GridHot.ID - Pak Tarno sempat membuat heboh publik pada 2019 lalu.
Saat itu, Pak Tarno dikabarkan telah menikahi seorang pramugari.
Melansir kanal YouTube Trans TV Official, Pak Tarno buka suara.
Pak Tarno pun tampak tak menyanggah kabar tersebut.
"Aduh, saya malu mbak. Kenapa ya? Jadi kemaluan, jadi gimana ya ngomongnya," katanya mengawali waktu itu.
Baca Juga: Ditanya Punya Istri Berapa Banyak, Pak Tarno Malu-malu Kucing: Jangan Ah, Entar Dianggap Playboy
Baru setelah itu, dia mengaku telah menikah dengan seorang pramugari.
"Iya lah nggak apa-apa. Daripada saya bilang nggak, entar dosa, bohong," ujarnya lagi.
Lantaas bagaimana Pak Tarno bisa menjalin hubungan asmara bersama pramugari itu?
Melansir Wiken.id, saat masih pacaran dengan sang pramugari, Pak Tarno mengaku selalu berkomunikasi lewat telepon.
Saking seringnya, ia sampai tidak bisa tidur di malam hari, gara-gara kelamaan berbicara di telepon.
"Saya enggak bisa tidur ditelepon terus," ujar Pak Tarno.
"Dia tanya saya dari mana. Lantas saya jawab dari Brebes, Jawa Tengah. Dia pernah juga pernah tanya, dulu waktu kecil ikut siapa. Kemudian saya jawab, kalau saya ikut sama orang lain,"sambungnya.
Hingga akhirnya akhirnya Pak Tarno menikahi sang pramugari cantik tersebut.
Pernikahan itu pun membuahkan seorang anak perempuan.
"Sudah punya anak satu. Anak dari saya, dulu dia istri nikah sama saya kan pas gadis, sama saya hamil. Sudah punya anak satu," lanjut Pak Tarno kala itu.
Pak Tarno bersyukur karena sang anak berpenampilan seperti sang ibunda.
"Niru emaknya dia perempuan," tuturnya.
"Dia bakal tinggi kayak ibunya, terus kulitnya putih kayak ibunya. Kalau saya kan hitam. Syukurlah niru emaknya," kata Pak Tarno.
Di balik kisah asmara dengan pramugari itu, ternyata Pak Tarno masih memiliki istri sah di kampung halamannya.
Hubungannya dengan pramugari tersebut tidak direstui oleh istrinya.
Meskipun demikian, Pak Tarno menikahi pramugari tersebut pada pertengahan 2013.
Menurut Pak Tarno, dirinya kini hanya ingin fokus pada kariernya untuk menghidupi keluarganya yang tinggal di Bogor.
Anak dan istri pertamanya memang memilih untuk tidak ikut tinggal di Jakarta, apalagi sang istri memiliki pekerjaan di kampung halamannya sebagai pedagang.
(*)