Rekam Jejak 21 Tahun Konflik Afganistan, Berikut Kronologi Awal Invasi Tentara Amerika hingga Peralihan Pemerintahan ke Taliban

Rabu, 15 Desember 2021 | 20:42
www.politico.com

Sudah ribuan tentara Amerika tewas di Afganistan akibat serangan Taliban.

Gridhot.ID - Tanah Afganistan sudah puluhan tahun menjadi medan perang Amerika Seikat.

Dilansir dari Kompas.com, perang Afghanistan bermula pada 2001 saat Amerika Serikat (AS) membalas serangan 11 September atau tragedi 9/11 yang didalangi Al Qaeda.

Di Afghanistan, Al Qaeda dilindungi oleh Taliban yang kemudian diperangi AS selama 20 tahun.

Perang Afghanistan berakhir setelah dua dekade, ditandai dengan penarikan pasukan AS dari Afghanistan terakhir pada Selasa (31/8/2021).

Berikut adalah kronologi peristiwa-peristiwa penting dalam Perang Afghanistan yang dihimpun AFP.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sebelum Hembuskan Napas Terakhir, Laura Anna Pajang Foto Nikita Mirzani di WhatsApp: Gak Akan Pernah Ganti Foto WA Aku...

Awal invasi AS ke Afghanistan

Pada 7 Oktober 2001 - kurang dari sebulan setelah serangan 11 September yang menewaskan sekitar 3.000 orang di AS - Presiden George W Bush meluncurkan "Operasi Kebebasan Abadi" di Afghanistan.

Taliban yang berkuasa di Afganistan saat itu melindungi Osama bin Laden dan gerakan Al Qaeda-nya, yang melakukan serangan 9/11.

Operasi tersebut membuka front militer perang AS melawan teroris, dan dalam beberapa minggu pasukan pimpinan AS menggulingkan Taliban, yang berkuasa sejak 1996.

Sekitar 1.300 tentara Amerika mendarat pada November 2001, lalu meningkat menjadi hampir 10.000 pada tahun berikutnya.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Laura Anna Meninggal Dunia, Kuasa Hukum Gaga Muhammad Turut Sampaikan Bela Sungkawa: Turut Berduka Cita Atas Nama Pribadi

Diselingi Perang Irak

Perhatian Amerika teralihkan dari Afghanistan ketika pasukan AS menyerang Irak pada Maret 2003, untuk menggulingkan diktator Saddam Hussein.

Taliban yang sempat terpecah dan kelompok lainnya kemudian berkumpul kembali di benteng mereka di Afghanistan selatan dan timur.

Dari sana mereka melakukan perjalanan antara pangkalan di daerah kesukuan Pakistan dan melancarkan pemberontakan.

Pada 2008, komando AS di Afghanistan meminta lebih banyak personel.

Bush lalu mengirimkan tentara tambahan, sehingga totalnya menjadi 48.500 yang dikerahkan.

Baca Juga: Ingat Pemeran Wiro Sableng 212? Kehidupannya Hancur Diduga Kerana Narkoba dan Wanita, Ken Ken Kini Bangkit Lagi, Lihat Potretnya saat Pamer Kekayaan

Puncak 100.000 tentara AS

Pada 2009, Barack Obama - presiden terpilih setelah kampanye yang berjanji untuk mengakhiri perang Irak dan Afghanistan - justru menambah jumlah pasukan AS menjadi sekitar 68.000.

Pada Desember, presiden ke-44 AS itu mengirim 30.000 tentara lagi.

Tujuannya untuk menghalangi tumbuhnya pemberontakan Taliban dan memperkuat institusi Afghanistan.

Tahun 2010 sekitar 150.000 tentara asing dikerahkan di Afghanistan, 100.000 di antaranya adalah tentara Amerika.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Shandy Purnamasari Bagikan Kabar Duka Selebgram Laura Anna Meninggal Dunia

Osama bin Laden tewas

Osama bin Laden tewas pada 2 Mei 2011, dalam operasi pasukan khusus AS di Pakistan.

