Ratusan Pusaka Tua Nusantara Tersimpan di Rumahnya, Hobi Perwira TNI Berpangkat Letkol Ini Jadi Sorotan, Ternyata Keluarganya Masih Punya Turunan Darah Pangeran

Sabtu, 28 Agustus 2021 | 15:13

Perwira TNI koleksi pusaka Trisula Majapahit

Gridhot.ID -Hobi mengoleksi benda-benda pusaka antik biasanya identik dilakukan oleh seorang paranormal atau dukun.

Namun, ternyata hal tersebut juga dilakukan oleh perwira TNI satu ini.

SosokDandim0406Lubuklinggau,LetkolInfErwisnyahTaufan tak disangka punya hobi seperti peranormal.

Perwira TNI ini punya hobi mengkoleksi benda pusaka dari berbagai kerajaan di Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: Dipolisikan Hingga Digugat Cerai Dhena Devanka, Jonathan Frizzy Rupanya Masih Tinggal Serumah, Ternyata Ini Alasannya

Pada kesempatan kali itu ia begitu semangat untuk menjelaskan satu persatu benda pusaka koleksinya.

Ada 51 benda pusaka yang terpajang di ruang kerjanya, bahkan ruang kerjanya itu lebih mirip galeri khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka.

Dilansir dari Sripoku.com,benda pusaka yang di koleksinya merupakan peninggalan kebudayaan dari berbagai kerajaan di tanah Jawa dan Sumatera.

Usai menunjukkan puluhan pusaka koleksinya, cucu Dandim pertama di Kabupaten Musi Rawas (Mura) ini kemudian mengambil satu pusaka kesayangannya, lalu perlahan ia membuka dari warangkanya.

Baca Juga: Sukses Turunkan Berat Badan Sampai 13 Kg, Amel Carla Berbagi Tips Diet ala Dirinya, Singgung Penampilan Terbarunya yang Buat Teman-temannya Pangling

Erwin menuturkankerisyang ia pegang merupakan pusaka kesayangannya, bentuknya menyerupai tombak trisula, istimewanya tombak itu merupakan peninggalan zaman kerajaan Majapahit.

"Pengakuannya ini merupakan era Majapahit, istimewanya warangkanya dari kayu jati, dihiasi pakai perak yang di ukir dihiasi batu sapir, di tiga sisinya dihiasi mas putih 24 karat dan mas murni seberat 24 gram," ujarnya pada Tribunsumsel.com, Jumat (27/8/2021).

Ia menyebutkan koleksi pusakanya merupakan peninggalan tiga zaman, pertama zaman Majapahit, yakni Pataka Dwija Nareswara atau dikenal dengan cikal-bakal terbentuknya bendera merah putih.

Baca Juga: Mantan Anak Angkat Minta Tolong Karena Rumahnya Baru Saja Hangus Terbakar, Ashanty Hanya Bereaksi Begini, Istri Anang Belum Yakin Bakal Beri Bantuan

"Lalu ada Pataka Surya Majapahit atau simbol kerajaan Majapahit pada waktu itu, dan terakhir ini tombak Tri Sula barang yang saya sangat sayangi," ceritanya.

Ia mengungkapkan benda yang di koleksinya saat ini mulai darikeris, siwar, parang, pedang, tombak, pataka, Al Quran mini atau istambul Turki buatan tahun 1931, dan gelang dari gading gajah.

"Jadi dari beberapa koleksi saya ini sengaja saya sertifikasi, ada yang saya sertifikasi setingkat museum, ada juga hanya dari beberapa paguyuban, kemudian khusus untukkerissaya cari literaturnya," ujarnya.

Sebagai putra Sumsel ia juga mengoleksi pusaka Sriwijaya pada era kesultanan Palembang pada era Susuhunan Abdurrahman pada tahun 1600-1700 atau sudah 300 tahunan lebih.

Baca Juga: Bolak-balik Diguncang Isu Cerai, Olla Ramlan Pasrah dengan Kondisi Rumah Tangganya Hingga Singgung Rasa Sakit: Aku di Tahap Ikhlas

"Saya juga mengoleksikerisdari daerah asal saya lahat, namanya kris pokal, biasanya kalau orang semendo di kampung-kampung mengoleksikerisini, terutama para keturunan pasirah, kemudian biasanya diberikerisini," ungkapnya.

Kemudian ia juga mengoleksi mandau Bedung atau senjata tradisional Masyarakat Musi Banyu Asin (Muba), ia mendapatkan pusaka tersebut pemberian dari keluarga istrinya.

