GridHot.ID- Nama Qory Sandioriva dulu cukup dikenal masyarakat.
Dulu, Qory Sandioriva mengaku mengidap Lupus tak lama setelah dirinya selesai mengikuti ajang kecantikan dunia, Miss Universe 2010.
Menurut Mayo Clinic,Lupussendiri merupakanpenyakit autoimunjangka panjang dimanasistem kekebalan tubuhmenjadi sangat aktif yang justru menyerang jaringan normal dan sehat.
Biasanyapenderita yang terserang penyakit ini akan ditandai dengan gejalaseperti peradangan, pembengkakan, dan kerusakan pada persendian, kulit, ginjal, darah, jantung, dan paru-paru.
Selain disebabkan oleh kekeliruan sistem kekebalan tubuh, kondisi yang satu ini juga kerap dipicu oleh beberapa kondisi, seperti paparan sinar matahari berlebih, infeksi, atau obat-obatan.
Akibatnya, selain mengalami pembengkakan sendi, penyakitlupus juga berisikobisa membuat demam, muncul ruam, luka pada mulut, hingga kelelahan.
Nampaknya hal itulah yang membuat nama mantan Puteri Indonesia 2009 mendadak tenggelam beberapa tahun yang lalu.
"Itu dari saya setelah Putri Indonesia, pulang dari Miss Universe saya terjangkit 2010 akhir," ungkap Qory Sandioriva saat ditemuiGrid.IDdi Gedung Kesenian Jakarta, Minggu (19/8/2018).
Bahkan akibat penyakit Lupus tersebut,berat badanQory Sandioriva saat hamil mengalami kenaikan yang sangat drastis meski sudah berusaha diet ketat.
"Sampaihopelessenggak bisanuruninberat badan pada saat saya hamil, saya naik beratnya 50 kg,gedebanget kan.”
"Jadi satu bulan terakhir sebelum melahirkan itu saya naik 25 kg dan itu karena kalau bisa dibilang asupan makanan itu enggak masuk ke bayi saya," cerita Qory Sandioriva.
Sehinggamenyebabkan putra pertamanya yang bernama Ganesha Tashi Tungka lahir dengan berat di bawah normal.
"Ganesha waktu itu lahirnya 2,7 Kg, itu kecil enggak masuk nutrisinya," ujar Qory Sandioriva.
Selain itu,penyebab kenaikan berat badan Qory Sandioriva diketahui akibat seringnya mengonsumsi steroid untuk memperlambat pertumbuhan penyakitnya.
"Saya gemuk karena saya juga konsumsi steroid dimana steroid itu untuk menekan autoimun yang tadi," ungkap Qory Sandioriva
Iajuga mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami efek butterfly yang lazimnya terjadi pada penderita penyakit lupus.
"Saya ini (sakit)lupus, tapi sayaearlylupusdan bukan jenislupusjenis yang keluar, emang saya sempat yang merah-merah di sini,butterfly," ungkapQory Sandiorivasambil memegangi bagian wajahnya.
Meski Lupus memang masih belum bisa disembuhkan, tapi dengan obat dan perawatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala lupus yang sering sekali menyusahkanseperti yang dilakukanQory Sandioriva tersebut.