Unggah 4 Foto Rontgen Paru-paru, Dokter Ini Bongkar Kondisi Pasien Covid-19 yang Sudah dan Belum Divaksin, Perbandingannya Mencengangkan

Rabu, 28 Juli 2021 | 09:42
Tribunnews

Hasil Rontgen Paru-paru pasien Positif Covid-19

GridHot.ID - Vaksin Covid-19 memberi perlindungan terhadap virus corona atau covid-19.

Melansir GridHealth.id, demi menekan laju pandemi virus corona (Covid-19), pemerintah Indonesia telah mewajibkan warganya untuk ikut melaksanakan vaksinasi.

Diketahui vaksin Covid-19 ini penting untuk menjaga seseorang dari infeksi penyakitnya.

Baca Juga: Jokowi Ngotot Kejar Target, Padahal Banyak Daerah Kekurangan Stok Vaksin Covid-19, Birokrasi Ini Disebut Buat Rumit Vaksinasi

Diketahui vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Dimana saat ia dimasukan ke dalam tubuh diharapkan mampu memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan.

Dalam artikel berjudul "Why vaccination is safe and important" yang dilansir dari NHS (30/3/2021), disebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Baca Juga: Aneh Cuma Sehari, Raffi Ahmad Akhirnya Ngaku Pernah Positif Corona, Suami Nagita Slavina: Gue udah 2 Kali Vaksin!

Artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.

Masyarakat diminta tak ragu vaksin karena vaksin Covid-19 yang digunakan sudah dipastikan keamanannya.

Seluruh vaksin tersebut juga telah direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Emergency Use Listing (EUL).

Sementara itu, dilansir dari TribunSolo.com, baru-baru ini beredar foto yang memperlihatkan perbandingan hasil rontgen paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan yang tidak vaksin viral di media sosial.

Hasil rontgen paru-paru diunggah oleh seorang dokter yang bernama Dr Anne Gabriel-Chan.

Baca Juga: Tiap Merek Beda-beda, Vaksin Covid-19 Paling Sering Timbulkan Efek Samping Ini Setelah Suntikan Pertama dan Kedua

Hal ini berawal dari Dr Anne Gabriel-Chan yang menampilkan empat foto hasil rontgen, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Manila Bulletin, Minggu (25/7/2021).

Dalam foto-foto itu dijelaskan kondisi paru-paru orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca, hingga Pfizer.

Dr Anne Gabriel-Chan menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana vaksin covid-19 yang berbeda menawarkan perlindungan yang sama.

Baca Juga: Disuntikkan ke Tubuh Jokowi, Vaksin Sinovac Punya 6 Cara Kerja Agar Covid-19 Langsung Keok Saat Masuk ke Badan, Begini Tahapannya

Hal itu dilakukannya untuk mendorong masyarakat agar mau divaksinasi.

Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum dan Pusat Medis China tersebut menjelaskan tiga di antara foto rontgen yang dibagikannya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divaksinasi lengkap.

Sementara satu pasien yang saat itu tidak divaksinasi mengalami sesak napas dan dirawat di ruang intensif care unit (ICU).

"Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita Covid-19 yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi," tulis Gabriel-Chan di Facebook.

Dia mengingatkan masyarakat untuk mendapatkan vaksin apa pun yang tersedia.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU Minta Bantuan PKB Gara-gara Banyak Kiai yang Tak Percaya Covid-19, Prasangka Buruk Program Ini Jadi yang Paling Bermasalah

Hal itu berguna untuk melindungi diri dari penyebaran covid-19 dan rawat inap di rumah sakit.

Tribunnews

Hasil Rontgen Paru-paru pasien Positif Covid-19

"Ya, Anda masih bisa terkena Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap, tetapi sebagian besar mengalami gejala ringan."

"Anda akan lebih terlindungi dan mengurangi kemungkinan menjadi parah atau ditempatkan di ICU. #vaccineswork," kata Gabriel-Chan.

Baca Juga: Anies Baswedan Bongkar Fakta Menggembirakan, Warga yang Terinfeksi Covid-19 Setelah Divaksin 2 Kali Cuma 0,01%, Begini Data Lapangannya

Ia menekankan, tidak ada vaksin yang 'lebih unggul dari yang lain.'

"Ingat, pasien ini memiliki platform dan merek vaksin yang berbeda, tetapi semuanya memiliki gejala ringan hingga hampir tidak ada gejala sama sekali," tambahnya.

Satgas Covid-19: Efektivitas Vaksin Covid-19 Masih Tinggi

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, vaksin virus corona yang kini dimiliki Indonesia mempunyai efektivitas tinggi.

Vaksin itu disebut masih efektif untuk melindungi masyarakat dari varian virus Delta yang berasal dari India atau B.1.617.2.

"Apakah vaksin yang ada di sini memiliki efektivitas yang masih tinggi atau tidak? Tentunya secara keseluruhan, sekarang masih memiliki," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Viral Selebgram Ngamuk di Bandara, Protes Saat Disuruh Tunjukkan Surat Izin dari RT/RW: Gunanya Vaksin dan PCR Apa?

Wiku mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia melebihi 50 persen.

Namun demikian, kata dia, pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi dalam rangka mempertahankan diri.

Proses mutasi itu bisa berlangsung terus menerus apabila potensi penularannya masih tetap terjadi.

Baca Juga: Wabah Covid-19 Bisa Cepat Selesai, Pemerintah Sukses Datangkan 8 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac, Indonesia Siap Laksanakan Ini Lewat Bio Farma

Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa vaksin betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity bagi masyarakat.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunSolo.com, Gridhealth