GridHot.ID - Al-Muhtadee Billah diproklamasikan sebagai putra Mahkota Brunei pada 10 Agustus 1998.
Melansir unofficialroyalty.com, Al-Muhtadee Billah kemudian menikah dengan wanita bernama Dayangku Sarah Binti Pengiran Salleh Ab Rahaman atau yang dikenal dengan Sarah Salleh.
Pernikahan tersebut terjadi pada 9 September 2004, saat Al-Muhtadee Billah berusia 30 tahun, sementara Sarah Salleh berusia 17 tahun.
Pernikahan keduanya digelar di Istana Nurul Iman yang termasuk istana terbesar di dunia.
Resepsi pernikahan digelar selama tiga hari dengan mengikuti tradisi Islam.
Pasangan ini sempat menggelar karnaval berkeliling Bandar Seri Begawan menggunakan mobil Rolls-Royce emas.
Pernikahan mereka juga dihadiri tamu penting seperti Pangeran Richard yang mewakili Ratu Elizabeth II, Putra Mahkota Naruhito dari Jepang, Yang di Pertuan Agung Malaysia, Pangeran Bandar dan Pangeran Saud al-Faisal dari Arab Saudi, serta kepala negara Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Nikah saat usia Masih Muda
Melansir TribunnewsBogor.com, ketika dinikahi sang Putra Mahkota, usia Sarah Salleh masih sangat muda, 17 tahun.
Sementara suaminya telah menginjak usia 30 tahun, jarak usia di antara mereka adalah 13 tahun.
Pertemuan Pangeran Billah dan Sarah merupakan hasil dari mak comblang yang merupakan teman dari Pangeran Billah sendiri.
Saat pertama kali Pangeran Billah bertemu dengan Sarah, ia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sarah sendiri merupakan gadis keturunan rakyat biasa dari pasangan ayah asli Brunei dan ibu berkebangsaan Swiss, Suzanne Aeby.
Ibu Sarah merupakan seorang perawat.
Sementara ayah Sarah adalah seorang manager Departemen Pekerjaan Umum.
Meski sudah lama berlalu, namun pernikahan keduanya merupakan royal wedding yang tercatat sejarah.
Pernikahan Mewah
Pesta pernikahan Sarah dan pujaan hatinya digelar dengan sangat mewah hingga sulit dilupakan.
Pesta perkawinan terbesar di Asia ini mencapai puncak dengan kemunculan Pangeran Billah dan Sarah di depan ratusan undangan penting.
Pangeran Billah mengenakan mahkota emas.
Sementara Putri Sarah yang baru berusia 17 tahun tampak gemerlap dalam perhiasan serba intan.
Pasangan muda ini kemudian duduk bersanding di pelaminan di Istana Nurul Iman yang berkubah emas dan memiliki 1.788 kamar.
Ijab kabul pasangan kerajaan ini dilangsungkan di Masjid Negara.
Saat itu, hanya pengantin pria yang hadir untuk mengucapkan ikrar perkawinan sesuai syariat Islam.
Selain itu, kemewahan lainnya adalah tersedianya 100 limusin yang disediakan untuk anggota keluarga dan para tamu dari negara lain.
Limusin tersebut juga digunakan untuk mengarak pasangan pengantin mengeliling kota sepanjang delapan kilometer.
Limusin yang ditumpangi oleh pasangan pengantin adalah limousine Rolls Royce berwarna emas.
Ada sekitar 2000 orang yang menghadiri acara tersebut, yang tentu saja sangat beruntung berkesempatan menyaksikan pernikahan megah itu.
Baca Juga: Sudah Tak Sabar Jadi Nyonya Rizky Billar, Lesti Kejora Justru Akui Tiada Semangat Menikah, Ada Apa?
Kehidupan Sarah Kini
Kehidupan Sarah kini berubah.
Suami Sarah adalah seorang putra mahkota, praktis Sarah juga menjadi putri mahkota.
Siapa menyangka anak seorang perawat itu kini telah menjadi calon ratu.
Sebagai seorang calon ratu, Sarah disibukkan dengan berbagai kegiatan kerajaan.
Ia aktif dalam acara-acara kerajaan.
Sarah juga menaruh perhatian pada kebijakan publik di negaranya.
Calon ratu yang satu ini memang punya cukup pengetahuan soal kebijakan publik.
Latar belakang pendidikan Sarah cukup mumpuni, di tahun 2010, wanita kelahiran 1987 ini lulus dengan gelar kehormatan di University of Brunei Darussalam.
Di antara 123 lulusan, Sarah dianugerahi Book Prize di Sarjana Seni (Kebijakan dan Administrasi Publik).
Tak sampai di situ, Sarah kembali melanjutkan pendidikannya. Ia lulus tahun 2011 dan mendapatkan gelar Master di jurusan Kebijakan Publik.
Selain aktif dengan acara kerajaan, Sarah juga seorang ibu yang hebat.
Dari pernikahannya dengan Putra Mahkota Brunei, Al-Muhtadee Billah, Sarah dikaruniai empat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki.
Anak pertama pasangan ini, Pangeran Abdul Muntaqim, lahir pada tahun 2007 di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital.
Anak kedua, Putri Meneerah Madhul Bolkiah, lahir pada tahun 2011.
Anak ketiga dan keempat, Pangeran Muhammad Aiman dan Putri Faathimah Az-Zahraa Raihaanul Bolkiah, lahir pada tahun 2015 dan 2017.
(*)