Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Meronta Teriak-teriak Tak Ada Pertolongan Datang, Yuyun Bocah 12 Tahun Tewas di Rudapaksa hingga Disetrum Tetangga di Sumsel, Motif Pelaku Jadi Sorotan, Jenazah Korban Ditemukan di Sungai

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 16:13
handout/sripoku.com

bocah perempuan warga Desa Tanjung Raya Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Yuyun Purnamasari (12) bin Edi Fahrizal, ditemukan tewas di aliran Sungai Selabung Desa Sukarame

GridHot.ID - Nasib nahas menimpa seorang bocah berusia 12 tahun.

Melansir Tribunsumsel.com, bocah perempuan warga Desa Tanjung Raya Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Yuyun Purnamasari (12) bin Edi Fahrizal, ditemukan tewas di aliran Sungai Selabung Desa Sukarame.

Yuyun diketahui hilang Selasa (27/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari.

Baca Juga: Sehari Diteror 2 Kasus, Komandan BAIS TNI Pidie Tewas Ditembak Berbarengan Pos Polisi Aceh Barat di Berondong Peluru, Berikut Kronologinya

Sebelum hilang bocah malang itu sempat berteriak meminta pertolongan beberapa kali yang didengar oleh tetangganya Kirun (50).

Dilansir dari tribunlampung.co.id, gadis remaja yang sempat berteriak minta tolong pada dini hari dan ditemukan meninggal dunia pada pagi harinya ternyata tewas dibunuh tetangga.

Korban juga dirudapaksa hingga disetrum, kemudian jasadnya dibuang ke sungai di kawasan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.

Baca Juga: 'Bikin Malu', Gibran Ikut Turun Tangan, Berikut Fakta Baru Mahasiswa Tewas Saat Diklat Menwa UNS, Ada Kejanggalan?

Kasus meninggalnya gadis berinisial Y (12) menghebohkan warga setempat. Pada malam kejadian, warga sempat mendengar korban tiga kali berteriak minta tolong.

Pagi harinya, korban ditemukan di sungai dengan kondisi meninggal dunia karena pembunuhan.

Korban ternyata dihabisi secara sadis oleh pria beristri berinisial W (50), yang merupakan tetangga korban.

Sebelum dihabisi, pelaku juga merudapaksa korban.

Jasad korban ditemukan di Sungai Selabung Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Rabu (28/10/2021).

Baca Juga: Polda Jateng Pastikan Korban Kena Pukulan di Kepala Hingga Ada Penyumbatan Otak, Kasus Viral Mahasiswa UNS Tewas Usai Diklat Menwa Belum Munculkan Tersangka, Ini Kata Polisi

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat hilang pada Selasa (27/10/2021) sekira pukul 02.00 WIB.

Namun, sebelum hilang, warga sempat mendengar bocah itu teriak minta tolong.

"Ya, malam itu korban sempat berteriak tiga kali meminta pertolongan yang didengar oleh warga."

Baca Juga: Tragedi Pilu Rumah Ambruk di Kalideres, Seorang Ibu yang Sedang Menyusui Anaknya Tewas Bersama Tertimpa Reruntuhan, Korban Ditemukan Dalam Posisi Berpelukan

"Namun, karena tetangganya sedang sakit, tidak bisa melakukan pengejaran," kata Kepala Desa setempat, Anher, Rabu (27/10/2021), dilansir Sripoku.

Warga yang mengetahui korban menghilang kemudian melakukan pencarian.

Keesokan harinya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di Sungai Selabung.

Jasad korban ditemukan berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasinya menghilang.

Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus tersebut.

WOB

Ilustrasi pemerkosaan

Baca Juga: Pemimpin Senior Al-Qaeda Dijemput Maut Usai Diserang Amerika Serikat, Organisasi Teroris di Suriah Bakal Ambyar

Jajaran Satuan Reskrim Polres OKU Selatan menangkap W, yang merupakan tetangga korban.

Sebelum perbuatannya terbongkar, pria tiga anak itu sempat menghilangkan kecurigaan warga.

