Warna Merah Mirip Darah Segar Mendadak Mengalir di Saluran Irigasi Klaten hingga Bikin Geger, Polisi Segera Bongkar Hasil Labfor

Minggu, 03 Oktober 2021 | 05:13
tibunnews.com

Sungai di Klaten mendadak berwarna merah

GridHot.ID - Polres Klaten telah mengirimkan sampel berupa kapas yang memiliki bekas warna merah dan sampel tanah ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng di Semarang.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, sungai di Klaten yang tiba-tiba berwarna merah layaknya darah segar

"Hari ini juga tim kami berangkat ke Semarang untuk melakukan pengecekan sampel di Labfor. Hasilnya akan kita koordinasikan, biasanya keluar semingguan," jelas Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana saat Tribun Jogja temui di ruang kerjanya, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Bau Busuk hingga Efek Gatal-gatalnya Buat Resah Warga, Heboh Air Limbah Hitam Cemari Pantai Carita, Ternyata Ini Penyebabnya

Ketika disinggung terkait dugaan kandungan bahan dari penyebab berubahnya warna air saluran irigasi itu, Kasat mengatakan bakal menunggu hasil uji labfor.

"Diduga kimia warna, makanya untuk lebih jelasnya itu menunggu hasil labfor. Nanti dari hasil uji labfor akan terlihat bahan yang dibuang itu apa, nanti penjelasannya," jelasnya.

Sementara itu, mengutip Kompas.com, polisi Klaten akan segera menerima hasil uji laboratorium forensik (labfor) terkait warna air irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berubah warna menjadi merah pekat.

Baca Juga: Nyawanya Hampir Melayang Jadi Umpan Predator, Bocah 6 Tahun di Jambi Dianiaya hingga Dibuang Ayahnya ke Sungai Sarang Buaya, Berikut Kronologinya

Dilansir dari TribunSolo, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, hasil labfor sudah keluar dan akan segera dipelajari.

"Hasilnya sudah keluar, penyidik tinggal mengambil hasil Labfor tersebut ke Semarang Senin besok," kata Guruh, Jum'at (1/10/2021).

Langkah penyelidikan

Setelah mendapat hasil itu, pihaknya akan segera mempelajarinya dan menentukan langkah berikutnya.

Apabila, menurutnya, terjadi pencemaran atau zat berbahaya makan akan segera ditindaklanjuti penyelidikannya.

Baca Juga: Masa Bodoh Kebijakan PPKM, Warga Tulungagung Tumpah Ruah Nyebur Sungai Demi Cari Ikan, Ternyata Ada Tujuan Ini Dibaliknya

"Hasil Labfor itu nanti kita analisis dulu, kita baca, kemudian baru kita gelarkan hasilnya," ujar Guruh.

Sementara itu, manurut Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah mengatakan, Tim Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Klaten telah diterjunkan.

Polisi juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten untuk menyelidiki penyebab warna air irigasi itu berubah warna merah.

Baca Juga: Ditembaki Saat Sembunyi di Bawah Arus Sungai, Pratu Iqbal Ceritakan Kengerian Saat Posramil Kisor Tiba-tiba Diserang 50 Anggota KKB Papua

"Kami telah menerjunkan tim ke lokasi dan mengambil sample di sana," kata Abdillah, kepada TribunSolo.com, Jum'at (17/9/2021).

Selama 30 menit menjadi merah pekat

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Ngreden heboh saat mengetahui air irigasi di desa mereka berubah warna merah.

Kepala Desa Ngreden Sunarto menjelaskan, warga memanfaatkan saluran irigasi itu untuk mengairi persawahan.

Baca Juga: Komplotan Tendius Gwijangge Makin Brutal, 2 Pekerja di Yahukimo Jadi Korban Kebengisan KKB Papua, Dibunuh Lalu Mayatnya Dibakar

Saluran irigasi tersebut terletak di antara Desa Bulan dan Desa Ngreden tersebut sumber airnya berasal dari kawasan Cokro.

Menurut Sunarto, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di daerahnya. Lalu, perubahan warna air itu berlangung selama 30 menit pada Kamis (16/9/2021) sore.

"Cuma sebentar 30 menit sudah hilang warna merahnya. Kejadiannya kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 15.30 WIB sudah jernih lagi airnya," bebernya, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Kecanduan Berat Game Online, Lima Pria Ini Nekat Maling 64 Ekor Bebek untuk Foya-foya dan Main Game, Polisi: Komplotan Pelaku Bagi Tugas Saat Eksekusi

Peristiwa itu sempat menuai perhatian warganet dan menjadi perbincangan di media sosial.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com