Para Nakes di Distrik Kiwirok Trauma dengan Serangan KKB, IDI Papua Ikut Turun Tangan Terus Lakukan Pendampingan dan Pelayanan: Mereka Butuh Pemulihan Fisik dan Psikis

Senin, 27 September 2021 | 08:13
(Dok Humas Polres Pegunungan Bintang)

Jenazah Bharada Muhammad Kurniadi Sutio, personel polisi gang gugur ditembak KKB di Distrik Kiwirok, tengah dievakuasi dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani Jayapura, Papua, Minggu (26/9/2021)

Gridhot.ID -Serangan KKB Papua di Distrik Kiwirok memang membuat banyak orang geram.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews.com, sebelumnya diketahui KKB Papua menyerang Distrik Kiwirok hingga membakar puskesmas dan menyerang para tenaga kesehatan.

Melihat kondisi tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua terus mendampingi para tenaga kesehatan korban penyerangan kelompok separatis teroris di Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua belum lama ini.

Baca Juga: Lawan Tim Hasil Racikan Putra Jokowi, AHHA PS Pati Diiming-imingi Atta Halilintar Bonusan Miliaran Rupiah Agar Makin Semangat Kalahkan Persis Solo

Ketua IDI Papua Donald Aronggear mengatakan, serangan terhadap fasilitas dan layanan kesehatan di Puskesmas Kiwirok tidak hanya mengorbankan tenaga kesehatan, namun menghilangkan sarana dan hak masyarakat setempat yang membutuhkan bantuan kesehatan.

"IDI Papua saat ini terus mendampingi para tenaga kesehatan korban penyerangan tersebut dalam penanganan pemulihan secara fisik dan psikis," ujar Donald dikutip dari siaran pers, Minggu (26/9/2021).

Donald mengatakan, pihaknya sangat menyadari risiko para tenaga kesehatan yang bertugas di Papua memiliki beban kerja berbeda.

Selain memiliki risiko terinfeksi Covid-19, mereka juga mengalami risiko kesehatan dan keselamatan kerja lain yang bersifat biologis, fisik, dan psikososial.

Baca Juga: Mahar Rp 9,7 Miliar Demi Jadi PNS Raib, Sosok Korban Pertama Dugaan Penipuan Anak Nia Daniaty Ternyata Orang Dekat, Singgung Soal Balas Budi

"Namun keselamatan seluruh tenaga kesehatan yang berperan memberikan pelayanan kesehatan merupakan prioritas bagi negara," ujar dia.

Donald mengatakan, masyarakat di wilayah pedalaman Papua terutama di Pegunungan Bintang masih membutuhkan pelayanan dan penanganan masalah kesehatan.

Namun agar para tenaga kesehatan dapat bekerja tenang dan maksimal, maka IDI Papua meminta jaminan keamanan dan keselamatan mereka.

"Terutama pada saat mereka bertugas agar mereka dapat melayani masyarakat setempat dengan baik," ucap dia.

Baca Juga: Hidupnya Kini Bak Putri Raja Usai Dinikahi Pengusaha Tajir Melintir, Sandra Dewi Kini Tinggali Hunian Super Mewah Bak Hotel Bintang 5, Warganet Dijamin Mlongo Lihat Fasilitas di Dalamnya

Donald juga menyampaikan bahwa jenazah perawat analis Gabriela Meilani sudah berhasil dievakuasi TNI/Polri dari lokasi dan sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Tanah Hitam di Jayapura.

Pihaknya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada TNI-Polri yang telah membantu proses evakuasi tersebut.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengungkapkan, masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, telah menemukan dua orang tenaga kesehatan yang sempat hilang pasca-penyerangan oleh KKB, pada Senin (13/9/2021).

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan D3 September 2021, PT Grahaexcel Plastindo Sedang Mencari Karyawan Baru di Posisi Ini, Berikut Syarat dan Cara Mendaftarnya

"Rabu (15/9/2021) pukul 15.30 WIT, bertempat di Distrik Kiwirok, telah ditemukan dua orang tenaga medis yang hilang pascapenyerangan oleh KKB," ujar Kamal, melalui rilis, Kamis (16/9/2021).

Dari dua korban penyerangan yang ditemukan di dalam jurang dengan kedalaman 30 meter, salah satunya telah meninggal dunia.

"Pukul 16.30 WIT, personel gabungan tiba di lokasi terlemparnya kedua korban, dan di temukan korban Kristina Sampe Tonapa dalam keadaan hidup, sementara untuk korban lain bernama Gabriela Meilan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kamal.

Baca Juga: 'Gua Tahu Siapa', Sesumbar Tahu Sosok Pelaku Pelempar Kotoran Manusia ke Kamar Tahanan Ahok di Rutan Cipinang, Ahmad Dhani Bongkar Ekstrimnya Tinggal di Penjara

Aparat keamanan gabungan kemudian mengevakuasi Kristina Sampe Tonapa dari jurang dan selanjutnya dibawa ke Pos Pamtas 403/WP guna mendapatkan perawatan medis.

Namun saat itu, jenazah Gabriela Meilan belum dapat dievakuasi.

"Pada saat akan dilakukan evakuasi terhadap Gabriela Meilan, cuaca memburuk dan medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah," kata dia.(*)

Baca Juga: Ventilator di Mulut Sudah Dilepas, Begini Kondisi Terkini Komedian Tukul Arwana Usai Jalani Operasi Bagian Kepala, Sang Manajer Beberkan Ini

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber tribunnews, KOMPAS.com