GridHot.ID - Baim Wong ramai diperbincangkan publik.
Sebagaimana diketahui, video Baim Wong memarahi seorang kakek-kakek viral di media sosial.
Dalam videonya, Baim Wong bahkan sampai menyebut kakek-kakek itu mengemis padanya.
"Apa? Jangan, nggak ada ngemis-ngemis begitu," kata Baim Wong dalam video yang beredar dikutip GridHot.ID dari Kompas TV.
Kakek yang diketahui bernama Suhud itu ternyata bukan pengemis dan merupakan penjual juz amma.
Melalui unggahannya, Baim Wong menyatakan klarifikasinya terkait tindakannya pada kakek tersebut.
"Waktu itu juga saya gak marah kok. Saya bilang 'pak bukan dengan cara seperti ini ya gak baik' dan itu gak marah-marah kok," jelas Baim dalam unggahan terbarunya.
Melansir Kompas.com, Sosiologdari Universitas Sebelas Maret (UNS), Siti Zunariyah menyoroti tindakan Baim Wong.
Siti khawatir kalau aksi Baim Wong itu hanya sekadar konten.
"Jadi kemungkinan itu by setting untuk semakin melariskan popularitasnya. Saya kok khawatirnya ke sana," kata Siti, Selasa (12/10/2021).
"Namun sekali lagi, ini hanya kekhawatiran saya. Bisa jadi juga memang natural seperti itu, karena kita hanya melihat sepotong tidak tahu behind the scenenya seperti apa, yang kita nilai dari yang dilihat saja," sambungnya.
Siti juga menilai, sikap Baim Wong ini mirip istilah dalam bahasa Jawa bener ning ora pener atau benar tetapi tidak tepat.
Ada dua hal yang dilihat Siti dari kasus Baim Wong ini.
"Kalau saya, sebagai yang belajar tindakan sosial, sebenarnya yang dilakukan oleh Baim Wong bisa dinilai dalam dua sudut pandang," kata Siti.
Pertama, jika Baim Wong mengatasnamakan tindakannya sebagai sebuah pembelajaran kepada kakek agar bekerja dan tidak malas, Siti melihat, secara rasional hal tersebut masuk akal.
"Artinya, tujuannya baik," ungkap dia.
Namun persoalannya, kata Siti, kita hidup di lingkungan atau budaya yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.
Nah, tindakan yang diambil Baim untuk menyampaikan tujuan tersebut dinilainya tidak tepat.
Inilah poin kedua yang dilihat Siti.
"Tidak cukup hanya tujuannya baik, tapi harus dilakukan dengan cara yang baik dan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada, termasuk menghargai orang tua dan sebagainya," jelasnya.
"Benar bahwa menyadarkan atau memberi tahu orang kalau bekerja keras itu penting. Tetapi harus dilakukan dengan cara yang baik," imbuhnya.
"Bener, ning ora pener, kalau orang Jawa bilang."
Menurut Siti, kasus Baim Wong ini menyadarkan kita bahwa ketika bertindak harus mempertimbangkan dua aspek tersebut.
Tujuan yang rasional dan mempertimbangkan dimensi nilai.
"Dalam hal ini, kalau menilai Baim Wong ya berarti dia harus mengevaluasi kembali (tindakannya)," kata Siti.
Pasalnya, tujuan yang awalnya ingin menjadi pembelajaran bagi netizen atau penonton YouTube Baim Wong, pada akhirnya justru tidak dapat tersampaikan.
(*)