Bikin Geger, CCTV Tak Rekam Kejadian Ini, Bocah 5 Tahun di Sukabumi Mendadak Hilang dan Ditemukan di dalam Sumur

Jumat, 08 Oktober 2021 | 14:25
tribunjabar

Hamizah Hadi Kamali (5) hilang di sumur yang terletak di Kampung Baru Ciaul Kibodas RT 01/17, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi

GridHot.ID - Peristiwa bocah hilang di Sukabumi bernama Hamizah Hadi Kamali (5) selama 20 jam diliputi sejumlah keanehan.

Diwartakan TribunJakarta.com, hampir 20 jam lamanya, bocah berusia 5 tahun itu bertahan di sumur sambil berteriak minta tolong.

Kondisi kaki Mizan, panggilan akrab bocah tersebut, terluka diduga karena terjatuh di sumur yang terletak di Kampung Baru Ciaul Kibodas RT 01/17, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Baca Juga: Tak Rasakan Malam Selama 6 Hari, Begini Kronologi Penemuan Gibran Si Pendaki yang Hilang di Gunung Guntur, Sempat Alami Kejadian Mistis yang Bikin Merinding

Namun, Mizan sontak tersenyum setelah mengetahui teriakan minta tolongnya didengar warga.

Mulanya, Mizan dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Rabu (6/10/2021) sore setelah bermain bersama teman-temannya.

Yuliani, ibu Mizan, mengaku sadar anaknya hilang saat melihat teman-teman Mizan sudah kembali ke rumah, sementara Mizan belum.

Baca Juga: Ngaku Dituntun Sosok Gaib Bersorban Putih Keluar Lewat Jendela Saat Subuh, Pemuda Jambi Ini Sempat Hilang 10 hari Secara Misterius, Berikut Pengakuannya

Dilansir dari Tribunjabar.id, bocah laki-laki itu akhirnya ditemukan di dalam sumur di dekat rumahnya, di Kampung Baru Ciaul Kibodas, RT 01/17, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (7/10/2021) siang.

Tante korban, Ai nuraisyah (47 tahun) merasa aneh keponakannya itu bisa masuk sumur tanpa sebab yang jelas.

Pasalnya tutup sumur masih tertata rapi dan tidak ada bekas atau material penutup yang berubah.

"Jadi kami juga tidak mengerti sumur itu tertutup rapi awalnya. Lalau anak lari mengejar layangan mungkin ada bekasnya, Tapi sumurnya masih tertutup rapi, di dalam sumur anak (Mizan) itu selonjoran," ujarnya.

Baca Juga: 6 Hari Hilang di Gunung Guntur, Remaja 14 Tahun Ini Ngaku Alami Perjalanan Mistis Sebelum Ditemukan, Dari Diberi Makan Sosok Misterius hingga Tak Rasakan Malam

Ai menceritakan awal kejadian hilangnya bocah tersebut katanya bermula dari adanya pengamen ondel-ondel

"Kemarin bersama dua temannya untuk melihat ondel-ondel, kata temennya yang bawa sepeda. Terus temennya itu pulang setelah dilihat Mizan tidak ada. Tetapi dilihat dari CCTV warga tidak ada ondel-ondel yang lewat," ujarnya.

Keluarga berterimaksih kepada semuanya pihak yang telah membantu proses pencarian dan evakuasi.

Baca Juga: 4 Batalyon Brimob Dikerahkan untuk Pencarian Gibran, Tim Ceritakan Kejadian Janggal Selama Telusuri Gunung Guntur: Sempat ke Lokasi yang Sama Tapi Tak Ditemukan

"Kami berterimakasih banyak kepada semuanya yang sudah peduli kepada keponakan saya itu dan alhamdulilah bisa ditemukan, sekarang Hamizan itu dibawa ke bengkel patah tulang untuk mengobati patah tulang di kakinya," ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu malam (6/10/2021) warga sempat mendengar adanya suara minta tolong.

Puluhan warga yang mencari asal suara itu berasal, lalu menyisir rumah kosong yang sedang dibangun yang diduga tempat asal suara itu berada, namun korban belum ditemukannya.

Selain itu warga juga menyisir area pemakaman dan rumpun bambu di sekitar rumah kosong tersebut juga tidak ditemukan, hingga akhirnya tengah malam suaranya tidak kembali terdengar.

Baca Juga: Misteri Kasus Hilangnya Pendaki Gunung Merapi, Tim Pencari Ungkap Kejanggalan Saat Lakukan Penelusuran, Dari Suara Panggilan hingga Kemunculan Kabut Tebal

Ketua RT 01/07, Aja Jamaludin mengatakan bahwa warga bergerak cepat ketika mendengar ada kabar anak hilang di wilayah lain.

"Ada kabar anak hilang di wilayah Nanggeleng, warga berjumlah 5 motor langsung menuju lokasi, sesampainya di sana ternyata anaknya perempuan sedangkan korban berjenis kelamin laki-laki, warga pun kembali pulang," ujarnya.

Aja menambahkan kabar kedua, warga menerima kabar ada anak menangis di wilayah Jembatan Harempoy.

Baca Juga: Tak Ada Riwayat Penyakit, Pendaki Gunung Lawu Tiba-tiba Alami Keram Perut Hingga Berakhir Meninggal Dunia Usai Temani Istrinya BAB, Tim SAR Bongkar Fakta Ini

"Dengan sigap warga yang lain langsung ke lokasi yang disebutkan, namun yang di Harempoy tidak ditemukan siapa-siapa," tambahnya.

Aja mengatakan warga juga sempat mendatangi bos ondel-ondel yang berada di Kota Sukabumi menanyakan keberadaan korban, akan tetapi hasilnya masih nihil.

Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB, Unang Mardiana (61) tetangga korban, sedang membersihkan kebun yang tak jauh dari rumahnya tiba-tiba mendengar suara minta tolong.

Baca Juga: Nasibnya Apes Kemakan Konten Pranknya Sendiri, Pendaki Asal Kebumen Diblacklist 5 Tahun Tak Boleh Naik Gunung Usai Ngerjain Rangers

"Pertamanya saya mendengar suara anak itu, kalau saya cari-cari di sekitaran kebun yang ada sumurnya dan ternyata anak tersebut ada di dalam sumur," ujarnya,

Unang lalu mencari dan memastikan sumber suara minta tolong tersebut dari mana, hingga akhirnya ia membuka sumur yang ditutup seng kayu dan sampah ilalang.

Namun Unang sendiri, merasa aneh karena tutup sumur tersebut masih dalam keadaan tertutup.

Baca Juga: Sudah Langgar PPKM, Kelompok Pendaki Ini Bohongi TIM SAR, Ada 3 Teman yang Meninggal Salah Satunya Cuma Ditutup Jaket dan Ditinggalkan

"Sama sekali tida ada bekas terperosok, sumur itu masih ditutup pakai seng dan bambu-bambu, di dalamnya juga tidak ada puing-puing dari bekas tutupan sumur itu," ujarnya.

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunJakarta.com, TribunJabar.ID