Pemerintah Indonesia Buru-buru Perketat Pintu Masuk Imigrasi, Corona Varian Omicron Dikabarkan Sudah Menyebar ke Seluruh Dunia, Kasusnya Sudah Ditemukan di Negara-negara Maju Ini

Senin, 29 November 2021 | 17:00
Istimewa

Ilustrasi virus corona

Gridhot.ID- Mutasi virus corona kini makin menjadi-jadi.

Dilansir dari Kompas.com, kini muncul varian baru yang diklaim lebih mematikan.

Varian tersebut adalah varian Omicron

Penyebaran Covid-19 varian baru Omicron ini pun tampak sudah mulai meluas.

Ini membuat seluruh dunia, wajib waspada jangan sampai lonjakan seperti varian delta terulang kembali.

Baca Juga: Kuatkan Ameer Azzikra hingga Detik-detik Terakhir Hembuskan Napasnya, Alvin Faiz Minta Satu Hal Ini: Adikku Sayang...

Varian Omicron merupakan varian baru Covid-19 yang ditemukan dari benua Afrika.

Namun, varian ini telah menyebar ke beberapa negara di dunia, dan membuat beberapa negara ketar-ketir dibuatnya.

Beberapa negara seperti Belanda, Denmark, Australia, Kanada, dan Prancis telah menemukan kasus infeksi dari varian Omicron.

Baca Juga: Foto Hitam Putihnya Peluk Mendiang Ameer Azzikra Terpampang, Alvin Faiz: InsyaAllah Berkumpul di Surga

Menurut Reuters, otoritas kesehatan Belanda pada 28 November melaporkan 13 kasus varian Omicron di antara penumpang dalam dua penerbangan dari Afrika Selatan ke Amsterdam.

Sebelumnya, otoritas Belanda telah menguji lebih dari 600 penumpang, menemukan 61 kasus Covid-19 dan menguji potensi kasus varian Omicron lainnya.

Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge berkomentar, "Ini bisa menjadi puncak gunung es."

Varian Omicron telah ditemukan di banyak negara dan wilayah.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BNI untuk Lulusan S1, Simak Syarat Lengkapnya Berikut

Termasuk Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, Prancis, Kanada, dan Afrika Selatan.

Beberapa pemerintah segera memberlakukan larangan masuk atau pembatasan perjalanan pada orang yang kembali dari Afrika selatan.

Dengan maksud untuk mencoba mencegah penyebaran varian "mengkhawatirkan" ini.

Baca Juga: Infeksi Liver Merenggut Nyawanya, Ini Sosok Ameer Azzikra, Adik Alvin Faiz yang Baru 5 Bulan Menikah

Seorang dokter Afrika Selatan pada 28 November mengatakan kepada Reuters bahwa gejala yang disebabkan oleh varian Omicron sejauh ini ringan dan pasien dapat dirawat di rumah.

Dr Angelique Coetzee, Presiden Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan bahwa varian Omicron tidak sama dengan varian Delta.

Karena pasien tidak kehilangan penciuman dan rasa serta tidak ada penurunan kadar oksigen yang drastis.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah mengumumkan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan vaksinasi Covid-19 wajib bagi orang-orang di tempat dan kegiatan tertentu.

Baca Juga: Viral! Seorang Pengantin Wanita Pakai Emas 20 Kg di Sekujur Tubuh, Malam Pertama di Ranjang Penuh Uang

Botswana, tetangga Afrika Selatan, pada 28 November mengumumkan total 19 kasus varian Omicron, menurut Menteri Kesehatan Edwin Dikoloti.

Sebelumnya, 4 orang asing yang masuk Botswana pada 7 November teridentifikasi dengan varian ini.

Sebagian besar dari 19 kasus Omicron di Botswana berasal dari luar negeri.

Banyak orang menghadiri acara yang sama.

Baca Juga: Dapat Laporan Suaminya Berselingkuh, Istri Artis Ini Curahkan Isi Hati: Boleh Sibuk Bercinta Sana Sini Tapi Tolonglah Kerjasama

Sejauh ini, Botswana yang berpenduduk lebih dari 2,4 juta telah melaporkan sekitar 194.900 kasus Covid-19 dan 2.416 kematian sejak merebaknya pandemi.

Sementara itu, Kanada pada 28 November juga mendeteksi 2 kasus Omicron di Ottawa, Ontario. Keduanya baru-baru ini pergi ke Nigeria.

Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Prancis melaporkan delapan kasus dugaan varian Omicron secara nasional setelah mengumumkan pengetatan pembatasan untuk mengekang virus.

Prancis telah menangguhkan semua penerbangan dari Afrika selatan hingga setidaknya 1 Desember.(*)

Baca Juga: Alami Kecelakaan Tak Terduga Saat Jadi Juri Esport, Mata Luna Maya Tertusuk Payung Hingga Harus Dibawa ke Dokter, Begini Kondisinya Sekarang

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Reuters