Dulu Hanya Digaji Rp 200 Ribu Per Bulan, Guru Honorer Kini Bisa Nikmati Gaji Jutaan Rupiah Berkat Aksi Ganjar Pranowo, Ini Kisahnya yang Mengharukan

Jumat, 26 November 2021 | 05:42
Istimewa via Kompas.com

Eksari, seorang Guru Tidak Tetap (GTT) di Sekolah Dasar Luar Biasa (SLB) Kota Tegal.

Gridhot.ID - Guru Honorer memang selalu menjadi sorotan karena terkenal akan pengabdiannya yang besar namun harus rela mendapat bayaran murah.

Dikutip Gridhot dari Grid.ID, banyak sekali kisah Guru Honorer di berbagai daerah yang hanya mendapatkan upah jauh di bawah upah minimum yang diterapkan pemerintah.

Salah satu kisahnya datang dari Tegal.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ekasari Lukitawati genap sembilan tahun menjadi guru tidak tetap (GTT) di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Kota Tegal.

Baca Juga: Umi Kalsum Arak Syifa yang Baru Lulus Kuliah Keliling Kampung Pakai Tanjidor, Ayu Ting Ting Malu: Apa Kata Temen Artis Gue?

Sempat mengecap honor Rp 200.000 per bulan, kini ekonominya membaik berkat kebijakan Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo yang menggajinya Rp 2,3 juta.

Saat ditemui, Eka tengah mengajar muridnya Muhammad Sanubari (9). Dengan sabar, ia membimbing bocah dengan keterbatasan intelektual (tuna grahita) itu dalam mengeja dan menulis.

Eka bercerita, sebelumnya ia pernah berkarier sebagai personalia di perusahaan di Jakarta. Namun, panggilan jiwa menuntunnya beralih profesi sebagai guru.

"Saat jadi human resources development (HRD), saya menangani ribuan karyawan, job desk banyak, tanggung jawabnya besar. Entah kenapa saya lebih enjoy bersama anak berkebutuhan khusus," sebutnya di SDLB Kota Tegal, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Karawang Mencekam, Dua Kelompok Ormas Bentrok hingga Picu Kerusuhan, Keroyok Pengemudi dan Hancurkan Mobil yang Melintas

Mengikuti passion-nya, sejak 2012 Eka mengajar di SDLB Kota Tegal dengan bekal Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah. Meski dibebani mengajar beberapa kelas, Eka hanya mendapat honor Rp 200.000 per bulan.

Bertahun-tahun melakoni pekerjaan dengan gaji minim tak membuat semangatnya kendur. Hingga kemudian, kewenangan pembinaan sekolah luar biasa, termasuk SMA dan SMK, dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

Pelimpahan kewenangan itu berpengaruh pada pendapatan Eka. Ganjar mengambil kebijakan menyesuaikan gaji guru honorer SMA, SMK, dan SLB dengan Upah Minimum Kota (UMK) ditambah 10 persen.

Sejak 2017, gaji Eka yang semula Rp 200.000 kini berlipat menjadi jutaan.

"Alhamdulillah, ketika honor ikut provinsi, kesejahteraan kami meningkat. Karena pada 2016 honor kami pakainya UMK, kami digaji sekitar Rp 2,3 juta. Alhamdulilah naik 10 kali lipat," paparnya.

Baca Juga: Sering Digosipkan Dekat dengan Bnayak Wanit Namun Tak Ada yang Serius, Ariel NOAH Kini Pamer Disuapi Wanita Cantik Ini, Wah Siapa Ya?

Eka pun membalas perhatian Pemprov Jateng dengan prestasi. Ia mengikuti sejumlah lomba yang mengantarkannya juara di tingkat nasional.

Dia mengatakan, pada 2019 dia mencoba lomba tingkat nasional dan berhasil meraih juara dua pada kategori Guru Inovasi Pembelajaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Saya juga mengajar murid dengan hati. Anak-anak saya bisa menunjukan progresnya, itu kebahagiaan saya," paparnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Grid.ID