Dini Hari Goncang Wilayah Salatiga dan Sekitarnya, BMKG Beberkan Fakta-fakta Pemicu Gempa hingga Potensi Getaran Susulan

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 19:00
Pixabay

Terjadi gempa Salatiga hari ini, BMKG minta masyarakat waspada adanya gempa susulan

Gridhot.ID - Wilayah Indonesia kembali diguncang gempa.

Kali ini gempa dikabarkan mengguncang wilayah Salatiga dan sekitarnya.

Dilansir dari Kompas.com, gempa terkini berkekuatan M 3,0 mengguncang wilayah Salatiga, sejak dini hari tadi, dan sudah terjadi 7 kali gempa susulan.

Baca Juga: 4 Hari Berturut-turut Sebelum Terbaring Koma, Olga Syahputra Selalu Datangi Tempat Ini, Sahabat Ungkap Kisah Tersembunyi: Saat Itu Kayak Buka Kenangan

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menunjukkan bahwa informasi gempa bumi pendahuluan ini terjadi pada pukul 00.32 WIB, Sabtu (23/10/2021).

Episenter gempa bumi di Salatiga ini terletak pada koordinat 7.296 LS dan 110.38568 BT.

Lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 13 kilometer arah Barat Laut Kota Salatiga, Jawa Tengah pada kedalaman 6 kilometer.

Berikut beberapa fakta gempa Salatiga, Jawa Tengah yang terjadi hari ini.

Baca Juga: Bank Soal CPNS 2021, Ada Tes Praktik Kerja, Simak Materi SKB yang Bakal Segera Dilaksanakan

1. Sumber gempa Salatiga

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

2. Dampak guncangan gempa Salatiga

Berdasarkan peta tingkat guncangan atau shake map BMKG, tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di sejumlah wilayah dekat lokasi pusat gempa.

Dampak guncangan gempa tektonik dirasakan di wilayah Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas II MMI.

Di mana pada skala intensitas II MMI ini, guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga pagi tadi pukul 06.00 WIB, belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa," kata Daryono menjelaskan dampak gempa di Salatiga hari ini.

Baca Juga: Pemimpin Senior Al-Qaeda Dijemput Maut Usai Diserang Amerika Serikat, Organisasi Teroris di Suriah Bakal Ambyar

3. Gempa susulan terjadi 7 kali di Salatiga

Lebih lanjut, Daryono menambahkan, hingga pagi pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan pasca terjadinya gempa utama (mainshock) magnitudo 3,0 tersebut, diikuti pula dengan 7 kali rentetan gempa susulan atau aftershock.

Adapun, kekuatan magnitudo gempa susulan ini pun cukup bervariasi yakni magnitudo M 2.9, M 2.5, M 2.5, M 2.6, M 3.0 dan M 2.7 yang terjadi pukul 06.44 WIB.

Baca Juga: Bank Soal CPNS 2021, Inilah Contoh Soal SKB Lengkap dengan Pembahasan dan Kisi-kisi Materi Ujian, Pelajari dari Sekarang!

"Seluruh rangkaian rentetan gempa ini baik gempa utama (mainshock) dan 7 gempa susulannya (aftershock) berpusat di komplek Gunung Telomoyo," ujarnya.

Sebagai informasi, Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Gunung Telomoyo memiliki ketinggian 1.894 mdpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Baca Juga: Eva Celia Bakal Menikah Tahun Depan, Sophia Latjuba Wanti-wanti Putrinya Agar Jangan Seperti Ibunya: Contoh untuk Tidak Ditiru!

4. Imbauan BMKG pasca-gempa Salatiga

Kendati kejadian gempa hari ini di Salatiga tidak menimbulkan tsunami dan belum terdapat laporan kerusakan ataupun korban jiwa, Kepala Stageof Sleman Ikhsan mengingatkan agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.

Terkait kejadian gempa di Salatiga ini, masyarakat diimbau untuk selalu memeriksakan dan memastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Daryono juga menambahkan, mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen dan Ambarawa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi.

Di antaranya seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut.(*)

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan SMA dan SMK Terbaru, Shopee Indonesia Buka Kesempatan Emas untuk Posisi Ini, Berikut Syarat dan Cara Mendaftarnya

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Tribunjateng.com