"Mandau ini dalam tradisi lamaran (sekayu), biasanya dalam tradisi lamaran selalu disertakan, parang ini sepasang, ada laki-laki dan perempuan, pusaka ini tujuannya sebagai parlindungan untuk keluarga," ujarnya.

Baca Juga: Padahal Ulang Tahunnya Barengan, Mulan Jameela Kepergok Belum Beri Kado ke Dul Jaelani hingga Disindir Maia Estianty yang Beri Hadiah Fantastis Ini: Tagih Sana!

Ia bercerita mulai tertarik mengoleksi benda pusaka sejak tahun 1996 yang berawal dari hobi koleksi mulai dari perangko, uang kuno hingga akhirnya karena ia merupakan salah satu keturunan pangeran di wilayah Kikim Lahat banyak diwariskan benda pusaka.

"Ditambah keluarga ibu saya juga hobby benda pusaka, dan istri saya juga keturunan pasirah pada masa itu, sehingga saya banyak diserah terimakan benda pusaka," ungkapnya.

Sejak saat itu ia mulai mengoleksi berbagai benda pusaka, kemudian ia pun mulai mencari -cari benda pusaka lainnya lewat Facebook sehingga timbul komunikasi dengan teman-temannya dan akhirnya mulai banyak orang menitipkan pusaka padanya.

"Keris yang mereka anggap punya historis mereka tidak sanggup merawatya, akhirnya mereka titipkan kepada saya, alhamdulillah totalkerissaja ada 51 pusaka," ujarnya.

Baca Juga: Honor Rp 30 Juta Per Episode yang Diterimanya Seolah Tak Cukup, Arya Saloka Disebut-sebut Punya Utang dengan Jumlah Fantastis, Suami Putri Anne Mengakui?

MengutipKompas.com dari Mengenal Senjata Tradisional (2010) karya Rahmat M, keris memiliki bentuk yang berbeda.

Namun, pada umumnya berkelok dengan jumlah kelokan ganjil serta ada pula yang lurus. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Berbeda dengan masa kini, dulunya saat perang, keris diletakkan di bagian depan tubuh pemiliknya.

Baca Juga: Niat Bersihkan Makam Jelang Malam Jumat Kliwon, Warga Kuningan Malah Digegerkan Penemuan Ribuan Barang Ini, Polisi Langsung Turun Tangan

Secara umum, keris memiliki tiga bagian utama, yakni:

- Wilah, merupakan bagian utama dari keris yang mana bentuknya berbeda untuk setiap wilahan.

Pada bagian pangkal wilah ada pesi sebagai ujung tangkai keris yang ukurannya sekitar 5 hingga 7 sentimeter, bentunya bulat serta panjang.

- Warangka, merupakan sarung keris yang umumnya terbuat dari campuran kayu jati, cendana, timoho serta kemuning.

Cara penggunaan warangka bergantung pada jenisnya. Misal warangka ladrang digunakan dengan diselipkan di bagian lipatan sabuk pinggang belakang.

- Pegangan keris, dalam Bahasa Jawa dapat pula disebut gaman.

Baca Juga: Gigi Kuningnya Jadi Sorotan, Putri Anne Disuruh Lakukan Veener, Begini Reaksi Istri Arya Saloka

Pegangan keris memiliki hiasan motif yang berbeda. Gaman biasanya terbuat dari gading, logam, tulang dan kayu.

Tombak bentuknya seperti lembing yang bagian ujungnya tajam.

Tujuan utama pembuatan tombak ialah untuk berburu binatang, sebagai alat upacara, berperang serta barang pusaka secara turun temurun.

Baca Juga: Inilah Foto Tampang Senaf Soll, Pecatan TNI yang Berkhianat Membelot ke KKB Papua, Diduga Frustasi Hingga Terlibat Aksi Pembunuhan di Yahukimo

Mata tombak bentuknya beragam, ada yang berkelok, tetapi ada pula yang pipih. Umumnya berukuran 12 hingga 60 sentimeter dengan lebar 2,5 sampai 15 sentimeter.

Untuk gagangnya memiliki panjang 60 sentimeter hingga 4 meter. Penggunaan jenis tombak bergantung pada tujuannya. Misal tombak pendek sering digunakan dalam pertempuran jarak pendek.

Contoh lainnya tombak bergagang biasanya dipakai untuk berburu binatang.(*)

Baca Juga: Bapak Ibunya Pendeta, Istri Presenter Kondang Ini Putuskan Mualaf, Sempat Ditentang Hingga Mukena Dibuang, Begini Kisahnya

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Tribunsumsel.com, Sripoku