Hot News! Taliban Desak Imam-Imam Afghanistan Serukan Persatuan Saat Salat Jumat, Ternyata Aksi Ini yang Jadi Gara-garanya

Jumat, 20 Agustus 2021 | 12:13
Tangkap layar YouTube Kompas TV

Taliban menggelar konferensi pers pertama setelah berhasil menguasai Afghanistan pada 17 Agustus 2021.

Gridhot.ID - Afghanistan memang kini sedang dalam kondisi yang rumit.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, hal ini terjadi setelah Taliban berhasil menduduki negara tersebut.

Kini pihak Taliban sedang berusaha untuk meraih hati para rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar Jatuh di Bulan Suro, Ustaz Adam Singgung Kejadian Berdarah di Tanggal 10 Muharram Hingga Kematian

Dikutip Gridhot dari Kontan, Taliban meminta para imam di Afghanistan untuk mendesak persatuan saat mereka menggelar salat Jumat pertama mereka sejak kelompok Islam itu menguasai negara itu.

Langkah ini dilakukan ketika aksi protes terhadap pengambilalihan kelompok tersebut menyebar ke lebih banyak kota pada Kamis (19/8/2021), termasuk ibu kota Kabul.

Melansir Reuters, menurut seorang saksi mata, beberapa orang tewas ketika gerilyawan Taliban menembaki kerumunan di kota timur Asadabad.

Baca Juga: Jadi Bridesmaid di Pernikahan Leslar, Dinda Hauw Teringat Momen Rizky Billar Dijuluki Sadboy Hingga Kecantol Lesti Kejora: Hanya Allah yang Tahu!

Saksi lain melaporkan tembakan di dekat aksi demonstrasi di Kabul, tetapi tampaknya itu adalah tembakan Taliban ke udara.

Pada hari Afghanistan merayakan kemerdekaannya dari kendali Inggris pada tahun 1919, sebuah video media sosial menunjukkan kerumunan pria dan wanita di Kabul mengibarkan bendera nasional hitam, merah dan hijau.

"Bendera kami, identitas kami," teriak mereka.

Pada beberapa aksi unjuk rasa di tempat lain, media melaporkan orang-orang merobek bendera putih Taliban.

Baca Juga: Sepucuk Surat Gegerkan Seisi Rumah, Anak Perempuan Jonathan Frizzy Terancam Bahaya, Dhena Devanka Syok Setelah Baca

Seorang juru bicara Taliban tidak bisa dimintai keterangannya.

Beberapa aksi demonstrasi kecil, yang dikombinasikan dengan perebutan putus asa ribuan orang yang berusaha melarikan diri dari negara itu, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Taliban dalam memerintah.

Menurut seorang pejabat NATO dan Taliban, sebagian besar wilayah Kabul tampak tenang, tetapi 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara.

Militer AS mengatakan lebih dari 5.200 tentara Amerika menjaga bandara Kabul, di mana beberapa gerbang ke fasilitas itu sekarang terbuka, sementara jet tempur AS terbang di atas kota untuk memastikan keamanan bagi operasi evakuasi bagi diplomat dan warga sipil termasuk beberapa warga Afghanistan.

Baca Juga: Dulu Dikabarkan Terima Mobil hingga Jam Tangan Mewah dari Tersangka Kasus Suap Daging Sapi Impor, Model Seksi Ini Kini Geram Dituding Simpanan Om-om: Bisa Jauh Jodoh

Taliban dengan cepat menaklukkan Afghanistan ketika AS dan pasukan asing lainnya mundur, bahkan mengejutkan para pemimpin mereka sendiri dan meninggalkan kekosongan kekuasaan di banyak tempat.

Taliban mendesak persatuan menjelang salat Jumat, menyerukan para imam untuk membujuk warga Afganistan agar tidak meninggalkan Afghanistan.

Sejak merebut Kabul pada hari Minggu, Taliban telah menampilkan wajah yang lebih moderat, mengatakan mereka menginginkan perdamaian, tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama dan akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Ketika berkuasa dari 1996-2001, mereka sangat membatasi hak-hak perempuan, melakukan eksekusi di depan umum dan meledakkan patung-patung Buddha kuno.

Baca Juga: Sebut Tak Boleh Terlalu Terikat, Maia Estianty Mendadak Singgung Bakal Jadi Janda Lagi, Ada Apa?

Mereka digulingkan dalam invasi pimpinan AS tahun 2001.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan