'Rumah Kosong Dijaga Tiga Orang Ambon', Disebut Sampai 4 Kali Datangi Rumah Nia Daniaty, Korban Dugaan Penipuan Olivia Nathania Ceritakan Perjuangannya Pontang-panting Selesaikan Perkara

Selasa, 28 September 2021 | 17:13
tribunnews

Nia Daniaty dan Olivia Nathania

GridHot.ID - Kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS kini tengah menjerat putri sulung penyanyi senior Nia Daniaty, Olivia Nathania.

Melansir Tribun Seleb, dalam melancarkan aksinya, Olivia Nathania tak sendiri.

Ia diduga melakukan penipuan bersama sang suami Rafly N Tilaar alias RAF.

Baca Juga: Terjerat Penggelapan, Penipuan, dan Pemalsuan Surat CPNS, Menantu Nia Daniaty Kini Diperiksa Intensif Ditjen PAS, Ternyata Begini Rayuan Mautnya untuk Tipu 225 Orang

Anak Nia Daniaty yang kerap dipanggil Oli ini diduga menipu 225 orang dengan iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Anak perempuan dari pelantun Gelas-gelas Kaca itu mengaku memiliki link yang bisa meloloskan korban untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di sebuah Dinas Provinsi DKI Jakarta.

Dilansir dari Kompas.com, salah satu dari 225 korban dugaan penggelapan dan penipuan program CPNS oleh Olivia Nathania, Agustin menceritakan bagaimana ia berupaya bertemu anak penyanyi Nia Daniaty itu.

Baca Juga: Mantan Anak Sambungnya Dilaporkan Polisi, Begini Komentar Menohok Farhat Abbas Soal Kasus Dugaan Penipuan Putri Nia Daniaty

Dalam jumpa pers, Agustin mengungkapkan, ia adalah mantan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Olivia Nathania.

Setelah mengetahui program yang dilakukan Olivia Nathania ini diduga hanya modus, pada Juli 2021, Agustin hendak ke rumah Nia Daniaty.

Saat itu, Agustin berharap, Nia Daniaty bisa mempertemukannya dengan Olivia yang pada saat itu tidak dapat dihubungi.

Namun, kata Agustin, Nia Daniaty kebetulan tidak ada di rumah.

Oleh karena itu, Agustin hanya menyampaikan perkara Olivia Nathania kepada kakak Nia Daniaty.

Baca Juga: Ngaku Punya Link di BKN hingga Nekat Tipu Ratusan Orang, Anak Nia Daniaty Rupanya Tak Cuma Sekali Tersandung Kasus, Intip Sederet Tipu Daya yang Pernah Dilancarkan Olivia Nathania

"Saya sampaikan bahwa Olivia ini merekrut CPNS dan sebagainya," kata Agustin dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (25/9/2021).

"Akhirnya, dikedatangan kami yang ketiga, saya dapat informasi Bu Nia enggak ada di lokasi, tapi ada di Cikini," ujarnya lagi.

Mendapat informasi itu, Agustin bersama korban lain langsung bergegas ke Cikini untuk bertemu dengan Nia Daniaty.

Baca Juga: Gurunya Sendiri Ditipu Pakai Modus CPNS, Anak Nia Daniaty Diharap Bisa Tanggung Jawab, Agustin Ungkap Kronologi

Penantian untuk bertatap langsung dengan Nia Daniaty akhirnya terealisasi.

"Saya sampaikan, 'maaf Bu Nia, bukannya saya enggak sopan menemui Bu Nia di sini, tetapi karena saya sudah tiga kali ke rumah, enggak bisa ketemu ibu'," kata Agustin.

"(Lagi) 'saya sampaikan bahwa Olivia telah merekrut CPNS lebih kurang sudah 300 orang dengan nominal, seandainya Rp 50 juta per orang dikali Rp 200 juta, sudah Rp 3 miliar'," ucap Agustin melanjutkan.

