga.
Polisi mengatakan petugas pesawat Citilink dengan rute penerbangan Jakarta ke Ternate hari Minggu lalu mengenali pria tersebut ganti baju di toilet.
"Ia membawa tiket pesawat dengan nama istrinya dan membawa KTP, hasil tes PCR dan kartu vaksinasi dengan nama istrinya.
"Semua dokumen dengan nama istrinya," ujar kepala polisi Ternate Aditya Laksimada setelah menangkap pria itu segera setelah pesawat mendarat.
Setelah ditangkap ia dites Covid-19 dan diketahui hasilnya positif.
Setelah itu, "bandara segera menghubungi Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate untuk mengevakuasi pria tersebut dengan APD, dan kemudian membawanya dalam ambulans ke rumahnya (di Kota Ternate) untuk isolasi mandiri, di mana ia akan diawasi oleh petugas Gugus Tugas," ujar Kepala Pelaksana Satgas Covid-19 Ternate Muhammad Arif Gani.
Pria tersebut saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, dan polisi mengatakan investigasi akan berlanjut.
Indonesia sedang berjibaku melawan ledakan infeksi Covid-19.
Kasus di Indonesia terhitung tertinggi di Asia dengan 33.773 kasus baru dan 1.383 kematian dalam 24 jam.
Jumlah total kasus yang dilaporkan adalah 2.9 juta dengan 77.583 kematian.
PPKM melarang bepergian tidak penting, tapi masih banyak yang melanggarnya seperti pria ini.
Dengan kasus ini, Indonesia semakin dikritik terutama dengan vaksinasi yang lambat.
Hanya sekitar 6% dari populasi total sudah tervaksinasi sejauh ini.
Citilink sendiri termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia sendiri telah melarang bepergian selama liburan Idul Adha (19-25 Juli).
Izin bepergian hanya diberikan kepada warga esensial dan orang-orang dengan kepentingan mendesak.(*)