Gridhot.ID-Artis sekaligus bintang iklan asal Indonesia, Devi kini jarang muncul di layar kaca.
Tak hanya bintang iklan, Devi dulu juga sering menjadi pengisi suara di televisi.
Suara merdu Devi pernah mengisi jingle iklan Bodrex, Jarum Super hingga Kulit Manggis.
Lama tak muncul, Devi ternyata melepas profesinya demi pindah ke kampung halaman suami.
MelansirTribunnewsmaker.com, Devi menikah dengan pria bule asal Amerika Serikat bernama Charles.
Semenjak menikah, Devi mengikuti suaminya tinggal diNegeri Paman Sam.
Meninggalkan dunia keartisan yang membesarkan namanya,Devi hidup sederhana di Amerika.
Bahkan ia rela menjadi penjual tempe. Bagi Devi, menjual tempe di sana sangatlah menjanjikan.
Pasalnya, banyak orang yang menyukai makanan khas Indonesia ini.
Hal ini diungkapkan Devi langsung lewat kanal YouTube Devi & Charles yang merupakan miliknya.
Selain berjualan, Devi juga mengelola sendiri kanal YouTube miliknya ini.
Melalui kanal YouTube, ia sering kali membagikan aktivitasnya bersama sang suami.
Mulai dari vlog kehidupannya di AS, review barang hingga konten soal kuliner.
Kanal YouTube milik Devi kini sudah memiliki 7 ribu subscriber.
Padavideo yang diunggah pada 18 September 2021, Devi menceritakan awal mula jualan tempe di Amerika.
"Alhamdulillah meski jualantempe, aku bahagia. Kerjaan apa pun kita harus bersyukur," kata Devi.
Charles juga sangat mendukung Devi dalam melakoni pekerjaan ini.
Ia bahkan menilai sang istri adalah sosok pekerja keras.
DikatakanCharles, istrinya tengah menantikan dokumen dari pemerintah agar dapat bekerja di sana.
"Sejak pindah ke sini (AS), ia tidak banyak kegiatan kecuali jadi YouTuber dan menanti dokumen dari pemerintah supaya dia bisa bekerja," ujar Charles.
"Karena Devi seorang pekerja keras, aku tidak ingin dia merasa bosan di sini. Kalau dia bekerja, dia bahagia."
"Dulu dia isi suara, bintang iklan, penyanyi latar buat banyak penyanyi Indonesia, sekarang dia jadi penjual tempe," ujarnya.
Devi membuat tempenya sendiri dengan memakai bahan baku kacang kedelai yang ia beli di supermarket.
Pesanan pertama
Devi mengungkapkan pesanan tempe pertama kali dari komunitas orang Indonesia di Amerika.
Ia mendapatkan pesanan10 tempe sekaligus.
Devi juga sangat antusias dan lekas membeli bahan serta membuatnya.
"Ya Tuhan aku enggak pernah menyangka, 10 tempe untuk minggu depan hari Sabtu," kata Devi.
Devi langsung pergi ke supermarket ditemani oleh sang suami.
Tempe memang sulit ditemukan di luar negeri. Karena itu biasanya dijual dengan harga mahal.
Bahkan 10 tempe buatan Devi ini dijual dengan harga Rp 450 ribu.
Ia pun memberikan bonus untuk pelanggannya.
Hingga kini Devi semakin banyak memiliki pelanggan yang menyukai tempe buatannya.
(*)