GridHot.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini belum terungkap siapa pelakunya.
Melansir Tribunnews.com, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan penyidik perlu kehati-hatian untuk mengungkap kasus tersebut.
"Untuk sementara kendala ini tidak ada, kita membutuhkan kehati-hatian, karena ini menyangkut masalah hilangnya nyawa orang," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).
Soal olah TKP kedua pada 30 Agustus 2021, polisi ingin memastikan apakah ada perubahan keterangan yang diberikan para saksi atau tidak.
"Ya, untuk rekonstruksi kedua untuk memastikan kembali apa yang sudah diberikan keterangan itu ada perubahan atau tidak, karena itu menyangkut masalah pembuktian, petunjuk dan alibi waktu yang didapat dari keterangan mereka-mereka yang sudah diperiksa, makanya dilakukan rekonstruksi kedua," katanya.
Turut menyoroti kasus pembunuhan ibu dan anak (Tuti dan Amalia), Adrianus Meliala mengurai analisanya.
Dilansir dari Kompas TV, Kriminolog UI itu menyebut gelagat pelaku yang seolah lihai memainkan kejahatannya di rumah korban.
Sebab menurut Adrianus, pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia punya banyak waktu untuk membersihkan jejak kejahatannya.
"Pembunuh memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan pembersihan di TKP sebelum kemudian lari," ujar Adrianus Meliala dikutip pada Jumat (3/9/2021).
Lebih lanjut, Adrianus pun menganalisa gerak-gerik pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Diungkap Adrianus, pelaku diduga sempat membersihkan banyak jejak pembunuhan di TKP yang melibatkan dirinya.
"2 korban itu kelihatannya dibunuh di kamar tidur mereka masing-masing. Kemudian dibawa ke mobil, lalu kemudian pelaku sempat mencuci baju dalam rangka membilas darah yang melekat,"
"Bisa diduga pelaku juga membersihkan berbagai hal-hal yang kemungkinan terkait dengan dirinya," kata Adrianus Meliala.
Meski seolah tampak lihai, pelaku diyakini Adrianus Meliala pasti punya kelemahan.
"Tapi saya yakin, tidak ada kejahatan yang sempurna. Akan ada saja link yang tertinggal. Kemudian polisi dapat mengeksplorasi," ujar Adrianus Meliala yakin.
Kelemahan yang diduga dimiliki pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia itu menurut Adrianus adalah tidak bisa menghapus jejak digital.
Hal tersebut bisa jadi petunjuk penting untuk pihak kepolisian guna mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Salah satu yang diperkirakan tidak mungkin bisa diganti, dihapus begitu saja oleh pelaku adalah jejak digital," tegas Adrianus Meliala.
(*)