Deddy Corbuzier Sempat Nyaris Meregang Nyawa Karena Badai Sitokin, Ini Deretan Kondisi yang Bisa Menyebabkannya Selain Virus Corona

Senin, 23 Agustus 2021 | 16:59
Instagram | @mastercorbuzier

Deddy Corbuzier mengalami badai sitokin

Gridhot.ID-Deddy Corbuzier sempat 12 hari mengilang dari media sosial.

Deddy Corbuzier baru saja mengungkapkan bahwa dirinya sempat terpapar Covid-19.

Saat berjuang melawan Covid-19, Deddy Corbuzier mengalami badai sitokin yang membuat dirinya sempat berada di dalam fase kritis.

Baca Juga: Punya Stok 8 Juta Dosis, Vaksin Moderna Nyatanya Hanya Boleh Disuntikkan ke 2 Kelompok Ini Saja, Intip Syarat Ketatnya

Beruntung ia berhasil melewati masa kritis dan sembuh dari Covid-19.

Ia kembali memulai podcast-nya di YouTube, dan berbincang dengan salah satu dokter yang menanganinya, Dokter Gunawan.

Kondisi badai sitokin sendiri adalah reaksi inflamasi atau peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi dari virus yang masuk ke tubuh.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, KKB Papua Makin Brutal, 2 Pekerja Jembatan Yahukimo Ditemukan Meninggal dengan Sekujur Tubuh Hangus Terbakar

Dalam arti lain badai sitokin merupakan sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis di mana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu banyak peradangan.

Sehingga badai sitokin seringkali menyebabkan kematian pada pasien Covid-19, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Namun demikian, badai sitokin tak hanya dialami mereka yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Kekuatan Pasukan Anti-Taliban Meningkat, Prajurit Taliban Ketar-ketir Pilih Keroyok Lembah Panjshir Sebelum Diserang Habis-habisan oleh Sosok Ini

Dikutip dari VeryWell Health, badai sitokin dapat dialami seseorang dengan kondisi berikut ini:

1. Sindrom Genetik

Orang dengan sindrom genetik tertentu cenderung mengalami badai sitokin.

Misalnya orang sengan kondisi yang disebut familial hemophagocytic lymphohistiocytosis (HLH).

Baca Juga: Pantas dengan Mudah Kuasai Ibukota Kabul Tanpa Perlawanan, Pasukan Elit Badri 313 Jadi Faktor Kunci Taliban Duduki Afganistan, Berikut Faktanya

HLH adalah kondisi genetik yang menyebabkan masalah spesifik pada sel sistem kekebalan tertentu.

Di mana orang yang memiliki kondisi genetik cenderung mengembangkan badai sitokin sebagai respons terhadap infeksi, biasanya terjadi dalam beberapa bulan pertama kehidupan.

2. Infeksi

Jenis infeksi tertentu juga dapat memicu badai sitokin pada beberapa orang, termasuk yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan agen lainnya.

Baca Juga: Tolak Artis yang Ajaknya Buat Podcast hingga Ngambek, Rachel Vennya Ungkap Alasannya Jarang Mau Kolaborasi Konten

Salah satu jenis virus yang paling umum menyebabkan badai sitokin adalah virus influenza A (virus yang menyebabkan flu biasa).

Dalam sejarahnya,, diperkirakan badai sitokin menjadi alasan kuat tingginya tingkat kematian pada orang dewasa muda selama pandemi influenza pada 1918.

Selain influenza, adappun penyebab infeksi umum lainnya yakni virus epstein-barr dan cytimegalovirus.

Baca Juga: Orangnya Masih di Penjara, Saipul Jamil Sudah Banjir Tawaran Kerja dari TV, Keluarga Lakukan Ini untuk Sambut Kepulangan Duda Dewi Perssik

Di samping itu, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 lebih rentan menyebabkan badai sitokin jika dibandingkan penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya.

Inilah alasan besar mengapa virus Covid-19 ini menjadi masalah di seluruh dunia.

3. Penyakit autoimun

Orang dengan sindrom autoimun memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom badai sitokin.

Contohnya pada penyakit Still, lalu pada remaja dengan arthritis idiopatik sistemik (JIA), dan lupus.

Baca Juga: Nikah Beda Agama Berujung Perceraian, Lydia Kandou Dikabarkan Ingkar Janji Hingga Picu Kemarahan Jamal Mirdad, Fakta di Persidangan 8 Tahun Lalu Terungkap

Dalam kondisi tersebut, badai sitokin sering disebut sebagai sindrom aktivasi makrofag.

Selain ketiga kondisi di atas, badai sitokin juga terkadang timbul karena efek samping dari terapi medis tertentu.

Misalnya terjadi setelah seseorang terapi leukimia atau lebih dikenal dengan terapi CAR-T (sel T reseptor antigen chimeric).

Jenis lain dari imunoterapi juga kadang-kadang disebabkan badai sitokin sebagai efek samping.

Baca Juga: Dulu Dipecat Ahmad Dhani, Inilah Sosok Wong Aksan, Eks Drummer Dewa 19 yang Pernah Nolak Gabung Band Scorpions Asal Jerman, Alasannya Mengejutkan

Badai sitokin juga dapat terjadi dalam situasi medis lainnya seperti setelah menerima transplantasi organ atau sel induk.

Tak sampai di situ saja jenis kanker tertentu pun mampu menyebabkan badai sitokin, seperti halnya kondisi yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh layaknya AIDS.

Artikel ini telah tayang di Parapuan dengan judul Selain Covid-19, Berikut Ini Berbagai Kondisi yang Bisa Menyebabkan Badai Sitokin.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Parapuan