GridHot.ID - Peristiwa bocah hilang di Sukabumi bernama Hamizah Hadi Kamali (5) selama 20 jam diliputi sejumlah keanehan.
Diwartakan TribunJakarta.com, hampir 20 jam lamanya, bocah berusia 5 tahun itu bertahan di sumur sambil berteriak minta tolong.
Kondisi kaki Mizan, panggilan akrab bocah tersebut, terluka diduga karena terjatuh di sumur yang terletak di Kampung Baru Ciaul Kibodas RT 01/17, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Namun, Mizan sontak tersenyum setelah mengetahui teriakan minta tolongnya didengar warga.
Mulanya, Mizan dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Rabu (6/10/2021) sore setelah bermain bersama teman-temannya.
Yuliani, ibu Mizan, mengaku sadar anaknya hilang saat melihat teman-teman Mizan sudah kembali ke rumah, sementara Mizan belum.
Dilansir dari Tribunjabar.id, bocah laki-laki itu akhirnya ditemukan di dalam sumur di dekat rumahnya, di Kampung Baru Ciaul Kibodas, RT 01/17, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (7/10/2021) siang.
Tante korban, Ai nuraisyah (47 tahun) merasa aneh keponakannya itu bisa masuk sumur tanpa sebab yang jelas.
Pasalnya tutup sumur masih tertata rapi dan tidak ada bekas atau material penutup yang berubah.
"Jadi kami juga tidak mengerti sumur itu tertutup rapi awalnya. Lalau anak lari mengejar layangan mungkin ada bekasnya, Tapi sumurnya masih tertutup rapi, di dalam sumur anak (Mizan) itu selonjoran," ujarnya.
Ai menceritakan awal kejadian hilangnya bocah tersebut katanya bermula dari adanya pengamen ondel-ondel
"Kemarin bersama dua temannya untuk melihat ondel-ondel, kata temennya yang bawa sepeda. Terus temennya itu pulang setelah dilihat Mizan tidak ada. Tetapi dilihat dari CCTV warga tidak ada ondel-ondel yang lewat," ujarnya.
Keluarga berterimaksih kepada semuanya pihak yang telah membantu proses pencarian dan evakuasi.
"Kami berterimakasih banyak kepada semuanya yang sudah peduli kepada keponakan saya itu dan alhamdulilah bisa ditemukan, sekarang Hamizan itu dibawa ke bengkel patah tulang untuk mengobati patah tulang di kakinya," ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu malam (6/10/2021) warga sempat mendengar adanya suara minta tolong.
Puluhan warga yang mencari asal suara itu berasal, lalu menyisir rumah kosong yang sedang dibangun yang diduga tempat asal suara itu berada, namun korban belum ditemukannya.
Selain itu warga juga menyisir area pemakaman dan rumpun bambu di sekitar rumah kosong tersebut juga tidak ditemukan, hingga akhirnya tengah malam suaranya tidak kembali terdengar.
Ketua RT 01/07, Aja Jamaludin mengatakan bahwa warga bergerak cepat ketika mendengar ada kabar anak hilang di wilayah lain.
"Ada kabar anak hilang di wilayah Nanggeleng, warga berjumlah 5 motor langsung menuju lokasi, sesampainya di sana ternyata anaknya perempuan sedangkan korban berjenis kelamin laki-laki, warga pun kembali pulang," ujarnya.
Aja menambahkan kabar kedua, warga menerima kabar ada anak menangis di wilayah Jembatan Harempoy.
"Dengan sigap warga yang lain langsung ke lokasi yang disebutkan, namun yang di Harempoy tidak ditemukan siapa-siapa," tambahnya.
Aja mengatakan warga juga sempat mendatangi bos ondel-ondel yang berada di Kota Sukabumi menanyakan keberadaan korban, akan tetapi hasilnya masih nihil.
Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB, Unang Mardiana (61) tetangga korban, sedang membersihkan kebun yang tak jauh dari rumahnya tiba-tiba mendengar suara minta tolong.
"Pertamanya saya mendengar suara anak itu, kalau saya cari-cari di sekitaran kebun yang ada sumurnya dan ternyata anak tersebut ada di dalam sumur," ujarnya,
Unang lalu mencari dan memastikan sumber suara minta tolong tersebut dari mana, hingga akhirnya ia membuka sumur yang ditutup seng kayu dan sampah ilalang.
Namun Unang sendiri, merasa aneh karena tutup sumur tersebut masih dalam keadaan tertutup.
"Sama sekali tida ada bekas terperosok, sumur itu masih ditutup pakai seng dan bambu-bambu, di dalamnya juga tidak ada puing-puing dari bekas tutupan sumur itu," ujarnya.
(*)