Dengan penjelasan tersebut, Agustin pada saat itu meminta Nia Daniaty untuk mempertemukannya dengan Olivia Nathania.

Tak hanya itu, Agustin meminta Nia Daniaty sekaligus menjadi saksi agar kasus diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Baca Juga: Lepas dari Perwira Jatuh ke Pelukan Taruna, Ini Sosok Olivia Nathania, Putri Sulung Nia Daniaty yang Diduga Lakukan Penipuan Berkedok Penerimaan CPNS

"Bu Nia (bilang), 'baik Bu. Karena dia tidak satu rumah dengan saya, saya coba telepon, nanti saya hubungi'. Intinya, karena Olivia sudah janji, besoknya kami diundang ke rumah Bu Nia pukul 7 malam untuk menyelesaikan masalah ini," kata Agustin.

Keesokan harinya, Agustin dan korban yang lainnya untuk keempat kalinya mendatangi rumah Nia Daniaty demi bertemu Olivia Nathania.

Sayangnya, Agustin menyebut Nia Daniaty tidak memenuhi janji. Sebab, setiba di lokasi, rumah sudah digembok dan dijaga tiga petugas keamanan.

Baca Juga: Bukan Pertama Kali, Anak Nia Daniaty Juga Pernah Dilaporkan Polisi Atas Dugaan Penipuan pada Tahun 2017, Sosok Ini Beberkan Kronologinya

"Ternyata rumah kosong, dijaga tiga orang Ambon. Pintunya digembok, 'saya mau masuk'. 'Eenggak bisa bu, saya diamanatkan menjaga rumah', kata penjaganya. 'Saya diundang lho datang ke sini, Bu Nia tahu, saya sudah bicara kemarin. Kemarin juga Olivia diundang datang ke sini'," ungkap Agustin.

Usaha Agustin bertemu Olivia Nathania berakhir sia-sia. Dari sana, ia hanya mendapatkan nomor telepon kuasa hukum Nia Daniaty, Ernest.

"(Ditelepon dan bilang), 'iya bu, nanti saya akan kasih solusinya dan sama Olivia nya'. Tapi sampai saat ini, tidak pernah ada hasil. Saya beberapa kali chat cuma dibaca dan tidak ada balasan," kata Agustin.

Sebagai informasi, kuasa hukum para korban, Odie Hudiyanto, menyambangi Polda Metro Jaya pada 24 September 2021.

Kedatangan Odie Hudiyanto untuk membuat laporan terhadap Olivia Nathania dan Rafly N Tilaar.

Baca Juga: Sosok Olivia Nathania, Putri Nia Daniaty yang Diduga Tipu Ratusan Orang, Ternyata Dulu Terjerat Kasus Serupa di Tahun 2017, Begini Endingnya

Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/4728/IX/SPKT/Polda Metro Jaya.

Terhadap Olivia Nathania dan Rafly N Tilaar disangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 dan atau Pasal 263 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) Tentang Penggelapan dan Penipuan.

Diketahui, Olivia Nathania dan Rafly N Tilaar dituding melakukan penggelapan dan penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Odie Hudiyanto mengatakan, tarif yang ditaksir dalam penawaran tersebut dimulai dari Rp 25 juta hingga Rp 156 juta.

Baca Juga: Mahar Rp 9,7 Miliar Demi Jadi PNS Raib, Sosok Korban Pertama Dugaan Penipuan Anak Nia Daniaty Ternyata Orang Dekat, Singgung Soal Balas Budi

Kendati demikian, setelah uang ditransfer, Olivia Nathania dan Rafly N Tilaar disebut tak kunjung memenuhi janjinya untuk meloloskan pelamar sebagai PNS.

Hingga sekarang, Odie Hudiyanto menyebut total korban ada 225 orang, dengan kerugian mencapai Rp 9,7 miliar.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Tribun Seleb