Tawarkan Potensi Indonesia yang Melimpah, Jokowi Akui Butuh Rp 501 Triliun untuk Membangun Ibu Kota Baru, Begini Isi Pertemuan Sang Presiden dengan Para Investor

Sabtu, 06 November 2021 | 20:42
Facebook/Prabowo Subianto

Jokowi saat kunjungan bersama beberapa menteri

Gridhot.ID - Presiden Jokowi memang sedang gencar mencari investor untuk Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Kontan, sebelumnya diketahui pemerintahan Jokowi berencana melakukan pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru.

Rencananya memang Ibu Kota Negara baru bakal berada di Kalimantan Timur.

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pembangunan ibu kota baru bakal menelan anggaran mencapai Rp 501 Triliun.

Baca Juga: Room Tour di Rumah Mewah Rp 30 Miliar Iis Dahlia, Ayu Ting Ting Dibuat Heran dengan Istana Sang Pedangdut yang Terlihat Berantakan

Bahkan dia juga melakukan penawaran kerja sama investasi terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berada di Kalimantan Timur.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Indonesia–PEA (Persatuan Emirat Arab) Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (04/11/2021) lalu.

Mengutip laman Sekretariat Kabinet, Jokowi menyampaikan sejumlah sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan PEA.

“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS (sekitar Rp 501 triliun)," ujar Jokowi.

Baca Juga: Wajib Disimak, Inilah Arti Kedutan di Pipi Kiri Menurut Primbon Jawa, Bisa Pertanda Kurang Baik

Sektor lainnya adalah di bidang transisi energi.

Dia pun berkomitmen akan melakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

"Jika Anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain," kata Presiden di depan para investor PEA.

Sebelum menghadiri forum ini, Jokowi juga menyinggung soal potensi kerja sama pembangunan Ibu Kota Baru saat melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, UEA, Seikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Rabu (03/11/2021).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan kedua pemimpin itu berlangsung selama 2,5 jam.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 November 2021, Rendy Bertemu Pak Irvan, Aldebaran dan Andin Lakukan Ini

"Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan," kata Retno.

Menurut dia, Jokowi bersama MBZ berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan IKN baru di Kalimantan Timur.

Keduanya disebut juga bersepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.

Sebagai informasi, saat ini RUU IKN sudah disampaikan Pemerintah ke DPR untuk dibahas lebih lanjut dan mendapatkan persetujuan.

Mengingat rencananya konstruksi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di wilayah IKN baru di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dimulai pada 2022.

Baca Juga: Sering Dihujat Gegara Doyan Beli Barang-barang Branded, Dewi Perssik Skakmat Haters Sampai Singgung Soal Pola Pikir, Dijamin Langsung Kicep

Tahap awal yang akan dikerjakan adalah KIPP seluas 5.800 hektar dalam bentuk infrastruktur dasar seperti jalan, saluran air, drainase air.

Namun, tahapan ini belum termasuk kawasan permukiman.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan