GridHot.ID - Memasuki hari ke-74 kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) bergulir, kepolisian hingga saat ini masih bungkam.
Melansir Tribunwow.com, pelaku yang bertanggung jawab atas perkara yang mendapat banyak sorotan publik tersebut belum juga terungkap.
Sementara, dalam pemeriksaan Danu kemarin dilaporkan sudah ikut melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN), sebagaimana dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh kuasa hukum Danu, Achmad Taufan.
"Nah ini kita sebetulnya sangat mengapresiasi sekali penyidik Polres Subang yang dibantu langsung oleh Mabes Polri, terus ada BIN juga kalo gak salah, mereka benar-benar bekerja keras untuk mengungkap kasus ini," ucap Achmad di Subang, Jumat (29/10/2021).
Selain BIN, anggota dari Bareskrim Mabes Polri, Polda Jabar, serta Forensik Polri juga diketahui ikut mendampingi proses penyelidikan tambahan Danu pada Kamis lalu.
Namun, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait keterlibatan badan intelijen dalam penyelidikan terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia tersebut
Dilansir dari tribunjabar.id, pekan ini, sejumlah saksi kunci kasus Subang kembali diperiksa polisi di Mapolres Subang. Salah satu saksi kunci yang diperiksa yakni Danu (21), keponakan dari Tuti.
Sejak Kamis (28/10/2021) Danu diperiksa. Bahkan Jumat (29/10/2021), dia lagi-lagi diperiksa polisi. Apa yang ditanyakan dari Danu, masih misteri.
Belum usai misteri kasus tersebut, ternyata, dalam penanganan kasus ini, agen intejelen dari Badan Intelejen Negara (BIN) turun tangan.
Dari informasi yang dihimpun, pada pemeriksaan saksi kunci Danu (21) Kamis (28/10/2021) kemarin turut hadir dari unsur BIN. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Achmad Taufan kuasa hukum dari Danu.
"Nah ini kita sebetulnya sangat mengapresiasi sekali penyidik Polres Subang yang dibantu langsung oleh Mabes Polri, terus ada BIN juga kalo gak salah, mereka benar-benar bekerja keras untuk mengungkap kasus ini," ucap Achmad di Subang, Jumat (29/10/2021).
Dapat di ketahui, bukan hanya BIN, turut hadir juga dari Bareskrim Mabes Polri, Polda Jabar, serta Forensik Polri di Satreskrim Polres Subang pada pemeriksaan Danu Kamis (28/10/2021) kemarin.
Hanya saja, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi soal keterlibatan agen intelejen dalam penanganan kasus tersebut, termasuk belum ada keterangan resmi terkait kemungkinan ada dugaan konspirasi yang kerap meliputi dunia intelejen di balik kasus ini.
Sementara itu, sudah berjalan hari ke-73 kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) selalu menjadi sorotan publik. Namun, polisi masih bungkam 1000 bahasa.
Hari Kedua Danu Diperiksa
Dua hari berturut-turut Danu (21) saksi kunci kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti di Subang diperiksa polisi di Polres Subang.
Danu sendiri merupakan keponakan dari Tuti yang dihabisi sampai mati pada 18 Agustus 2021 bersama anaknya, Amalia Mustika Ratu.
Kemarin, Kamis (28/10/2021), Danu diperiksa 8 jam di Polres Subang. Penyidik Polda Jabar dan Bareskrim Polri turut memeriksa.
Jumat (29/10/2021), saksi kunci kasus Subang itu kembali diperiksa. Pantauan Tribun sampai dengan 19.30 WIB Danu masih diperiksa di Satreskrim Polres Subang.
Sementara itu, Danu datang ke Satreskrim Polres Subang didampingi langsung oleh tim kuasa hukumnya. Danu sendiri datang ke Polres Subang siang tadi sekira pukul 13.00.
Sebelumnya, pada pemeriksaan Kamis (28/10/2021) kemarin Bareskrim Mabes Polri, Anggota BIN, Polda Jabar serta Forensik Polri turut hadir dalam di Polres Subang.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan kasus perampasan nyawa yang sudah menjadi sorotan publik ini. Sudah berjalan hari ke-73 kasus tersebut, pelaku masih belum ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kuasa Hukum Desak Polisi Segera Ungkap Pelaku
Kuasa hukum Yosef (55) kasus Subang berharap polisi segera mengungkap kasus perampasan nyawa Amalia (24) dan ibunya, Tuti di Subang untuk hindari konflik keluarga.
Rohman Hidayat kuasa hukum Yosef mengatakan, Yosef ingin kembali menjalin hubungan yang lebih baik dengan anaknya Yoris (34). Yoris sendiri merupakan saksi kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti pada 18 Agustus 2021.
"Yah setelah perjalanan penyidikan yang cukup panjang, tentunya mempengaruhi hubungan dari Pak Yosef bersama anaknya Yoris, terlebih sampai dengan saat ini belum ada penetapan tersangka," ucap Rohman Hidayat kepada Tribun di Subang, Rabu (27/10/2021).
Sejauh ini, menurutnya, Yosef dan Yoris masih sulit untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Maka dari itu, agar tidak terus berlarut-larut kuasa hukum berharap agar siapapun pelakunya untuk segera diumumkan.
"Kita tahu proses penyelidikan yang berkepanjangan menambah konflik tajam antara Yosef dengan Yoris anaknya yang saling tuding, saling menuduh begitu kan," katanya.
Meski begitu, dia berharap Yosef dan Yoris sebagai ayah dan anak kembali akur serta menghilangkan prasangka buruk.
"Besar harapan kami, kondisi Pak Yosef baik kondisi Yoris baik sehingga hubungan keluarga mereka kembali baik, tapi dengan berlarut-larutnya kasus ini tentunya sulit ke arah kebaikan, malah memperpanjang saling kecurigaan," Rohman menambahkan.
Hingga dua bulan lebih kasus ini belum terungkap. Namun, Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Bareskrim Polri masih bekerja mengungkap kasus ini.
Selama polisi bekerja dan belum berhasil mengungkap pelaku, saling tuding di pihak keluarga pun tidak bisa dihindarkan.
Terkait Pernyataan Danu?
Dalam pemeriksaan, Kamis (28/10/2021), dibutuhkan waktu 8 jam, Danu dicecar 17 pertanyaan yang diajukan penyidikan Polres Subang tersebut.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan tidak ada yang berbeda dari pemeriksaan tersebut.
Ia menjelaskan pemanggilan tersebut merupakan pemeriksaan lanjutan dan juga klarifikasi.
"Hanya klarifikasi dari BAP sebelumnya," ujar Achmad Taufan di Polres Subang, Kamis (28/10/2021).
Kendati begitu, Achmad tak menjelaskan lebih detail terkait klarifikasi apa yang dimaksud.
Namun, dijelaskan Achmad Taufan, pertanyaan yang diajukan pada Danu kebanyakan terkait kronologis pembunuhan.
Belakangan Danu memang menjadi sorotan karena pengakuan mengejutkannya yang menimbulkan kontroversi.
Lewat kanal Youtube Misteri Mbak Suci, secara mengejutkan Danu blak-blakan mengakui dirinya sempat dimintai bantuan oleh oknum polisi.
Selain itu, kepada Ki Anom dan Kepala Desa Jalan Cagak, Danu mengaku dirinya melihat dua orang berada di TKP pada pukul 3 dini hari kejadian.
(*)