Aliansi NATO mengakhiri misi tempurnya di Afghanistan pada 2014, tetapi sekitar 12.500 tentara asing - 9.800 di antaranya adalah Amerika - tetap melatih pasukan Afghanistan dan melakukan operasi anti-teroris.

Di tengah pemberontakan Taliban yang meluas, keamanan negara itu memburuk dan cabang kelompok ISIS juga menjadi aktif pada tahun 2015.

Presiden Donald Trump membatalkan jadwal penarikan AS, dan mengirim kembali ribuan tentara lagi pada Agustus 2017.

Tapi serangan mematikan naik berlipat ganda, terutama terhadap pasukan Afghanistan dan AS, yang kemudian secara drastis meningkatkan serangan udara.

Baca Juga: Tentara Amerika Dipermalukan Secara Tak Langsung, Taliban Pamerkan Lusinan Senjata Rampasan AS dan Rusia, Unjuk Kekuatan Dilakukan di Jalanan Kabul

Berbagai perundingan

Pada 2018, perwakilan Washington dan Taliban secara diam-diam membuka pembicaraan di Doha yang berfokus pada pemotongan jumlah tentara Amerika di Afghanistan.

Sebagai imbalannya, Washington menuntut agar Taliban mencegah Afghanistan digunakan sebagai sarang gerakan ekstremis.

Tanggal 29 Februari 2020, AS dan Taliban menandatangani kesepakatan bersejarah yang membuka jalan bagi penarikan semua pasukan asing dari Afghanistan pada Mei 2021.

Taliban sebagai imbalannya menawarkan beberapa jaminan keamanan dan setuju mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Pembicaraan intra-Afghanistan dimulai pada September 2020, tetapi kasus kekerasan melonjak, dan Taliban disalahkan atas berbagai serangan yang menewaskan aktivis, politisi, jurnalis, dan wanita karier terkenal.

Baca Juga: Masih Ingat Sosok Hansip di Film Warkop DKI? Lama Tak Ada Kabar, Diding Boneng Terjepret Kamera Sedang Naik KRL, Tampilannya Lusuh Bikin Iba

Taliban merebut kekuasaan

Jumlah pasukan pada akhir masa kepresidenan Trump bulan Januari 2021 turun menjadi 2.500, karena dukungan untuk aksi militer berkurang.

Pada akhir April NATO memulai penarikan serentak misinya yang melibatkan 9.600 tentara.

Presiden Joe Biden mengatakan, dia akan tetap pada kesepakatan dengan Taliban, tetapi menunda batas waktu penarikan hingga 11 September.

Para pejabat AS pada 2 Juni mengumumkan keberangkatan semua pasukan AS dan NATO dari Bagram, pangkalan udara terbesar Afghanistan.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Teddy Pardiyana Mengaku Rela Jika Bintang Diadopsi Sosok Ini, Suami Lina Ungkap Syaratnya

Biden pada 8 Juli mengatakan, retret AS akan selesai pada 31 Agustus.

Hari berikutnya Taliban mengeklaim mereka menguasai 85 persen wilayah Afghanistan, tetapi dibantah oleh pemerintah.

Pada 15 Agustus Taliban menyerbu Kabul.

Puluhan ribu warga Afghanistan dan orang asing bergegas ke bandara dengan putus asa untuk berebut masuk penerbangan evakuasi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Desember 2021, Teror Iqbal Makin Tak Terkendali, Aldebaran Khawatirkan Acara Tujuh Bulan Kehamilan Andin

Lebih dari 123.000 orang akhirnya diterbangkan dari Kabul.

Hanya beberapa jam sebelum batas waktu 31 Agustus, ribuan tentara Amerika yang terakhir terbang keluar.

Perang Afghanistan yang merupakan perang terlama dijalani AS pun berakhir.(*)

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Pos Indonesia untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratan Lengkap Berikut

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, afp