GridHot.ID - Hubungan Maia Estianty dan Ahmad Dhani sepertinya kembali memanas.
Sudah saling hidup tenang dengan keluarga masing-masing, Ahmad Dhani justru sebut Maia Estianty tukang ghibah hingga ratu pencitraan.
Dilansir dari Tribunjabar, hal ini bermula dari Maia Estianty yang dianggap gemar menceritakan perjalanan masa lalunya yang masih berkaitan dengan Mulan Jameela dan Ahmad Dhani.
Baru-baru ini, Dhani bahkan membongkar masalah rumah tangga yang selama ini ia pendam.
Ayah Al El Dul itu menyebut Maia sebagai 'Ratu Pencitraan' akibat sikapnya yang penuh kebohongan.
Saat bercerai dulu, Maia mengadukan Dhani atas dugaan tindak KDRT yang sampai mengganggu psikisnya.
Namun Dhani kini mengungkap bahwa kejadian tersebut hanyalah laporan palsu belaka.
Menurut Dhani, itu hanya alasan Maia Estianty yang ingin cerai dengannya.
"Dulu (Maia Estianty) pernah melaporkan ADP ke polisi atas dugaan KDRT. Itu cuma laporan palsu," tulis Dhani pada awak media, dilansir dari Wartakota.
Dikutip Gridhot dari Nova.id, Ahmad Dhani masih menyimpan Dokumen SP3 (surat pemberhentian perkara) dugaan KDRT yang dilaporkan mantan istrinya itu.
Ia juga telah menunjukkan surat tersebut ke tiga anaknya, Al Ghazali, El Djalaludin Rumi dan Dul Jaelani.
"Saya sudah tunjukkan (SP3) ke Al, El dan Dul sebagai bukti bahwa semua laporan yang dibuat bundanya itu palsu."
"Surat laporan KDRT itu digunakan untuk alasan cerai," tegas Dhani.
Menurut Dhani, jika tidak punya itikad buruk, seharusnya Maia mendapatkan hak asuh dan harta gono-gini.
Namun nyatanya tidak.
"Maia Estianty hanya mendapat satu surat cerai setelah selama hampir enam tahun beraksi di pengadilan. Mungkin ini proses cerai terlama di Indonesia," ucap Dhani.
Selain laporan palsu soal KDRT, Ahmad Dhani juga menyebut Maia Estianty adalah 'tukang ghibah'.
Hal ini karena Maia masih kerap membicarakan Mulan Jameela.
"Entah apa sebabnya, padahal menurut pengakuan Maia, hidupnya sudah 'bahagia'," tulis Dhani.
Inilah yang membuat Dhani percaya bahwa Mulan menjadi perempuan beruntung.
"Dalam Syariat Islam, barangsiapa yang mengghibahi seseorang, maka dosa orang yang dighibahi pindah ke orang yang mengghibahi."
"Jikapun cerita itu benar. Jika cerita itu hoax maka itu masuk ranah fitnah. Hukumnya bukan hukum ghibah, tapi fitnah."
"Dosanya (Mulan Jameela) ditransfer ke orang-orang yang mengghibahinya," tandasnya.
(*)