Gridhot.ID - Nama Marsekal Hadi Tjahjanto belakangan ini mendadak menjadi sorotan.
Selain bakal menanggalkan jabatan sebagai panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto juga diprediksi akan masuk Kabinet.
Kabar ini tercetus usai adanya isu perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju kembali mencuat.
Dilansir dari Kompas,com, tepatnya setelah DPR RI menyetujui Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI Senin (8/11/2021) kemarin.
Sejumlah pengamat pun memprediksi pergantian Panglima TNI ini akan dijadikan sebagai momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merombak kabinet.
Kemudian, nama Hadi Tjahjanto santer dikabarkan berpeluang besar masuk ke dalam kabinet.
Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Menurut Yunarto atau akrab disapa Toto, Hadi dinilai berpeluang digaet karena jejak kedekatannya dengan Jokowi.
Yunarto menyebut, Hadi bisa saja menjabat di kementerian sektoral seperti Perhubungan atau Polhukam.
Namun tak tertutup kemungkinan, Hadi bakal masuk ke lingkaran dalam presiden seperti Kepala Staf Presiden (KSP).
"Apakah Pak Hadi Tjahjanto dimungkinkan untuk masuk ke dalam barisan kabinet baru? Saya pikir sangat mungkin."
"Diketahui beliau orang lama presiden, bisa dipastikan satu garis visi misi dari mulai sesmilpres lalu kemudian kemarin menjadi Panglima, sehingga sangat dimungkinkan," kata Yunarto, Senin (8/11/2021), dilansir Tribunnews.com.
Selain Yunarto, pengamat politik sekaligus peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes juga memprediksi hal serupa.
Arya memprediksi Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun, bakal masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi.
Bahkan, Arya menilai mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu akan meramaikan bursa reshuffle untuk menggantikan Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko.
"Mungkin juga ada KSP, karena kalau kita lihat spot ini memang disiapkan sebagai suatu lingkaran terdekat Pak Jokowi."
"Untuk memberikan rekomendasi strategis terhadap kebijakan penting dalam pemerintahan," kata Arya, dikutip dari Kompas TV.
Arya menilai posisi KSP sudah tepat bagi Hadi Tjahjanto, sebab posisi untuk menggantikan menteri koordinator sulit tergantikan.
Hal itu lantaran sudah ada Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kalau kita lihat di posisi menko saya lihat sudah tidak bisa digeser. Saya kira itu formasi yang sudah cukup pas, agak susah digeser," ujarnya.(*)