'Kami Tidak Takut Setan, Lebih Takut Pelatih' Anggota Kopassus yang Gagal Jalankan Misi Secara Sempurna Bakal Dapat Hukuman Kejam, Latihannya Saja Sekeras Ini

Kamis, 23 Desember 2021 | 05:13
Eddy Hasbi

(ilustrasi) PASUKAN BARET MERAH KOPASSUS

Gridhot.ID - Kopassus memang jadi salah satu pasukan khusus yang sangat diperhitungkan dunia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, berbagai misi mengerikan sudah dilalui para anggota Kopassus sejak pertama kali pasukan tersebut terbentuk.

Banyak tentara internasional yang kagum dengan Kopassus.

Kemampuan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang tak diragukan lagi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Desember 2021, Aldebaran Takut, Kecelakaan yang Menimpa Mama Sovia dan Irvan Ada Hubungannya dengan Papanya

Dengan kemampuan di atas rata-rata tentara reguler, Korps Baret Merah tersebut sanggup menyelesaikan misi-misi sulit.

Tak heran jika Kopassus membuat institusi TNI cukup disegani di dunia.

Namun, bukan berarti prajurit Kopassus tak pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan misi.

Dikutip Gridhot dari Intisari, ada cerita menarik dari salah seorang anggota Kopassus yang dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Ayah Gaga Muhammad Tak terima Putranya Dipenjarakan, Keanu Angelo Bandingkan Nasib yang Diterima Keluarga Mendiang Laura Anna: Bapaknya Laura Gimana?

Pelda Suwito, seorang prajurit Kopassus menceritakan bagaimana dulu para pelatih menempanya sangat keras.

Usai dikukuhkan menjadi prajurit komando bukan berarti Suwito dkk bisa berleha-leha layaknya mahasiswa habis wisuda.

Mereka langsung diterjunkan ke medan perang di Timor Timur kala itu.

Jika gagal dalam menjalankan tugas maka hukuman menanti mereka sekembalinya ke basis kesatuan.

"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.

Saat itu di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi.

Prajurit yang gagal akan ditidurkan bersama sapi.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Sudah Gelar Acara 7 Bulanan Sebelum Aurel Hermansyah, Ini Alasannya Tak Umumkan ke Publik

Bukan hanya itu saja.

Prajurit yang gagal bakal ditempa, dilatih lebih keras lagi kemudian ditugaskan kembali ke medan perang.

Kalau gagal lagi? ya tidur bersama sapi lagi.

"Dilatih lagi tiga bulan, diberangkatkan lagi enam bulan. Kalo gagal lagi, tidur sama sapi lagi," kata Pelda Suwito.

Pelatih lebih menakutkan dari pada setan sekalipun

Seperti diungkapkan oleh Pelda Suwito di atas.

Pelatih akan menempa siswa komando sangat keras dan tak pandang bulu.

Baca Juga: Darah Polandia Mengalir Deras di Tubuhnya, Aktor yang Sering Berperan Antagonis Ini Ngaku Pernah Dilecehkan Rekan Artis, 17 Tahun Berkarir Pengalaman Pait Ini Akhirnya Dibongkar

Bayangkan saja, saban hari fisik dan mental siswa digojlok sampai benar-benar habis.

Mereka disuruh latihan di gunung, hutan, rawa, terjun payung hingga di laut.

Stress, lapar, lelah ditambah 'siksaan' dari para pelatih menjadi teman akrab sehari-hari siswa komando.

Makanya mereka punya anggapan lebih takut dengan para pelatih bertopi merah dari pada setan sekalipun.

Baca Juga: Kepergok Gandengan Tangan di Bandara, Fuji Berani Bantah Dirinya Sudah Jadian dengan Thariq Halilintar, Muka Merahnya Saat Disudutkan Ria Ricis Jadi Tanda Tanya

"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," menjadi semacam semboyan tak resmi para siswa komando Kopassus ketika digembleng di Pusdikpassus.

Ya, Kopassus memang tak takut setan. Faktanya, Kopassus pun pernah menyamar menjadi "hantu putih" demi menembus sarang musuh.

Kisah ini terjadi pada tahun 1962 di Kongo.

Saat itu, Kopassus yang masih bernama RPKAD, diminta PBB untuk menjaga perdamaian .

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, intisari