GridHot.ID -Aula Makodam VI/Mlw Balikpapan tampak ramai pada Senin (13/12/2021).
Hal itu karena adanya pelepasan keberangkatan112 prajurit KodamVI/Mulawarman yang tergabung dalam Satuan Tugas BKO Aparat Teritorial ke wilayah Kodam XVII/Cenderawasih Papua dan Kodam XVII/Kasuari Papua.
Pelepasan yang dipimpin olehPanglima Kodam VI/Mlw Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso itu dihadiri Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan, Irdam VI/Mlw, Kapok Sahli Pangdam VI/Mlw, dan seluruh pejabat utama Kodam.
Melansir tni.mil.id, di hadapan 112 prajurit yang akan berangkat tugas, Pangdam menjelaskan bahwa Tugas Satgas Apter adalah Pembinaan Teritorial dalam rangka merebut hati rakyat.
Selain itu, Pangdam juga mengingatkan soal ujian berat yang akan dihadapi 112 prajurit di tempat tugas yakni di koramil-koramil jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari.
"Jadi tugas kalian sangat berat dikaitkan situasi keamanan di Papua saat ini. Saya yakin banyak sekali ujian ujian yang akan kalian hadapi," ujar Pangdam.
Di sisi lain, melansir Antara, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berbicara soal kemananan Papua dalam rapat koordinasi di Istana Wapres pada Rabu (15/12/2021).
Saat itu, Wapres mengintruksikan soal pendekatan baru terhadap sektor keamanan di Papua dan Papua Barat dalam rapat koordinasi
"Seperti saudara-saudara tahu, bahwa kita sekarang melakukan upaya-upaya tetap pada fokusnya kesejahteraan, dengan adanya pendekatan baru di bidang keamanan," kata Wapres saat memimpin rapat.
Pendekatan baru tersebut, kata Wapres, lebih menekankan kepada strategi penggunaan teritorial melalui pendekatan bersifat humanis dan dialogis.
"Pendekatan lebih humanis dan dialogis dengan masyarakat, terutama dengan tokoh-tokoh adat, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda," ujarnya.
Dalam rapat tersebut, Wapres menjabarkan masukan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Letjen TNI Dudung Abdurachman.
"Inti pendekatan baru tersebut antara lain aparat keamanan TNI tidak berperang menumpas KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), tetapi merangkul KKB sebagai bagian dari bangsa ini," katanya.
Menurut Wapres selaku Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, program pembangunan tidak akan berjalan lancar apabila kondisi keamanan kurang kondusif.
Oleh karena itu, Wapres berharap pendekatan baru terhadap kondisi keamanan tersebut dapat menjadikan Papua lebih aman.
"Saya berharap pendekatan baru yang lebih humanis ini benar-benar ddapat diwujudkan, dan kita ingin Papua aman, kondusif, sehingga program kerja pembangunan kesejahteraan itu segera diselesaikan," ujarnya.
(*)