Gridhot.ID - Setelah 8 tahun menjanda, penyanyi Joy Tobing (41) akan segera menikah lagi.
MengutipKompas.com,Joy Tobing sudah dilamar oleh Cahyo Permono pada akhir Agustus 2021.
Calon suami Joy bukan orang sembarangan. Ia seorang perwira TNI AD berpangkat Kolonel CPN.
Menilik akun Instagram milik Cahyo @yoxforchrist, ia membagikan foto-foto momen lamarannya.
"Ciyeeee...Sudah di lamar ya," tulis Cahyo yang juga telah menduda selama 8 tahun.
"Heeheheheee...,, lava you," balas Joy disertai emoji hati dan tawa.
Joy dan Cahyo dikabarkan akan melangsungkan pernikahan pada 24 September 2021 mendatang.
Diketahui, Joy sebelumnya pernah menikah dengan pengusaha Daniel Sinambela pada 2010 lalu.
Akan tetapi setelah tiga tahun menikah, meraka bercerai tepatnya pada 2 Oktober 2013.
Dari pernikahan pertamanya itu, Joy dikaruniai seorang putra yang lahir pada 7 Februari 2011.
Sukses luluhkan hati Joy Tobing, berikut profil Cahyo Permono.
Sesuai dengan pangkatnya saat ini, Kolonel CPNCahyo bekerja di Korps Penerbangan TNI AD.
Calon suami Joy merupakan salah satu penerbang terbaik yang dimiliki TNI AD.
Iadipercaya untuk menjadi pilot Helikopter Apache yang merupakan armada tempur canggih TNI AD.
Untuk menerbangkan helikopter tersebut diperlukan pelatihan panjang yang dilakukan di US Army Flight School, Amerika Serikat sekitar 8-10 bulan pelatihan.
Dilansir TribunJabar.id, pada 2018 lalu, saat Kolonel Cahyo menjabat Komandan Skadron-11/Serbu dengan pangkat Letkol, ia menjelaskan secara rinci kecanggihan Helikopter Apache AH-64.
Waktu itu deretan Helikopter Apache AH-64 milik TNI AD terparkir di hanggar Skadron-11/Serbu, Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat (Pusdik Penerbad), Semarang, Jawa Tengah.
Untuk mengoperasikan helikopter Apache dibutuhkan dua orang awak pemudi.
Karena kecanggihan alat transportasi udara itu membuat seorang pilot harus menempuh pendidikan yang cukup lama.
TNI AD saat itu mengirim 20 penerbang terbaiknya ke Amerika dan dilatih di US Army Flight School lalu menjalani masa pendidikan sekitar 8-10 bulan.
Dengan jumlah heli yang dimiliki Indonesia sebanyak8 unit, maka dibutuhkan 16 pilot untuk mengawaki kendaraan tersebut.
Cahyo Permono diketahui menjabat sebagai Komandan Skadron-11/Serbu pada 2018 hingga 2019.
(*)