Ia berpura-pura ikut melakukan pencarian saat korban hilang.

Bahkan, ia juga sempat melayat ke pemakaman korban.

Baca Juga: Liburannya Berujung Petaka, Seorang Pemuda di Lampung Utara Jatuh Tenggelam Usai Nekat Selfie di Air Terjun, 2 Temannya Ikut Tewas Saat Niat Membantu

Namun, kecurigaan mulai muncul setelah W tiba-tiba meninggalkan rumah setelah pemakaman korban saat malam hari.

Petugas kepolisian bergerak cepat untuk mengejar pelaku.

Pelaku akhirnya ditangkap di wilayah Provinsi Lampung.

Dari penangkapan itu terungkap, pelaku telah merudapaksa korban hingga menghilangkan nyawa bocah kelas 6 SD tersebut.

Mengutip Sripoku, peristiwa itu bermula saat pelaku melihat korban sedang buang air kecil ketika malam hari, Selasa dini hari.

Sebelum melancarkan aksi bejatnya, pelaku telah melakukan pengintaian.

Baca Juga: Kelewat Sadis, 2 Warga Madura Main Hakim Sendiri Secara Sadis Usai Tuduh Pria Nyolong Motor, Dibakar Hidup-hidup Hingga Tewas di Tempat

Ia kemudian membekap mulut korban agar perbuatannya tak diketahui warga setempat.

Pelaku lalu membawa korban ke Sungai Selabung.

Saat dibawa paksa ke sungai, korban sempat beberapa kali meminta pertolongan dengan berteriak.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kontainernya Terguling Menimpa Bos Indomaret Yan Bastian hingga Tewas, Sopir Truk Disebut-sebut Melarikan Diri, Begini Penjelasan Polisi

Setibanya di sungai yang berjarak 100 meter dari rumah korban itu, pelaku merudapaksa korban.

Korban sempat meronta-ronta, namun dengan sadis pelaku menyetrum kaki korban menggunakan setrum rakitan untuk menangkap ikan.

Tak berhenti di situ, pelaku juga menggelamkan kepala korban ke sungai.

"Dia (korban) saya intip di kamar kecil, lalu dibawa ke air (sungai)."

"Saya rudapaksa dan saya setrum dan kepalanya direndamkan ke air. Saya menyesal," ucap pelaku, Kamis.

Baca Juga: 11 Hari Sebelum Tewas, Tuti Ternyata Lakukan Perayaan Tak Biasa yang Buat Saudaranya Kaget, Kakak Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bongkar Detail Ini

Sementara itu, Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha, mengatakan pelaku diamankan di rumah makan di wilayah Pesisir Barat Provinsi Lampung.

Selain menangkap korban, pihaknya juga telah mengamankan seperangkat mesin setrum ikan yang digunakan untuk menghilangkan nyawa korban.

Selain itu, turut diamankan juga pakaian korban berupa baju kaus.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Selebgram 22 Tahun Ini Tewas Dicekik, Jasadnya Ditemukan FBI di Hutan Belantara Setelah Dilaporkan Hilang Misterius

"Barang bukti yang kami amankan di TKP bambu kuning dengan lilitan kabel yang digunakan pelaku untuk menangkap ikan."

"Beserta satu unit mesin setrum ikan digunakan pelaku untuk menyetrum ikan dan sebuah kaus milik korban," ungkapnya.

Warga tak sangka korban meninggal

Seorang gadis remaja 12 tahun di OKU Selatan, Sumatera Selatan ditemukan meninggal dunia di dekat rumahnya.

Korban sempat tiga kali terdengar berteriak meminta tolong pada warga sekitar pukul 02.00 WIB.

Teriakan YP (12) meminta tolong sempat terdengar tetangganya pada Selasa (27/10/2021) dini hari.

Baca Juga: Dirumorkan Sudah Tewas, Pimpinan Al Qaeda Pengganti Osama Bin Laden Ternyata Masih Hidup, Muncul dalam Video 20 Tahun Peringatan Serangan 9/11

Pada pagi harinya, warga kaget menemukan korban ditemukan meninggal dunia di dekat rumahnya.

