GridHot.ID - Usai disindir sang adik Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming Raka turut buka suara.
Sebelumnya, Kaesang berujar bahwa gaji Gibran jauh lebih besar saat menjadi pengusaha jika dibandingkan saat ia menjadi wali kota.
Gibran Rakabuming Raka pun turut menanggapi celotehan sang adik, Kaesang Pangarep yang menyindir gaji Gibran kecil.
Dikutip dari TribunVideo, Gibran mengaku tak begitu memperdulikannya.
Seperti yang diketahui, sebelum terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran merupakan seorang pengusaha.
Putra sulung Presiden Jokowi ini bahkan diketahui memiliki beberapa bisnis yang cukup sukses.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Berdikari (Persero) untuk Posisi Ini, Berikut Syarat dan Link Pendaftarannya
Menanggapi hal itu, Gibran akhirnya buka suara terkait sindiran adiknya tersebut.
Alih-alih merasa kesal, Gibran justru memberi jawaban menohok atas sindiran yang dilontarkan Kaesang Pangarep perihal gajinya sebagai Wali Kota Solo.
Mengutip dari Tribun-video.com, Gibran mengakui bahwa memang benar gajinya kini berbeda jika dibandingkan saat dirinya menjadi pengusaha.
"Masalah pendapatan sebelum jadi wali kota dan ketika menjadi penguasaha ya beda. Iya dong (besar jadi pengusaha)," kata Gibran yang dikutip Grid.ID dari Tribun-video.com (24/9/2021).
Ia bahkan mengatakan pendapatannya saat menjadi pengusaha jauh lebih besar dibanding profesinya kini sebagai wali kota.
Meski demikian, suami dari Selvi Ananda itu memberikan jawaban menohok atas sindiran Kaesang Pangarep.
Dikutip Grid.id dari Kompas.com, Gibran mengungkapkan bahwa pilihannya beralih profesi dari pengusaha menjadi wali kota bukan semata-mata untuk mencari uang.
"Saya di sini bukan golek duwit (cari uang), nak golek duwit pilih dadi pengusaha saja (kalau cari uang pilih jadi pengusaha saja)," kata Gibran yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Jumat (24/9/2021).
Gibran mengatakan, gaji yang diterimanya sebagai wali kota, ia berikan untuk kepentingan masyarakat, seperti membeli kebutuhan pokok.
Meski ia mengaku kadang gajinya kurang, namun Gibran berusaha memprioritaskan kepentingan masayrakat.
"Sok-sok ya malah tombok (kadang-kadang malah kurang), iya tidak apa-apa, kembali lagi saya di sini bukan untuk mencari uang," kata Gibran.
"Kurangnya banyak ya tidak perlu dipikirkan, penting warganya sehat, bisa berobat, bisa sekolah," imbuhnya.
Gibran juga menyebut bahwa gajinya digunakan untuk membayar SPP siswa tidak mampu serta membantu warga membayar obat.
(*)