GridHot.ID - Polres Klaten telah mengirimkan sampel berupa kapas yang memiliki bekas warna merah dan sampel tanah ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng di Semarang.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, sungai di Klaten yang tiba-tiba berwarna merah layaknya darah segar
"Hari ini juga tim kami berangkat ke Semarang untuk melakukan pengecekan sampel di Labfor. Hasilnya akan kita koordinasikan, biasanya keluar semingguan," jelas Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana saat Tribun Jogja temui di ruang kerjanya, Senin (20/9/2021).
Ketika disinggung terkait dugaan kandungan bahan dari penyebab berubahnya warna air saluran irigasi itu, Kasat mengatakan bakal menunggu hasil uji labfor.
"Diduga kimia warna, makanya untuk lebih jelasnya itu menunggu hasil labfor. Nanti dari hasil uji labfor akan terlihat bahan yang dibuang itu apa, nanti penjelasannya," jelasnya.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, polisi Klaten akan segera menerima hasil uji laboratorium forensik (labfor) terkait warna air irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berubah warna menjadi merah pekat.
Dilansir dari TribunSolo, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, hasil labfor sudah keluar dan akan segera dipelajari.
"Hasilnya sudah keluar, penyidik tinggal mengambil hasil Labfor tersebut ke Semarang Senin besok," kata Guruh, Jum'at (1/10/2021).
Langkah penyelidikan
Setelah mendapat hasil itu, pihaknya akan segera mempelajarinya dan menentukan langkah berikutnya.
Apabila, menurutnya, terjadi pencemaran atau zat berbahaya makan akan segera ditindaklanjuti penyelidikannya.
"Hasil Labfor itu nanti kita analisis dulu, kita baca, kemudian baru kita gelarkan hasilnya," ujar Guruh.
Sementara itu, manurut Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah mengatakan, Tim Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Klaten telah diterjunkan.
Polisi juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten untuk menyelidiki penyebab warna air irigasi itu berubah warna merah.
"Kami telah menerjunkan tim ke lokasi dan mengambil sample di sana," kata Abdillah, kepada TribunSolo.com, Jum'at (17/9/2021).
Selama 30 menit menjadi merah pekat
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Ngreden heboh saat mengetahui air irigasi di desa mereka berubah warna merah.
Kepala Desa Ngreden Sunarto menjelaskan, warga memanfaatkan saluran irigasi itu untuk mengairi persawahan.
Saluran irigasi tersebut terletak di antara Desa Bulan dan Desa Ngreden tersebut sumber airnya berasal dari kawasan Cokro.
Menurut Sunarto, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di daerahnya. Lalu, perubahan warna air itu berlangung selama 30 menit pada Kamis (16/9/2021) sore.
"Cuma sebentar 30 menit sudah hilang warna merahnya. Kejadiannya kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 15.30 WIB sudah jernih lagi airnya," bebernya, Jumat (17/9/2021).
Peristiwa itu sempat menuai perhatian warganet dan menjadi perbincangan di media sosial.(*)