GridHot.ID - Tasya Kamila mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pendidikan S2.
Tasya Kamila menempuh pendidikan S2 jurusan Public Administration di Columbia University, New York, Amerika Serikat.
Tasya Kamila menyelesaikan pendidikan S2-nya itu pada Mei 2018.
Saat itu, melansir akun Instagram miliknya, Tasya Kamila mengunggah foto mengenakan kebaya merah dan toga biru muda.
Ia berdiri di depan kampusnya.
"Segala puji setinggi-tingginya kepada Allah SWT. Semoga ilmu yg ku dapat ini tidak hanya bermanfaat bagi diriku sendiri, tapi juga untuk nusa, bangsa, negara, dan agama," tulis Tasya Kamila saat itu.
Kini, Tasya juga telah berumah tangga. Ia menjadi istri bagi Randi Bachtiar dan ibu bagi Arrasya.
Meski telah berlalu, ada saja orang yang mempertanyakan kontribusi Tasya untuk negara setelah mendapat beasiswa LPDP di Columbia University.
Tasya pun akhirnya meluapkan uneg-uneg.
"Tiap sharing pengalaman real aku mendapatkan stigma 'Perempuan ngapain sekolah sih kalau ujung-ujungnya jadi emak-emak?'
Pasti berujung ditanyain netizen soal pengabdian buat Indonesia, karena waktu S2 dibiayain beasiswa," ungkap Tasya di Instagram, dikutip Gridhot dari TribunStyle.com, Senin (6/12/2021).
Tasya selama ini enggan mengumbar kontribusinya untuk negara akhirnyamemutuskan untuk membeberkannya.
"Perlu diketahui bahwa beasiswa LPDP tidak menjabarkan secara spesifik apa bentuk pengabdian negara yang harus dilakukan awardeenya setelah lulus
Jadi jembatan antara policymakers, decisionmakers, dan publik. Terlibat lagsung dalam industri kreatif Indonesia.
Bikin gerakan, project, fasilitas, sarana edukasi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup. Terlibat dalam kegiatan-kegiatan youth empowerment.
Ngajar anak-anak SMA melalui aplikasi ed-tech.Magang di kementerian & lembaga pemerintahan + terlibat di organisasi internasional.
Mewarnai masa kecil segenap anak-anak Indonesia agar #SelaluRiangSertaGembira dengan lagu-lagu bertajuk libur tlah tiba," jelas Tasya.
Tasya pun menyadari usahanya memang belum banyak.
Ia kemudian menawarkan kolaborasi dengan netter yang telah mencibirnya agar bisa bersama-sama memberi kontribusi.
"Iya paham, usahaku emang mungkin belum terlalu banyak. Maafin ya aku belum sehebat dia. Apalagi dong yang musti aku coba? Kalo menarik, yuk kita kerjain bareng!" tambahnya.
(*)