Gridhot.ID - Taliban kini masih terus menjadi sorotan dunia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, Taliban diketahui telah merebut Afghanistan dari pemerintahan sebelumnya.
Dunia hingga saat ini masih terus mengawasi gerak-gerik Taliban yang terkenal keji tersebut.
Namun sayangnya baru-baru ini ada kejadian tidak manusiawi dilakukan oleh Taliban.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo melalui Daily Mail, Taliban diketahui memenggal kepala pemain voli wanita dan memposting foto kepalanya di media sosial.
Dilansir Daily Mail, pemain voli wanita tersebut bernama Mahjabin Hakimi yang berprestasi dari Klub Voli Kabul, Kamis (21/10/2021).
Menurut pelatihnya yang diwawancarai oleh The Persian Independent, Mahjabin Hakimi dipenggal oleh Taliban pada awal Oktober.
Laporan pelatih tersebut disebutkan secara anonim.
Namun, di media sosial muncul laporan lain yang mengklaim Mahjabin Hakimi dibunuh secara misterius oleh Taliban sepekan sebelum kelompok tersebut berhasil merebut Kabul.
Sebuah surat kematian konon menjadi bukti yang menunjukkan tanggal pembunuhannya pada pertengahan Agustus. Sementara, ada klaim lainnya yang menyatakan bahwa gadis pemain voli itu meninggal bunuh diri.
Sebuah foto yang diyakini mayat Mahjabin Hakimi menunjukkan adanya cedera di leher, tetapi belum bisa dipastikan apakah ini disebabkan oleh pisau atau pengikat.
Pusat Jurnalisme Investigasi Payk yang berbasis di Afghanistan mengatakan bahwa sumbernya telah mengkonfirmasi bahwa Mahjabin "dipenggal oleh Taliban di Kabul".
Pelatihnya mengatakan bahwa kematian gadis pemain voli itu baru sekarang dilaporkan kaarena Taliban mengancam keluarga gadis itu untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang telah terjadi. Namun setelah foto jasad Mahjabin Hakimi beredar di internet, pelatih tersebut berpikir ini adalah waktunya untuk angkat suara.
"Semua pemain tim voli dan atlet wanita (di Afghanistan) dalam situasi yang buruk, diliputi rasa putus asa dan ketakutan," ujarnya.
"Semua orang terpaksa melarikan diri dan tinggal di tempat yang tidak diketahui," lanjutnya. Mahjabin Hakimi bermain voli untuk klub Kabul sebelum Taliban merebut kekuasaan dari pemerintah Afghanistan yang didukung AS pada akhir Agustus.
Pelatih itu mengatakan bahwa hanya ada 2 anggota tim pemain voli yang berhasil melarikan diri dari Afghanistan sebelum Taliban berhasil mengambil alih. Sisanya sekarang bersembunyi dalam ketakutan tentang nasib mereka.
Sejak berkuasa lagi, Taliban melarang semua wanita terlibat dalam aktivitas olahraga, memaksa banyak atlet wanita nasional berprestasi bersembunyi. Federasi bola voli Italia hari ini mengumumkan bahwa semua liga akan mengheningkan cipta selama satu menit untuk Mahjabin Hakimi sebelum melakukan pertandingan akhir pekan ini.
Penghormatan itu diputuskan oleh ketua federasi Giuseppe Manfredi setelah berdiskusi dengan Komite Olimpiade Italia.
(*)