Gridhot.ID -Seorang kuli bangunan asal Semarang, Jawa Tengah baru-baru ini ramai diberitakan karena tertimpa nasib pilu.
Kuli bernama Muhammad Dimas Ramadan (27) ini tertimpa musibah karena uang bayarannya ditilap mandor.
Selama ini ia bekerja di Aceh selama 2 bulan.
Namun,bayarannya selama 2 bulan kerja di Aceh ditilep sang mandor.
Karena ingin segera pulang, Dimas pun nekat jalan kaki ribuan kilometer dari Banda Aceh ke Semarang.
Luntang-lantung 115 hari
Melansir dari Serambinews, total Dimas sudah berjalan kaki selama 115 hari.
Terakhir, ia ditemukan polisi setelah di Cianjur setelah menempuh jarak lebih dari 2.500 kilometer.
Dimas menceritakan pengalaman paling menyeramkan saat melintasi hutan Jambi hingga Lampung.
"Paling menyeramkan itu, rumah penduduknya masih jarang, kebanyakan hutan, hewan liar seperti babi hutan sering melintas di jalan," ujar Dimas.
Dimas khawatir saat melintas hutan bertemu dengan hewan buas seperti harimau Sumatera.
"Iya betul yang paling saya takutkan hewan buas, tak sempat berhadapan namun melihat pernah," katanya.
Ditipu Mandor
Saat ditemukan terlantar di Cianjur, Dimas mengaku jadi korban mandor.
Dimas mengatakan ia bekerja menjadi kuli bangunan selama dua bulan lebih di Banda Aceh dengan janji upah Rp 150 ribu perharinya.
"Awal saya nekat jalan kaki karena tak punya uang, mandor kuli bangunan di Aceh bawa kabur upah 18 orang pekerja di antaranya upah untuk saya," ujar Dimas di rumah singgah Dinas Sosial, Selasa (19/10/2021), dikutip dari Tribun Jateng.
Dimas mengatakan, kebanyakan pekerja berasal dari Banda Aceh sehingga ia sendiri kebingungan untuk pulang.
Di setiap kota ia selalu tinggal beberapa hari di pasar atau terminal untuk mengamen.
Dibantu Dinsos
Kini, Dimas patut bernapas lega karena Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur siap memfasilitasinya pulang ke Semarang.
"Baru di Cianjur ini saya ketemu polisi dan diantar ke Dinas Sosial, saya ingin pulang meski ditawari untuk tinggal beberapa hari di rumah singgah Cianjur," kata Dimas.
Dimas mengatakan ia merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Ia berangkat ke Banda Aceh berniat untuk bekerja menjadi kuli bangunan di sana.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengaku prihatin dengan pengalaman yang dialami Dimas.
Ia mengatakan akan memfasilitasi kepulangan Dimas dengan membuat surat kemudahan transportasi dengan ditembuskan kepada Dinas Perhubungan.
"Kami turut prihatin dan sudah membuat surat kemudahan untuk transportasi kepulangan sampai alamat Dimas ini, sudah diminta beristirahat dulu namun yang bersangkutan tetap ingin pulang," kata Asep.(*)