GridHot.ID - Tukul Arwana masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON)pasca-menjalani operasi pendarahan otak.
Meski begitu, menurut manajernya, kondisi sang komedian berangsur-angsur membaik.
Melansir Tribunnews.com, manajer Tukul Arwana, Rizki Kimon menyebut komedian yang idetik dengan rambut cepak itu sudah bisa merespon candaan dengan tawa.
"Masih bergumam sih sejauh ini tetapi sudah respons kayak kemarin sudah ketawa-tawa," kata Rizki Kimon saat dihubungi awak media, Jumat (8/10/2021).
Perkembangannya itu juga terlihat saat putrinya, Novita Eka Afriana mengajak sang ayah bergurau.
"Diledekin sama putrinya, Mbak Vita terus kalau bahasa jawa (Tukul) sudah bisa mengekek, terbahak mungkin ya (bahasa Indonesia-nya)," ujar Rizki Kimon.
Melansir Kompas.com, jauh sebelum mengalami pendarahan otak, Tukul Arwana sempat mengunjungi masjid yang dibangun oleh mendiang istrinya, Susiana.
Selain itu, Tukul juga menceritakan tentang cita-citanya yang kandas.
Hal itu diketahui dari tayangan YouTube. Berikut rangkumannya.
1. Kunjungi masjid hingga bagikan sembako dan THR
Komedian Tukul Arwana turut mengunjungi masjid yang dibangun oleh mendiang istrinya, Susiana di kawasan Sawangan, Depok yang bernama masjid Al-Mughnii.
Dalam kunjungan itu, Tukul mengatakan menanam beberapa pohon agar masjid tersebut terlihat asri.
Di samping itu, Tukul juga membagikan THR dan sembako kepada para pengurus masjid.
"Nah ini adalah masjid yang almarhum istri saya bangun, disini, ini yang nanam pohon saya, biar ada reboisasi tanaman, ini ide saya semua (bangun pohon)," kata Tukul Arwana.
Tak hanya itu, Tukul juga memberikan pesan kepada pengurus masjid.
"Kalau bekerjanya pakai hati, hati itu kan menggerakkan semuanya, jadi senang, makanannya enak, kalau hatinya enggak enak, makanan itu jadi enggak enak," ujar Tukul.
"Tapi kalau hatinya enak, makanannya biasa semua, hatinya senang, makananya jadi enak," kata Tukul menambahkan.
2. Cita-cita kandas jadi insinyur
Tidak hanya itu, Tukul Arwana turut membahas soal cita-citanya untuk menjadi seorang insinyur.
Namun, karena keterbatasan biaya, Tukul mesti mengubur impiannya untuk menjadi seorang insinyur.
Hal itu disampaikan oleh Tukul saat berbincang-bincang dengan anak-anaknya melalui kanal YouTube, Tukul Arwana TV.
"Waktu itu pengin kuliah enggak punya duit, orang-orang pada pergi kuliah, ayah jurusannya dulu IPA, Sekolah Menengah Atas Negeri 1," kata Tukul Arwana, seperti dikutip Kompas.com.
Hingga akhirnya nasib berkata lain yang membuat Tukul mengadu nasib ke Jakarta.
"Modalnya muka Ayah kayak muka pelawak. Alhamdulillah diarahkan ke Jakarta, karena Jakarta adalah barometernya. Kalau bisa menaklukan Jakarta, bisa menaklukan semuanya, akhirnya jadi pelawak," tutur Tukul lagi.
3. Ngelawak bukan asal ngelawak
Serius untuk menjadi seorang komedian, Tukul mengaku harus mempelajari lawakannya agar lebih berkualitas. Terlebih dalam segi bertutur kata hingga bahasa yang digunakan.
"Ngelawak bukan asal ngelawak, tapi punya sopan santun, ngelawak yang punya tata karma, tata bahasa, ngelawak yang cantik dan mencerdaskan pemirsa juga," ujar Tukul.
"Ayah harus bisa belajar lagi, lebih banyak kemampuan verbal selain fisik, ayah kan dulu dianggapnya pelawak daerah, pelawak yang bisanya cuma jual muka, jual gerakan, jual kelucuan, jual pola tingkah" tambah Tukul Arwana.
Walau tak menjadi seorang Insinyur, Tukul bahagia dapat menghibur orang banyak dengan melawak.
"Tapi Ayah malah senang yang verbal yang cerdas, yang pintar, terus dapat uangnya melebihi insinyur-insinyur yang lain," kata Tukul Arwana.
4. Alasan jarang mandi
Anak-anak Tukul Arwana, Novita Eka Afriana dan Wahyu Jovan Utama membeberkan fakta mengenai ayahnya yang jarang mandi ketika berada di rumah.
Tukul pun menjawab alasan dia jarang mandi lantaran letak kamar mandi di rumahnya jauh.
Dan sembari berseloroh, Tukul berdalih apabila dia mandi bakal terlihat ganteng.
"Dulu waktu Ayah masih di rumah bawah dekat sama kamar mandi, jadi bangun tidur langsung mandi. Kalau sekarang agak jauh dikit, nah itu jadikan Ayah malas," kata Tukul Arwana.
"Tapi kalau sudah mandi ayah ganteng,” ujar Tukul disambut tawa.
(*)