Gridhot.ID-Rencana Australia membangun kapal selam nuklir di bawha pakta baru AUKUS membuat gempar dunia, khususnya negara-negara ASEAN.
Rencana yang dilakukan bersama Inggris dan Amerika Serikat itu banyak diduga akan memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Indo-Pasifik.
China, selaku musuh dari ketiga negara tersebut jelas langsung murkan mendengar rencana pembangunan delapan kapal selam nuklir.
Bahkan, aliansi AUKUS antara Australia-Inggris-Amerika berhasil membuat seluruh dunia panik.
Bukan karena aliansi ini, tetapi rencana untuk membuat Australia memiliki kapal selam nuklir ini yang menjadi masalahnya.
Dilansir dari Kontan.co.id sebelumnya, Inggris, AS, dan Australia menyetujui kemitraan kapal selam militer baru selama akhir pekan, membatalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan Prancis.
Australia sekarang akan mengejar kapal selam bertenaga nuklirdan meninggalkan kapal selam diesel-listrik konvensional.
Keputusan mendadak untuk membatalkan kesepakatan Prancis memicu ketegangan geopolitik dengan Prancis dan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Kapal selam dapat berupa diesel-listrik atau bertenaga nuklir, dengan kedua jenis yang mampu menampung hulu ledak nuklir.
Kapal diesel-listrik menggunakan motor listrik yang diisi oleh mesin diesel untuk bergerak membutuhkan udara dan bahan bakar untuk beroperasi.
Menurut Daily Express, Kapal selam ini perlu muncul kembali lebih sering dan karena itu lebih mudah dideteksi.
Kapal selam bertenaga nuklir mengeluarkan uap yang dihasilkan oleh reaktor nuklir onboard yang memutar turbin yang berarti mereka dapat tetap terendam selama bertahun-tahun, dan mampu membatasi deteksi mereka.
Mesin ini cenderung lebih besar, tetapi membutuhkan infrastruktur dan perawatan yang lebih mahal.
Saat ini ada enam negara dengan kapal selam bertenaga nuklir dengan AS memiliki 68 dan Inggris 11.
Di bawah kesepakatan Aukus yang baru, AS dan Inggris akan memungkinkan Australia menjadi yang ketujuh.
Kapal selam bertenaga nuklir pertama dibangun oleh AS pada tahun 1954.
Kapal sepanjang 97m itu bernama USS Nautilus dan sekarang menjadi salah satu dari 68 armada kapal selam bertenaga nuklir AS, 14 di antaranya adalah kapal selam rudal balistik strategis bertenaga nuklir (SSBN).
Uni Soviet, yang terdiri dari 15 republik soviet dari tahun 1922 hingga 1991, meluncurkan kapal selam bertenaga nuklir pertamanya pada tahun 1957.
Kapal selam ini disebut K-3 Leninsky Komsomol dan setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia mewarisi sebagian besar armada kapal selam dan teknologi bawah laut Uni Soviet.
Armada Rusia sekarang mencakup 36 kapal bertenaga nuklir dan 21 mesin metode propulsi lainnya, lebih kecil dari yang dimiliki oleh Amerika, tetapi Rusia memiliki banyak fitur.
China adalah kekuatan kapal selam militer kuat lainnya, mereka pertama kali membangun kapal selam bertenaga nuklir pada tahun 1974.
Beijing memiliki setidaknya 60 kapal selam operasional, 10 di antaranya bertenaga nuklir dan setengahnya adalah SSBN.
Armada kapal selam China saat ini berada di jalur untuk melampaui Amerika Serikat pada tahun 2030.
AS diproyeksikan memiliki 66 kapal selam dari semua jenis pada saat itu, dibandingkan dengan proyeksi 66 untuk China.
Ekspansi angkatan laut China yang sedang berlangsung telah menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia Kedua dan menurut laporan Layanan Penelitian Kongres yang diterbitkan pada Maret 2020.
Inggris, Prancis dan India adalah negara-negara yang tersisa yang saat ini memiliki kapal selam militer bertenaga nuklir.
Inggris memiliki 11 kapal selam bertenaga nuklir, empat di antaranya adalah SSBN.
Royal Navy memesan lima kapal selam pada tahun 1900 dan tahun berikutnya kapal selam pertamanya, Holland 1, diluncurkan.
Prancis memiliki 10 kapal bertenaga nuklir, sementara India memiliki satu kapal selam bertenaga nuklir dan 16 mesin propulsi lainnya.
Kesepakatan Aukus, yang dipaksa untuk melawan ancaman yang muncul dari China, akan membuat Inggris, AS, dan Australia berbagi teknologi untuk membangun setidaknya delapan kapal selam.
Kapal selam akan dibangun di Adelaide, menjadikan Australia negara ketujuh di dunia yang memiliki kapal selam yang digerakkan oleh reaktor nuklir.
Australia mengatakan persiapan untuk kesepakatan itu akan memakan waktu 18 bulan dan oleh karena itu proyek tersebut sebagian besar bergantung pada keahlian Inggris dan AS untuk memastikannya dikirimkan secepat mungkin.
Selain menantang ekspansi cepat kapal selam militer China, Korea Utara adalah ancaman lain yang akan dibantu oleh kesepakatan Aukus.
Korea Utara mengoperasikan salah satu armada kapal selam terbesar di dunia dengan 71 kapal selam, salah satunya adalah kapal selam rudal balistik diesel-listrik (SSB), 20 kapal selam serang bertenaga konvensional (solar-listrik), 40 kapal selam bertenaga konvensional dengan dedicated meluncurkan tabung dengan peluru kendali (SSC) dan 10 kapal selam cebol (SSW).
Korut jugamengkritik kesepakatan Aukus, menggambarkannya sebagai "sangat tidak diinginkan dan berbahaya".
Kapal selam bertenaga nuklir bukan satu-satunya kapal yang dimiliki di seluruh dunia, banyak negara memiliki kapal selam diesel-listrik yang cenderung lebih kecil dan lebih murah perawatannya.(*)