Gridhot.ID - Terjadi baku tembak antara aparat gabungan TNI-Polri dengan Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Diberitakan Kompas.com, insiden terjadi di Kampung Kamat, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Minggu (5/9/2021).
Kapala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron membenarkan insiden tersebut.
Dikatakan, kontak senjata terjadi saat rombongan Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri hendak menuju ke Kisor sekitar pukul 13.45 WIT.
Tujuannya untuk meninjau Pos Koramil di Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat yang diserang KKB pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Dalam perjalanan ke sana, sampai di Kampung Kamat, rombongan mendapati jembatan yang sengaja dirusak.
Dikutip dariTribunPapua.com, ternyata jembatan kayu sepanjang 6 meter digergaji KNPB hingga putus.
Jembatan diduga sengaja dirusak dengan gerjaji mesin untuk menghambat dan menghalangi perjalanan.
Sekitar pukul 15.40 WIT, rombongan Danrem 181/PVT melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Tak hanya itu, jembatan kedua yang jaraknya sekitar 200 meter juga dirusak dengan gergaji mesin.
Setelah jembatan kedua kurang lebih 100 meter, ada pohon ditumbangkan ke jalan. Rombongan melanjutkan perjalanan sekitar 2 km.
Rombongan Danrem lalu melihat sekelompok orang yang menenteng senjata api yang diduga KNPB.
Sekitar pukul 16.17 WIT, rombongan paling depan mendapatkan tembakan dari kelompok KNPB arah kiri.
Tim gabungan TNI-Polri kemudian melakukan pengejaran. KNPB disebut lari ke dalam hutan sampai akhirnya terjadi kontak senjata.
Aksi penembakan itu terjadi menjelang magrib, tim gabungan kemudian memutuskan untuk kembali ke Pos Kodim 1809/Maybrat untuk dilakukan konsolidasi.
"Pada saat patroli pengejaran, telah didapati satu orang pelaku yang terlibat pada saat penyerangan Posramil persiapan Kisor."
"Pasca insiden penyerangan Posramil Kisor situasi di Kabupaten Maybrat sudah mulai kondusif dengan ditempatkan pos gabungan di wilayah Aifat Raya untuk menjamin keamanan masyarkat yang hingga saat ini mengungsi ke hutan," ujar Hendra, Rabu (8/9/2021).
Hendra menuturkan, ada beberapa masyarakat yang telah melapor ke pos bahwa mereka tidak berani kembali ke kampung karena diancam oleh kelompok KNPB akan dibunuh.
TNI-Polri menjamin tetap terus menjaga keamanan masyarakat, agar dapat kembali ke kampung.
"Jangan khawatir, karena sejumlah nama pelaku yang terlibat dalam penyerangan pos yang lalu, sudah dikantongi aparat," kata Hendra.
Profil dan Biodata Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri
Berikut profil Brigjen TNI Indra Heri, Danrem 181/PVT Sorong yang rombongannya terlibat baku tembak dengan kelompok KNPB.
Mengutip Surya.co.id, Brigadir Jenderal TNI Indra Heri lahir pada Mei 1968.
Indra lulusan Akademi Militer pada tahun 1993 dari kecabangan Infanteri.
Ia mengemban amanat sebagai Danrem 181/Praja Vira Tama Sorong sejak 25 September 2020.
Indra menggantikan Brigjen TNI Yulius Selvanus yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1988.
Brigjen TNI Yulius pindah tugas ke Kementerian Pertahanan RI di Jakarta dan mendapatkan promosi jabatan Bintang Dua (Mayor Jenderal/Mayjen) sebagai Kabainstrahan Kemhan RI.
Brigjen TNI Indra Heri sebelumnya menjabat sebagai Perwira Staf Ahli Tk II KSAD Bidang Jahpers di Mabesad, Jakarta.
Berikut riwayat jabatannya:
- Kasi Intel Sektor A Yonif 327/Brajawijaya
- Pabandya 2/Jabkat 2 Spbn III Binkar Spersad
- Komandan Kodim 0814/Jombang
- Komandan Brigif 4/Dewa Ratna (2014-2015)
- Asops Kasdam III/Siliwangi
- Paban III/Binkar Spersad
- Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Jahpers (2020)
- Komandan Korem 181/Praja Vira Tama (2020-sekarang)