Polda Jateng Pastikan Korban Kena Pukulan di Kepala Hingga Ada Penyumbatan Otak, Kasus Viral Mahasiswa UNS Tewas Usai Diklat Menwa Belum Munculkan Tersangka, Ini Kata Polisi

Rabu, 27 Oktober 2021 | 18:35
TribunSolo.com/Septiana Ayu

Jenazah GE yang meninggal saat diklat Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021).

Gridhot.ID - Kasus tewasnya mahasiswa UNS usai Diklat Menwa kini viral di sosial media.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Mahasiswa program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS, Gilang Endi (21) meninggal saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS di kawasan Jurug, Minggu (24/10/2021).

Polisi menyebut belum menetapkan tersangka meski tewasnya mahasiswa UNS, GE (20) saat diklat Menwa diduga pukulan hingga terjadi penyumbatan otak.

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, Kasatreskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan, ada banyak saksi yang diperiksa yang terdiri dari peserta, panitia dan pembina.

Baca Juga: 2 Bulan Diduduki Taliban, Wanita Afganistan Ini Curhat Bayi Perempuannya Dijual Seharga Rp 7 Jutaoleh Keluarga untuk Makan

Selain itu, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi lainnya yakni seperti dokter.

"Kita akan mintai keterangan dokter yang menerima pertama kali korban, yang kini juga melakukan autopsi," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).

"Kita juga minta keterangan ahli seperti forensik dan ahli pidana," tambahnya.

AKP Djohan Andika menjelaskan, ada sebanyak 25 panitia dalam acara diklat Menwa UNS itu.

Namun, polisi hanya melakukan pemeriksaan terhadap panitia yang mengikuti acara tersebut hingga acara dihentikan.

Baca Juga: Kini Personelnya Cuma Tinggal Indro, Rupanya Begini Perjalanan Karier Warkop DKI, Pendirinya Tak Cuma Dono dan Kasino, Siapa Saja?

"Tidak ada senior yang sudah alumni yang jadi panitia, semua mahasiswa aktid," terangnya.

Meski sudah memeriksa banyak saksi, namun polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini terlebih disebutkan akibat meninggal karena dugaan pemukulan.

"Tersangka belum ada, tapi kasus ini masuk ranah penyidikan," ujarnya.

Adapun dia menambahkan, tewasnya GE terjadi saat perjalanan menuju ke rumah sakit.

"Korban sudah kelelehan, sehingga korban dibawa ke rumah sakit," terangnya.

"Korban meninggal saat perjalanan ke rumah sakit, sehingga tidak dibawa ke UGD, tapi langsung dibawa ke ruang jenazah," aku dia.

Baca Juga: Sering Digosipkan Memiliki Hubungan Spesial dengan Ariel NOAH, Aura Kasih Beberkan Fakta Mengejutkan, Singgung Soal Semobil Bersama

Ada Pukulan di Kepala

Polda Jateng mengungkap penyebab tewasnya mahasiswa GE saat mengikuti diklat calon anggota Menwa UNS.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan, GE menghembuskan napas karena dugaan kekerasan atau pemukulan yang mengenai kepalanya.

"Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala," terang dia kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Dugaan sementara, menurut Iqbal menjadi penyebab kematiannya GE, sehingga terjadi luka pada bagian kepalanya.

"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," jelas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, hal itu di antaranya diperoleh dari hasil autopsi yang dilakukan langsung Kabid Dokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Baca Juga: Viral Aksi Arogan Kapolres Nunukan ke Bawahannya, Tendang dan Gampar Brigadir SL hingga 'Dibuang' ke Perbatasan Malaysia, Kapolda Kaltara Beberkan Kronologinya

Dari hasil sementara autopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Untuk berapa titik (kekerasan) saya belum bisa sebutkan," tuturnya.

Menurutnya, hasil autopsi akan disampaikan secara resmi kurang dari sepekan.

"Hasil autopsi pastinya keluar kurang dari sepekan," kata dia.

Iqbal menuturkan hingga saat belum ada satu yang ditetapkan tersangka.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul dengan Kondisi Kurus Kering, Teddy Pardiyana Ngaku Tak Kunjung Dapat Jatah Harta Warisan Lina Jubaedah untuk Bintang, Huniannya Sekarang Jadi Bukti Kesusahannya

Namun demikian kepolisian masih terus melakukan penyelidikan perkara tersebut.

"Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum (luka fisik) ada tanda-tanda kekerasan," aku dia.

Ia menambahkan, hingga saat ini polisi telah memeriksa saksi yang terlibat dalam diklat tersebut.

Disamping itu polisi juga telah memeriksa saksi dari pihak kampus.

Baca Juga: Anak Jokowi Ngotot Beli Stadion Manahan, Kaesang Pangarep Pamerkan Persis Solo Sebagai Klub Termahal, Gibran Langsung Samber Pakai Fakta Mencengangkan

"Semua sudah kami periksa, pemeriksaan dilakukan secara maraton, secepat akan kami sampaikan," aku dia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Solo