Gridhot.ID -Serial kartun Ipin Upin hingga kini masih banyak digemari sebagai tontonan anak-anak Indonesia.
Sebagian besar orang tau bahwa kartun ini menggunakan bahasa Melayu dalam penayangannya.
Hal ini pun ternyata sempat mengundang kontroversi di Indonesia.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Ketua Komisi Penyiaran (KPI), Agung Suprio sempat membuat heboh karena pernyataannya yang menyebut kartun Upin Ipin sebagai propaganda.
Dilansir TribunSolo dariKompas TV, Agus Suprio kemudian memberikan klarifikasinya.
Agung Suprio menjelaskan bahwa maksud dari ucapannya ternyata tidak mempunyai konteks negatif.
"Tidak ada yang salah, propaganda itu positif," kata Agung Suprio.
"Propaganda itu dalam konteks marketing dan humas dari pihak Malaysia," imbuhnya.
Ketua KPI tersebut menjelaskan Malaysia telah mendorong produksi kartun lokalnya agar bisa dinikmati di luar Negeri Jiran.
"Upin Ipin itu diekspor ke mancanegara, termasuk Indonesia supaya kemudian masyarakat di luar Malaysia lebih mengenal mereka sebagai negara multikultural, rukun, akur," ucapnya.
Lalu mengutip dari Kompas.com, tampaknya kehebohan tentang masalah propaganda itu telah sampai di telinga tim produksi kartun tersebut, Le Copaque.
Lewat unggahan di akun Facebook resmi Upin Ipin, mereka kartun produksi mereka memang lumayan terkenal di kalangan anak-anak.
Bukan cuma di Malaysia, tidak bisa dipungkiri juka Upin Ipin memang terkenal di beberapa negara lainnya di sekitar Negeri Jiran.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa 'Upin dan Ipin' sangat populer di kalangan anak-anak Malaysia dan beberapa negara di kawasan ini," tulis tim produksi Upin Ipin.
Tim produksi mengatakan pada akhirnya kartun mereka hanya lah sebuah pertunjukan yang membawa nilai moral.
"Namun, pada akhirnya, ini adalah pertunjukan yang membawa begitu banyak nilai moral sekaligus pelajaran hidup," ujarnya.
"Itu tidak benar-benar propaganda. Ini hanya pertunjukan yang bagus dengan niat yang besar," pungkasnya.(*)