Gridhot.ID - China dan Amerika Serikat kini semakin alot menghadapi konflik negaranya.
Kedua negara ini makin hari makin menunjukkan kekuatannya untuk saling menantang.
Terlebihketika Amerika Serikat (AS) mengirim kapal perangnya melalui Selat Taiwan.
Sikap AS itu bisa memicu konflikAmerika Serikat dan China ke arah perang.
Sebab China langsungmengeluarkan ancaman mengerikan kepada AS. Bahkan mereka mengatakan 'Mundur, Biden!' kepada AS.
Diketahui China memang sensitif atas Taiwan dan AS dilaporkan sebagai negara yang siap berperang jika China menyerang Taiwan.
Tapi soal kapal perang AS ini, China merasa pantas marah.
Dilansir Intisari-Online dariexpress.co.uk pada Rabu (24/11/2021),kapal perang AS bernamaUSS Milius itu dianggap sebagai provokasi danancaman terselubung kepada Presiden AS Joe Biden.
Ditambah militer China mengatakan bahwakapal perang itu memilikipenghancur peluru kendali.
Dan itu bisa menciptakan risiko keamanan dan merusak stabilitas regional.
Oleh karenanya, juru bicara militer Chinaberjanji untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melawan semua ancaman dan provokasi.
Sertamenjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial.
Perlu Anda tahu, USS Milius mengambil bagian dalam apa yang dianggap AS sebagai kegiatan rutin.
Tetapi yang dilihat China adalah sebagai upaya bersama oleh Washington untuk membangkitkan ketegangan regional.
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke, Milius, melakukan "transit rutin Selat Taiwan" melalui perairan internasional sesuai dengan hukum internasional.
"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ucap AS dalam sebuah pernyataan.
"Militer Amerika Serikat terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional."
Ini bukan kali pertama China marah dengan AS terkait kapal perangnya.
Bulan lalu, militer China mengutukAS dan Kanada karena masing-masing mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan.
China menuduh mereka mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Sudah lama China mengklaim secara demokratis memerintah Taiwan sebagai wilayahnya sendiri.
Bahkan mereka telah melakukan misi angkatan udara berulang kali ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) selama sekitar satu tahun terakhir.
AS,seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.
Tetapi AS merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting Taiwan.
Sebagai sekutu Taiwan, ASkadang-kadang juga mengirim kapal melalui Selat Taiwan, termasuk fregat Inggris HMS Richmond pada bulan September lalu.
Hal itu lantas membuat hubungan antara China dan Barat telah memburuk secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Sebab Taiwan dianggap sebagai titik nyala potensial utama.(*)