Gridhot.ID- Ketegangan konflik Afganistan dengan Taliban makin memanas.
Taliban pun dikabarkan telah menguasai Ibu Kota Afganistan hingga kantor pemerintahan.
Kini muncul pertanyaan siapa dalang dibalikAfghanistan jatuh ke tangan Taliban?
Dilansir Intisari-Online.com daridailymail.co.uk pada Rabu (18/8/2021), dalang di balik pengambilalihan Kabul oleh Taliban adalahKhairullah Khairkhwa.
SiapakahKhairullah Khairkhwa?
Khairullah Khairkhwa adalah salah satu anggota asli Taliban yang meluncurkan gerakan tersebut pada tahun 1994.
Posisinya saat ituadalah Menteri Dalam Negeri di bawah pemerintahan Taliban pada tahun 1997 dan 1998.
Dia bahkan dikatakan memiliki hubungan dekat dengan Osama Bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang jadi musuh Amerika Serikat (AS).
Lalu dia ditangkap di Pakistan setelah serangan 11 September 2001 di New York.
Tak lama, dialalu dipindahkan di penjara Guantanamo di Teluk Guantanamo selama 12 tahun.
Diketahuipenjara Guantanamo disebut-sebut sebagai penjara terkejam di dunia.
Namun pada tahun 2014, diadibebaskan di bawah kepresidenan AS Barack Obama.
Padahal saat itu ada perlawanan dari Pentagon tapi dia tetap dibebaskan.
Ada alasan kenapaKhairullah Khairkhwa dibebaskan.
Pada saat itu,Khairullah Khairkhwa menjadisalah satu dari lima komandan Taliban (dijuluki Lima Taliban) yang dibebaskan dari kamp penahanan di lepas pantai Kuba oleh Obama dengan imbalan tentaraAS Bowe Bergdahl.
Lima Taliban itu adalahKhairullah Khairkhwa, Abdul Haq Wasiq, Norullah Noori, Mohammad Fazl, dan Mohammad Nabi Omari.
Bowe Bergdahl, yang seorangprajurit Angkatan DaratAS, diculik oleh Taliban melalui jaringan Haqqani di Afghanistan dari Juni 2009.
Lalu setelah ia dibebaskan pada 31 Mei 2014.
Selama dalam penyekapan, Bergdahl dilaporkan mengajarkan kemampuannya dalam membuat bom kepada para militan Taliban
Pada saat itu, mantan presiden 60 tahun itu menjaminbahwa lima komandan Taliban itu akan dikirim ke Qatar dan tidak mampu melakukan kerusakan di Afghanistan lagi.
Namun, awal tahun ini Khairkhwa akhirnya menengahi persyaratan penarikan pasukan meskipun laporan intelijen dikirim ke Obama dan Joe Biden setelah pembebasannya, menurut New York Post.
Lima Taliban yang dibebaskan memang dikirim ke Qatar.
Tetapi di dalam pengasingan merekamampu membentuk rezim Taliban lagi dari jarak jauh.
Saat berbicara dengan utusan Afghanistan Presiden Biden, Zalmay Khalilzad, awal tahun ini, Khairkhwa sempat berkata.
"Saya memulai jihad untuk menghapus pasukan asing dari negara saya dan mendirikan pemerintahan Islam."
"Dan jihad akan berlanjut sampai kita mencapai tujuan itu melalui kesepakatan politik."
Dia berjanji bahwa Taliban tidak akan melancarkan serangan jika Biden menarik semua pasukan AS.
Bahkan mengklaim mereka tidak akan menghukum warga Afghanistan yang telah bekerja dengan militer AS.
Akan tetapipara panglima perang Taliban sekarang mencoba melacak warga Afghanistan yangpernah bersekutu dengan AS. Lalu memburu mereka.
Pada akhirnya warga Afghanistan membanjiri Kabul ketika para pengungsi yang melarikan diri dari barisan militan.
Mereka menceritakan kisah-kisah tentang bagaimana panglima perang Taliban menuntut mereka menyerahkan perempuan dan anak perempuan untuk menjadi 'istri' mereka dan diperkosa.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa warga sipil dan tentara yang ditangkap dibunuh oleh organisasi teror Islam tersebut.
Tapi tuduhan yang dibantah oleh pejabat Taliban.
Lima Talibanadalah satu-satunya tahanan yang dikirim ke Guantanamo seumur hidup yang pernah dibebaskan tanpa izin dewan pembebasan bersyarat.
Ketika mantan Presiden Donald Trump berkuasa, dia mengubah kebijakan administrasi dan mempersulit pembebasan tahanan Guantanamo.
Tetapi sejak mengambil alih pada Januari tahun ini, Presiden Biden juga telah membebaskansalah satutersangka teroris yaitu Abdul Latif Nasser.
Dan sekitar 10 lainnya juga telah dibebaskan untuk dibebaskan.(*)