Gridhot.ID - Baru-baru ini Benua Afrika sedang mendapak sorotan global usai kemunculan virus Corona Omicron.
Virus Corona Omicron ini diklaim lebih mematikan daripada varian Delta.
Dilansir dari Intisari-Online sebelumnya, beberapa negara besar seperti Kanada dan Swiss dilaporkan sudah mulai terserang virus Corona Omicron.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. R. Wasito mengatakan, virus Covid-19 terus akan mengalami mutasi sehingga memunculkan varian baru seperti adanya varian Delta dan Omicron.
Mutasi virus tersebut bisa terjadi di semua negara dimana virus Covid-19 itu pernah terdeteksi.
Sebab, menurut dia, virus yang berasal dari kelelawar ini sudah mengalami ribuan mutasi dalam tubuh kelelawar, sehingga mampu menular ke manusia dan kini sudah antar manusia.
Di kelelawar, sebut dia, sudah terjadi mutasi yang berulang-ulang, sehingga dulu bisa menyebabkan Sars dan Mers.
"Saat ini, masih dicari kenapa bisa terjadi mutasi berulang sampai beribu kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar yang kini masih menjadi misteri, tapi tidak semua kelelawar memiliki Covid-19," ungkap dia melansir laman UGM, Selasa (30/11/2021).
Berbeda dengan penelitian yang dilakukannya sejak 1988 tentang virus Covid-19 pada hewan ternak besar, unggas dan hewan kecil, Wasito menuturkan awalnya virus ini tidak menular ke manusia.
Namun, setelah mengalami banyak mutasi di kelelawar akhirnya bisa menular ke manusia.
Meski begitu, gejala yang ditimbulkan bagi hewan yang terinfeksi virus Covid-19 adalah umumnya memang menyerang saluran pernafasan tetapi tidak sedikit juga menyerang saluran pencernaan pada hewan.
Gejala terpapar virus Covid -19 pada manusia yang lebih banyak menyerang saluran pernafasan dengan muncul batuk dan pilek hingga gangguan pernafasan.
Dia menduga tidak menutup kemungkinan virus Covid-19 menyerang saluran pencernaan dengan munculnya diare akut, seperti halnya yang terjadi pada hewan terpapar virus Covid-19.
"Sekarang ini lewat pernafasan, namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama," ucap dia.
Sejak meneliti virus Covid-19 pada hewan sejak 33 tahun lalu, dia menuturkan ukuran virus ini sangat kecil, yakni 0,1 mikron.
Sehingga bisa menembus masker yang dipakai manusia.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar lebih banyak menjaga jarak minimal 2 meter agar tidak tertular.
"Percuma jika kita memakai masker tapi jarak masih berdekatan dan bersentuhan karena ukuran virus Covid-19 yang kecil ini bisa keluar masuk masker," ungkap dia.
Selain itu, kemampuan penetrasi virus Covid-19 ini sangat tinggi pada kondisi tubuh yang mengalami kepanikan atau stres.
"Menghindari stres dengan jangan kagetan atau gumunan, tetap menjaga 6M, 3T, lingkungan yang kondusif dan selalu konsumsi suplemen vitamin," tukas dia.(*)