Gridhot.ID - KSAD Andika Perkasa kini menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, namanya resmi disebut Jokowi sebagai calon tunggal untuk menjadi Panglima TNI.
Bahkan Jokowi sudah mengirimkan surat ke DPR terkait pemilihan ini.
Kini bakal jadi Panglima TNI, KSAD Andika Perkasa nyatanya punya riwayat tugas yang luar biasa.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT BNI Sekuritas untuk S1 dan S2, Berikut Syarat dan Link Pendaftarannya
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, rekam jejak militer KSAD Andika Perkasa dimulai ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.
Setelahnya, Andika menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).
Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kariernya di Korps Baret Merah sangatlah cemerlang.
Dia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), dan Komandan Tim 3 Sat.Gultor 81 (1995).
Hingga akhirnya, Andika dipercaya untuk menjabat sebagai Pangkostrad (2018).
Diketahui, Andika pernah menelurkan prestasi dalam sebuah operasi militer.
Melansir bbc.co.uk, salah satu letnan Al-Qaeda yang merupakan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq merencanakan pemboman kedutaan Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara, pada tahun 2002.
Omar al-Faruq yang sudah dilatih menjadi teroris sejak tahun 1990 di Afghanistan serta menjadi orang kepercayaan Osama bin Laden, menyatakan akan memerangi AS dimanapun, kapanpun.
"Saya katakan kepada Amerika ... kami akan memerangi mereka ... di Irak dan di negara mereka," kata Omar al-Faruq.
"Mereka tidak akan mampu menghentikan pawai jihad ... dengan pos-pos pemeriksaan, pasukan, mesin, peralatan canggih. Tidak peduli seberapa kuat atau lengkapnya mereka, mereka tidak akan mengalahkan Yang Mahakuasa," sambungnya.
Sialnya, dari sekian banyak Kedutaan AS, Omar al-Faruq memilih yang ada di Indonesia.
Untung aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium kegiatan Omar al-Faruq.
TNI yang bergerak cepat, berhasil mengetahui keberadaan Omar al-Faruq.
TNI kemudian membentuk tim Buru Sergap yang dipimpin oleh Letjen Andika mengingat dirinya pernah jadi Komandan Tim 3 Sat.Gultor 81.
Tanpa kesulitan berarti, tim berhasil meringkus al-Faruq di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002.
Omar al-Farouq lalu diserahkann ke pihak AS untuk dikirim ke fasilitas penahanan Bagram, di Irak.
Namun demikian, Omar al-Faruq berhasil kabur dari Bagram pada Juli 2005.
Hingga akhirnya pada 25 September 2005, 200 personel pasukan komando Inggris menyatroni persembunyianOmar al-Faruq di al-Tuninnah Basra, Irak.
Sempat terjadi baku tembak sebelum akhirnya Omar al-Faruq tewas setelah tersambar peluru.
(*)