Makin Sering Beli Makanan Online Selama Pandemi Corona? Waspada!, Dr. Ray Wagiu Basrowi ungkap Dampaknya, Ada Hubungan dengan Kesehatan Jiwa

Senin, 18 Oktober 2021 | 12:51
Instagram @ray.w.basrowi

Dokter Ray Wagiu Basrowi

Gridhot.ID-Pandemi virus corona yang sudah berjalan lebih dari 1,5 tahun ini memberikan dampak bagi kehidupan setiap orang, tak terkecuali para pekerja.

Tak tanggung-tanggung, dampak yang diberikan bahkan hingga mempengaruhi kesehatan mental para pekerja.

Pasalnya, di tengah sistem kerja work from home ini membuat orang berhadapan dengan sejumlah tuntutan mulai jam kerja yang panjang, mendampingi kelas online anak, pemotongan gaji, hingga mengurus keluarga yang sakit.

Baca Juga: Namanya Selalu Sepaket dalam Film Tapi Tak Saling Jatuh Cinta, Hubungan Yessy Gusman dan Rano Karno Terungkap, Sang Aktor Selalu Menyebutnya dengan Panggilan Khusus Ini

Alhasil, hal ini pun membuat banyak pekerja mengalami depresi dan kecemasan karena tidak mampu menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan urusan rumah tangga.

Terlebih sistem kerja WFH membuat orang seperti tidak punya waktu untuk diri sendiri, serta tugas dan tanggung jawab yang terlalu banyak.

Pandemi COVID-19 dan pemberlakuan PPKM di Indonesia ternyata tidak hanya memengaruhi pola kehidupan masyarakat, tetapi juga mengubah persepsi masyarakat terhadap pengalaman pembelian makanan secara online.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Kecewa, Indonesia Menang Tanpa Bendera Merah Putih di Podium Piala Thomas, Taufik Hidayat Sindir Pemerintah: Kerjamu Ngapain Aja?

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC) dengan Peneliti Utama Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi pada 3806 responden yang terdiri dari 82% perempuan dan 18% laki-laki, yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia.

Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa ternyata selama periode PPKM kegiatan membeli makanan secara online dapat dikategorikan sebagai coping stress.

Terbukti 7 dari 10 responden mengatakan menikmati pembelian makanan secara online sebagai bagian dari aktivitas dirumah saja.

Baca Juga: Bank Soal CPNS 2021, Simak Soal SKD Tes Karakteristik Pribadi, Dilengkapi Kunci Jawaban dengan Skor Tertinggi

Bahkan 6 dari 10 responden setuju dan mengakui bahwa membeli makanan secara online dari rumah selama PPKM membuat mereka merasa lebih baik.

Mereka menganggap, belanja makanan secara online dianggap sebagai reward system atau penghargaan kepada diri sendiri dan keluarga.

Menurut Dr. Ray Wagiu Basrowi, 69% responden setuju jika membeli makanan online melalui aplikasi adalah bentuk menghargai diri sendiri selama pandemi dan bukan semata-mata kegiatan pemenuhan gizi saja.

Baca Juga: Innalillahi, Kahiyang Ayu Putri Jokowi Berduka, Istri Wakil Wali Kota Medan Meninggal Dunia Usai 1,5 Tahun Berjuang Melawan Kanker Payudara: Husnul Khotimah Kak

Ketika dikaitkan dengan perasaan jenuh bekerja dari rumah yang dialami para responden yang juga rata-rata pekerja, 70% responden mengatakan mengatasi jenuh dengan memesan makanan online.

Tak hanya itu, terdapat sekitar 45% responden dikategorikan secara impulsive membeli makanan secara online murni untuk mengatasi stress dan kejenuhan akibat work from home dan harus beraktifitas di rumah saja.

"Penelitian ini membuktikan bahwa ada aspek multidimensi selama pandemi yang terjadi pada perilaku sederhana, seperti membeli dan mengonsumsi makananan. Adanya tuntutan untuk tinggal dan beraktivitas di rumah saja memberi dampak disruptif dalam perubahan perilaku memproses dan membeli makanan, yang bergeser dari sekadar menyiapkan santapan menjadi potensi coping stress bahkan konsekuensi jangka panjang bisa berakibat pada kesehatan," tutur Dr. Ray Baswori dalam Webinar Health Collaborative Center pada Senin (18/10/2021) seperti dikutip Gridhot.ID.

Baca Juga: Bank Soal CPNS 2021, Pengumuman Hasil SKD Ditunda November, Ini Latihan Soal TWK, TIU dan TKP, Bisa Dipelajari Peserta yang Belum Ikut Tes

Health Collaborative Center (HCC) sendiri merupakan wadah promosi dan advokasi kesehatan non-profit di Indonesia dalam bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas. Didirikan sejak Juni 2019 oleh praktisi kesehatan kerja dan industri, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK.

HCC fokus pada kajian ilmiah, riset dan edukasi maupun promosi kesehatan di bidang nutrisi, kesehatan kerja, kesehatan ibu dan anak serta kedokteran komunitas. Untuk menjangkau kaum millennial, HCC juga menggunakan platform sosial media dengan inisiatif #SEHATINDONESIA.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber GridHot.ID