Sebut Dirinya Tak Ambil Untung dalam Bentuk Apapun dari Bisnis PCR, Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap GSI Pakai Keuntungan untuk Tes Swab Gratis Para Nakes dan Masyarakat Kurang Mampu

Kamis, 04 November 2021 | 13:42
Instagram Luhut Binsar Pandjaitan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

Gridhot.ID - Nama Luhut hingga detik ini masih terus mendapat sorotan tajam.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, hal ini bermula dari pemberitaan terkait bisnis PCR yang menyeret namanya baru-baru ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait tudingan yang mengarah kepadanya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ia disebut meraup keuntungan bisnis dari penyediaan alat tes Covid-19, seperti polymerase chain reaction (PCR) dan antigen.

Baca Juga: Jendral Andika Perkasa Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Pengamat Prediksi 2 Sosok Hebat Ini Bakal Jadi Orang Nomor 1 di Angkatan Darat Berikutnya, Ini Dia Namanya

Keuntungan yang ia dapatkan berasal dari hasil investasi sahamnya di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan dan laboratorium yang mengelola tes Covid-19.

Luhut menegaskan bahwa ia tak pernah sedikit pun mengambil keuntungan dari bisnis tersebut.

"Saya ingin menegaskan beberapa hal lewat tulisan ini. Pertama, saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Hingga saat ini tidak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya," kata Luhut melalui keterangan yang diunggah pada akun Facebook dan Instagramnya, Kamis (4/11/2021).

"Namun, saya berkesimpulan harus menjelaskan dengan detail sesuai fakta yang ada dikarenakan ada disinformasi yang efeknya tidak hanya menimbulkan kegaduhan tetapi juga memunculkan ketakutan bagi mereka yang punya niat tulus dan semangat solidaritas tinggi untuk melihat negeri ini bangkit lalu pulih dari pandemi," sambung dia.

Baca Juga: Niat Hati Semangati Rachel Vennya yang Tengah Tersandung Kasus, Penyanyi Rossa Malah Tuai Banyak Cibiran, Kata-kata Ini yang Jadi Dalangnya

Luhut bilang, keuntungan dari GSI banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu serta tenaga kesehatan, termasuk di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.

Ia menjelaskan, pada masa awal pandemi pada tahun 2020, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat.

Melalui GSI inilah tes Covid-19 disediakan. Namun, penyediaan tes tersebut tentunya tidak gratis.

Maka dari itu, dia beserta rekan-rekan yang mengajak dari Indika Group, PT Adaro Energy Tbk, serta Northstar membiayai penyediaan tes dari hasil keuntungan mereka.

Baca Juga: Rumah Tanganya dengan Jonathan Frizzy Sudah Tak Bisa Diselamatkan, Ini yang Dilakukan Dhena Devanka Agar Bisa Cepat Move On

Luhut sendiri membiayai penyediaan tes Covid-19 melalui PT Toba Bumi Energi, yang di dalamnya terdapat 10 persen saham miliknya.

Ia menegaskan, GSI tidak bertujuan untuk mencari keuntungan bagi para pemegang saham.

"Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis. Partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekan saya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain yang sepakat bersama-sama membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar," jelas dia.

Bantuan tersebut, kata Luhut, telah terbuka sejak awal dilakukan.

Baca Juga: Pilihan Mobil Pribadi KSAD Andika Perkasa Buktikan Kesangarannya, Intip Koleksi Kendaraan Calon Tunggal Panglima TNI yang Tunjukkan Aura Kegagahannya

Dia pun menjelaskan alasan tidak menggunakan nama yayasan seperti yang dilakukan oleh Adaro dan Indika Group.

"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," ujar Luhut.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews