GridHot.ID - Kabar kurang menyenangkan datang dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden ke-6 Indonesia itu didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal.
Untuk itu, melansir TribunnewsBogor.com, SBY akan menjalani perawatan kanker prostat di Minneapolis, Amerika Serikat.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan perawatan tersebut akan dijalani SBY selama 1,5 bulan.
Masa perawatan SBY ini cukup lama dikarenakan dokter memerlukan waktu untuk memonitor kondisi kesehatan SBY.
"Cukup lama sih ya karena memerlukan check-up, kemudian perawatan, kemudian check-up lagi, kurang lebih 1,5 bulan," kata Syarief dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/11/2021).
Selama menjalani perawatan di Amerika Serikat, SBY nantinya akan didampingi oleh keluarga dan anak-anaknya
Termasuk Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lantas faktor apa saja penyebabnya?
Dikutip dari Urologyhealth studi otopsi menunjukkan 1 dari 3 pria di atas usia 50 memiliki beberapa sel kanker di prostat mereka.
Adapun delapan dari sepuluh kanker yang diotopsi ditemukan berukuran kecil dengan tumor yang tidak berbahaya.
Meski demikian tidak ada alasan yang jelas terkait penyebab kanker prostat.
Namun ada banyak faktor risiko terkait penyakit ini.
Faktor risiko terjadinya kanker prostat Ada sejumlah faktor risiko terjadinya kanker prostat. Faktor risiko tersebut, yakni:
1. Usia
Semakin laki-laki bertambah usia, maka risiko mengalami kanker prostat akan semakin meningkat. Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia di bawah 40 tahun.
Kerusakan materi genetic (DNA) sel prostat lebih mungkin terjadi pada pria di atas usia 55 tahun. Pada saat itu sel prostat yang rusak atau abnormal bisa mulai tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor.
2. Etnis
Pria etnis Afrika-Amerika sejauh ini memiliki insiden penyakit kanker prostat tertinggi. Satu dari enam pria Afrika-Amerika lebih mungkin terkena kanker prostat bahkan saat usia mereka lebih dini.
Alasan hal ini tidak terlalu jelas namun mungkin karena faktor sosial ekonomi, lingkungan, makanan dan sebagainya. Adapun etnis lain seperti Asia memiliki kemungkinan lebih kecil.
3. Sejarah keluarga
Mereka yang memiliki riwayat keluarga mengalami kanker prostat memiliki risiko lebih tinggi menghadapi penyakit ini.
Seorang pria dengan ayah yang menderita kanker prostat memiliki risiko 2 sampai tiga kali lebih mungkin mengalaminya.
4. Merokok
Risiko mereka yang merokok lebih besar mengalami kanker prostat. Merokok juga dikaitkan dengan risiko kematian akibat kanker ini yang semakin besar.
5. Pola makan
Tidak jelas bagaimana pola makan bisa mempengaruhi seseorang mengalami kanker prostat.
Namun mungkin Anda akan memiliki risiko tinggi jika banyak konsumsi kalori, lemak hewani, gula rafinasi dan tak cukup buah dan sayuran.
(*)