Gadis tersebut seperti ada yang membawanya pergi ke arah sungai yang berjarak 100 meter dari rumah dan sempat berteriak meminta bantuan warga.

"Ya, malam itu korban sempat berteriak tiga kali meminta pertolongan yang didengar oleh warga," ungkap Kepala Desa, Anher, dihubungi Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Tragedi Berdarah Siswa SMA Bogor, Tewas Bersimbah Darah Dibunuh Teman Sebaya, Incar Lawan Tawuran Sekolah Jadi Motivasi Pelaku

Baca juga: Istri Kades Diduga Selingkuh dengan Pemain Orgen, Suami Ngamuk Setrum Pemuda

"Namun karena tetangganya sedang sakit tidak bisa melakukan pengejaran," kata Anher.

Buang air kecil

Sempat hilang di kegelapan malam, bocah perempuan warga Desa Tanjung Raya, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Yuyun Purnamasari (12), ditemukan tewas di aliran Sungai Selabung di Desa Sukarame.

Yuyun diketahui hilang Selasa (27/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Sebelum hilang bocah malang itu sempat berteriak meminta pertolongan beberapa kali yang didengar oleh tetangganya Kirun (50).

Baca Juga: Harus Tewas dalam 1 Menit, Narapidana Nusakambangan Diperbolehkan Memilih 3 Posisi Ini Sebelum Hembuskan Napas Terakhirnya, Mantan Algojo Bongkar Prosedur Eksekusi Mati dari Awal Sampai Akhir

Kades Anher menceritakan sebelum ditemukan tewas bocah berusia 12 tahun yang biasanya ikut bermalam di kebun dengan kedua orangtuanya itu tengah pulang ke rumahnya di desa.

Hanya saja, di desa korban tinggal di rumah bersama bibinya yang juga masih anak-anak.

Alhasil saat tengah malam hari korban bermaksud hendak buang air kecil di gahang (bagian atas tangga).

Baca Juga: Nasib Tragis Siswa SMK Ciamis, Tewas Usai Dipaksa Vaksin Padahal Sudah Bilang Sakit ke Petugas Medis, Pihak Keluarga Bongkar Fakta Dibaliknya

Namun, entah apa yang terjadi, gadis tersebut seperti ada yang membawanya pergi ke arah sungai yang berjarak 100 meter dari rumah dan yang sempat berteriak meminta bantuan warga.

"Dia buang air kecil di gahang, entah apa yang membawanya, korban sempat berteriak meminta pertolongan," ujar Anher.

Warga yang mengetahui korban menghilang melakukan pencarian.

Esok harinya barulah dikabarkan ditemukan sosok mayat yang tak lain adalah korban tersangkut di aliran Sungai Selabung berjarak berkisar 3 kilometer dari lokasi korban menghilang.

"Korban sudah divisum oleh pihak berwajib dan sudah dilakukan pemakaman di TPU Desa," ujarnya.

Baca Juga: Anjing Pelacak Terus Menggonggong Padanya hingga DNAnya Ditemukan pada Puntung Rokok di TKP, Keponakan Tuti Bongkar Kejadian Sehari Sebelum Amalia dan Ibunya Tewas Mengenaskan

Terpisah Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha SH, SIK, MH melalui Kasatreskrim AKP Acep Yuli Sahara SH membenarkan perihal ditemukan mayat bocah perempuan disungai yang telah tak bernyawa.

Dibenarkan Acep, pihaknya telah melakukan visum luar terhadap korban.

Hanya perihal misteri kematian korban masih dalam pendalam kepolisian.

Baca Juga: Hubungan dengan Putranya Makin Renggang Sejak Tuti dan Amalia Ditemukan Tewas Mengenaskan di dalam Alphard, Yosef Kepergok Sempat Kejar-kejar Yoris Gara-gara Hal Ini

"Korban sudah kita visum luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun, motifnya masih kita lakukan pendalaman," terangnya.

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunsumsel.com, Tribunlampung.co.id